Beralih ke Top Level
Domain .net/ .com? Perlu ngga, sih? Memang apa keunggulan menggunakan Top Level Domain .net/ .com?
"Ah, yang penting nulis saja, untuk mengekspresikan
perasaan," begitu mungkin ucapan sebagian dari kita ketika dihadapkan pada
pilihan menggunakan domain gratisan atau top level domain.
"Ngga penting, mau pakai yang gratisan atau yang berbayar."
Pernah berpikir seperti itu? Tenang, saya juga pernah. Tapiii, itu dulu.
Saya kenal blog sejak masih kuliah. Pada waktu itu musimnya menulis
lewat Multifly. Isinya jangan ditanya, semua curhatan kegalauan! Dan kayaknya kalau sekarang masih ada dan bisa dibaca lagi, mungkin saya akan membacanya sambil menutup muka.
Sekitar tahun 2005 saya kenal blogspot, dan mulai menulis. Isinya
tentang traveling bersama suami dan anak yang waktu itu masih bayi. Hmmm, mungkin dari awal memang minat saya menulis traveling
yak. Tapi waktu itu saya menggunakan nama suami, ngga percaya diri menggunakan nama sendiri. Di masa itu ngeblog masih sekedar menyalurkan hobi. Eh,
ada beberapa sih yang mulai monetize blog lewat google adsense. Saya sempat ikut-ikutan trend juga. Tapi ujung-ujungnya frustasi, karena nilai dollarnya ngga beranjak.
Setelah itu blog tersebut terlupakan sama sekali. Sampai akhirnya saya mulai tertarik
ngeblog lagi di awal tahun 2015, sejak mengenal Rumah Dunia. Itupun prosesnya tidak sengaja, gara-gara
ada pelatihan menulis untuk anggota buletin / majalah di kantor. Nah, mulai deh
bikin account blog baru. Eh, tapi ngga ada sih yang namanya kebetulan, segala sesuatu pasti sudah ada yang mengatur. Sehelai daun jatuh saja, tidak mungkin tanpa sepengetahuan Sang Pencipta.
Lucunya, di awal pertama ngeblog lagi, saya ikutan lomba SEO. Boro-boro mengetahui SEO, sudah
begitu mendaftar menjelang deadline. Entah apa namanya, culun atau over confidence, ya. Hasilnya sangat bisa ditebak dong. Kalah telak, Jenderal! Tapi ngga kapok. Malah jadi penasaran, membaca mengenai SEO.
Dari pengalaman-pengalaman yang ada, saya mulai memperhatikan tulisan dan nama-nama domain pemenang.
Ternyata, rata-rata memakai namanya sendiri berakhiran dotcom, atau yang lebih sering disebut dengan Top Level Domain.
Aih, ini sih profesional, pantas menang. Begitu pikiran saya.
Ah, pasti mahal deh, punya domain dengan nama sendiri dan berakhiran .net/ .com. Lagi-lagi
terlintas di benak saya bahwa biayanya cukup mahal jika menggunakan yang berakhiran dotcom,
dotnet dan sejenisnya. Lagi pula apa sih keunggulan menggunakan top domain
level itu? Toh dengan yang gratisan pun tetap bisa menyalurkan hobi menulis,
kok. Buat apa menggeluarkan biaya jika bisa gratisan.
Keinginan punya domain dengan nama sendiri, akhirnya saya simpan rapat-rapat di dalam hati. Males ah, kalau harus bayar mahal. Jujur, kadang tetap suka jealous sama orang yang sudah mempunyai domain dotcom atau dotnet. Tapi, pikiran "harga mahal" mengunci otak saya cukup dalam.
Sampai saya melihat iklan dotcomforme yang berseliweran di
jagat facebook. Dari situ, saya iseng mengecek ketersediaan nama saya jika
dijadikan domain. Eh, ternyata tersedia! Wuidiw ..! Kerennya punya website
dengan nama sendiri, www.mandalagiri.com! Keren kan? Ups, sombooong! Dan harga yang ditawarkan pun ternyata tidak begitu mahal, hanya Rp. 100.000/tahun. Cingcai, kalau cuma Rp 100.000/tahun.
