Jumat, 20 Juli 2018

10 Tips Fashion Untuk Wanita Mungil 150 cm

Sebagai mahluk Tuhan yang mungil banyak hal yang saya syukuri.

Ketika ritual lempar jumrah, dengan tubuh mungil saya bisa menyusup maju ke depan di antara ketiak-ketiak orang-orang Afrika, Arab dan lainnya, yang notabene badannya tinggi besar.

Pun dengan tubuh mungil saya acapkali sering disangka anak kuliahan, padahal anak sudah gadis. "Pulang kuliah, De?" Duh, padahal saya pakai baju seragam kerja. Ehem!!

Saat bikin baju, dengan tinggi pas 150 cm dan berat badan 46 kg, bahan kain yang saya gunakan bisa lebih irit.

Tapi, terkadang saya suka kesal saat memilih pakaian. Tak jarang saya merasa kelihatan bertambah pendek dan buntet dengan model baju yang saya pilih. Tak jarang saya sering bergonta-ganti pakaian ketika hendak