Tapi saya masih diliputi keraguan. Bagaimana cara bayarnya? Pakai kartu kredit?
Ah, saya ngga percaya transaksi online menggunakan kartu. Takutnya saat transaksi kena virus dan data kartu disalahgunakan. Walaupun sempat bertanya-tanya kepada admin dotcomforme waktu itu, saya belum minat untuk move on ke domain berbayar.
Terus terang, awal saya tertarik migrasi dari blogspot ke dotcom bukan karena tertarik dengan keunggulan menggunakan top level domain .net/ .com. Hanya kepikiran, sepertinya keren punya domain dengan nama sendiri.
Mimpi punya website top level domain .net/ .com dengan nama sendiri akhirnya kandas. Entah kenapa ketika saya memutuskan untuk migrasi ke top level domain .net/ .com, saya end up dengan nama nichealeia.com yang
akhirnya mengundang banyak tanggapan dan kritik pedas.
"Susah banget sih, Lo, nama websitenya. Susah diingat!"
Salah seorang sahabat protes.
"Apa namanya?" Seorang kawan bertanya sambil mengkernyitkan dahi. Duh, kasihan itu dahi berkerut hanya untuk memikirkan nama domain. Dan saya pun tertunduk, lidah kelu tidak bisa menjawab. Jangankan dia, wong saya saja susah menyebutkannya.
"Ganti, ganti! Susah banget itu nama!" Bukan hanya satu
dua orang, tapi banyak yang mengusulkan supaya saya ganti nama.
Hmmm, memang sih, saya sendiri sulit melafalkan NICHEALEIA.
Belibet. Saat itu saya belum terlalu mengerti bahwa pemilihan nama website pun
ternyata penting untuk branding.
Untuk ganti nama sepertinya tidak semudah itu bisa saya
lakukan. Banyak yang harus saya pertimbangkan, termasuk harus syukuran
menyediakan bubur merah putih. Eh, bohong dan alay itu sih. Hiks, saya galau tingkat tinggi antara mempertahankan
nama sekarang atau ganti nama.
Ah, lupakanlah masalah nama. Saya cukup senang kok mempunyai website
dengan domain dotcom. Kesannya sudah seperti blogger profesional. Padahal
isinya tidak lebih dari 10 artikel. Yang penting sohor dulu deh.
Dengan perjalanan waktu dan setelah mengikuti berbagai petunjuk
dari para senior dari komunitas-komunitas blogger, anggapan saya bahwa punya
top level domain itu keren, ternyata salah. Top Level Domain itu keren dan
keren sekali. Hanya dengan bermodal Rp. 100.000/tahun di dotcomforme, kita bisa memperoleh
banyak keuntungan.
Jadi apa keunggulan menggunakan TOP LEVEL DOMAIN .net/ .com?
Berdasarkan pengalaman saya selama hampir 1 tahun beralih ke
domain dotcom, berikut keunggulan menggunakan top level domain yang saya rasakan:
1. Unggul di Pencarian Search Engine
Katanya sih, keunggulan top level domain salah satunya adalah
kemudahan ditemukan di search engine. Terus terang saya awam kalau urusan
seperti ini.
Sampai beberapa hari yang lalu, Ulu - blogger Bandung bilang, pas
searching pakai keyword "kuliner anyer", blog saya ada di page one
Google. Penasaran deh. Eh, iya, ada di page one!! Wuiih, terharu sejagat raya.
Boleh dicoba kalau ngga percaya :)
2. Mudah Terdeteksi "Miss" Alexa Yang Super Ribet
Nah, kalau yang ini saya juga kurang tahu hubungannya apa.
Dulu, saat masih menggunakan domain gratisan, walaupun sudah
register ke Alexa, tetap saja rankingnya tidak terdeteksi. Tapi begitu pindah
ke domain dotcom, nilai Alexa-nya jadi terpampang. Senang sekali rasanya, walaupun rankingnya masih jutaan. Dan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,
nilai Alexa www.nichealeia.com sudah di bawah 500.000. Sesuatu sekali untuk blogger pemula seperti saya.
Hmmm, percaya tidak? Alexa www.nichealeia.com sempat menyentuh level 300.000 an, walaupun sekarang lagi agak
menggendut lagi, karena jarang update dan blog walking sepertinya. Maafkan, lagi menumpuk pekerjaan di kantor. Insya Allah, jika sudah agak berkurang kesibukan di sini, akan gerilya kembali blog walking ke teman-teman. Sabar yak, pasti berkunjung balik.
3. Lebih Professional Look
Keunggulan menggunakan top level domain .com atau .net lainnya adalah
sisi profesionalismenya. Kalau bagi saya, keren saja punya blog personal
dengan domain dotcom atau dotnet. Kesan yang didapat adalah: hey, you're like a pro!
Kesannya lebih serius terjun dalam dunia perbloggingan. Memakai
domain .net/ .com juga lebih ringkas, tidak terlalu panjang seperti halnya
ketika kita menggunakan yang gratisan. Menurut DotComForMe, faktanya para pengguna internet cenderung lebih mudah menghafal sebuah url domain dibanding dengan alamat blog yang karakternya lebih panjang. Lagian susah nulisnya kalau kepanjangan. Mending saving energi buat menghemat dan melafalkan kata.
Kemudian, ibaratnya toko atau rumah, top level domain ini letaknya ada di jalan utama. Nah, toko yang ada di jalan utama biasanya lebih strategis kan untuk berbisnis? Cocoklah jika ingin terjun lebih lanjut mendalami monetizing blog.
4. Kemudahan dalam Monetizing
Blog yang telah menggunakan top level domain .net/ .com lebih gampang
dilirik oleh agency untuk penempatan artikel, job review, ataupun penempatan
iklan. Rata-rata para agency mencari domain yang top level. Tahu kan yang namanya job review atau placement artikel? Itu loh, salah satu sumber penghasilan melalui ngeblog.
Sebetulnya jika menggunakan domain gratisan juga terkadang ada sih
yang menawarkan, hanya saja biasanya penawarannya lebih kecil daripada top
level domain .net/ .com.
Itu beberapa keunggulan menggunakan top level domain .com yang saya rasakan selama
satu tahun menggunakan domain dotcom dari dotcomforme. Ngeblog dengan top level domain itu mengasyikan. Walaupun masih terbilang baru di jagat perbloggingan, pencapaian terbesar saya adalah bisa merasakan keindahan yang spektakuler dari Raja Ampat, memperoleh uang tunai Rp 10.000.000 rupiah, dan yang terpenting adalah banyaknya pertemanan yang saya peroleh dari blogging. Pengalaman dan pertemanan yang didapat itu yang tak ternilai harganya.
Tetapi keunggulan top level domain di atas tetap harus dibangun dari branding yang kuat dan tentunya dengan konten artikel yang menarik. Tetap yang harus dipegang adalah: Content is The King.
Oya, seperti saya bilang sebelumnya, domain ini jika diibaratkan
rumah atau toko, dia adalah alamat. Bisa dibayangkan jika alamat rumahnya tidak ada atau
susah diingat, pasti banyak yang kesasar, atau malah pada malas berkunjung.
Jadi domain dan pemilihan nama juga ternyata penting.
Berikut adalah beberapa pertimbangan saat memilih nama domain:
1. Tidak terlalu panjang
Usahakan pemilihan nama ringkas, padat dan jelas. Kalau
kepanjangan juga susah mengingatnya. Coba gimana rasanya berkunjung ke website
yang namanya: cintabersemisepanjangmasaseributahunkumenantidirimu.com?
2. Mudah dilafalkan
Ini sebenarnya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Haha.
Jangan ikuti saya dalam hal pemilihan nama. Sumpah! Susah sekali melafalkan NICHEALEIA.
Pilih saja yang gampang diingat. Bisa nama sendiri, suami, istri,
anak, ayah, ibu, bibi, paman, keponakan, cucu atau bisa juga digabung semua
anggota keluarga menjadi happyfamily dot com misalnya. Apa saja, asal gampang diingat. Tapi, jangan pilih nama yang aneh juga.
3. Keyword yang akan dibidik
Pemilihan nama yang baik juga memperhatikan keyword yang akan
dibidik atau sasaran dari target market kita.
Coba bayangkan jika kita kita ingin mempunyai website yang
berisikan tentang kuliner dan jalan-jalan, tapi nama domain kita:
jualanmobilmurah dotcom. Jaka Sembung kan?
Again, jangan kayak saya ya, memilih nama Nichealeia. Hmmm,
kecebur ngga yak? Ah, positive thinking saja, nama ini membawa berkah. Buktinya,
bisa lolos beberapa lomba menulis blog. Mudah-mudahan jurinya ngga lagi merem pas memilih tulisan saya sebagai pemenang.
Setelah nama tersedia, pertimbangan selanjutnya adalah pemilihan
tempat untuk membeli domain itu sendiri.
Apa yang dijadikan pertimbangan oleh saya ketika memilih provider
untuk membeli domain?
1. Layanan paripurna
Buat saya yang gagap teknologi, jelas layanan pelanggan sangat
perlu. Saya sering juga mengganggu Mbak dan Mas Admin dengan
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sebetulnya ga penting.
"Mas/Mbak, ini kok saya dapat email harus meregister domain
saya?
"Oh, abaikan, Bu. Itu bukan dari kami." Iya juga sih,
sepertinya email spam.
"Mas/Mbak, ini kalau mau memperpanjang bagaimana yak? Saya
lupa password." Dan lain sebagainya.
"Mas/Mbak, bisa melayani permintaan modifikasi template blog tidak?" Ini sih pertanyaan ngelunjak. Untungnya admin atau customer service dotcomforme baik banget, ngga marah dengan pertanyaan receh seperti ini.
Customer Service yang responsif membalas pertanyaan dan permasalahan kita
tentunya akan menjadi nilai lebih.
2. Ada contact number yang jelas
Kalau si penyedia layanan tidak punya contact number yang jelas,
bagaimana kita akan menghubungi jika ada masalah atau jika ingin
memperpanjang domain .net/ .com kita?
Biasanya, sekarang ini para penyedia layanan domain dan hosting
juga mempunyai media sosial untuk memudahkan pelanggannya menghubungi. Kalau di
facebook, aktif tidaknya si customer service merespon pelanggan, bisa terlihat. Biasanya ada tulisan,
typically reply within hour, minutes, dll.
Alhamdulillah, selama ini penyedia layanan tempat saya membeli domain dotcom sangat responsive dalam membalas keluhan kesulitan pelanggannya. Juga ngga pakai ribet, yang tidak punya kartu kredit bisa transfer lewat atm, dan tinggal konfirmasi melalui WhatsApp. Ah, saya suka kamu, DotComForMe!
3. Layanan yang reliable
Ini penting nih, terutama yang beli domain sekaligus hosting.
Perlu mencari tahu keunggulan servernya, downtime-nya, sistem back up-nya, dan
lain sebagainya.
Ngga lucu dong jika kita punya website jualan besar, tapi
servernya sering down.
Jadi, masih ragu move on ke top level domain .net/ .com? Saya sih, nggaaak!
Karena keunggulan menggunakan top level domain .com sudah saya rasakan sendiri. Minimal
punya website sendiri berakhiran dotcom itu rasanya keren sekali. Iya, ngga sih? Kalau
kamu bagaimana? Siap untuk #DotComForBlogging? Siap dong, yak!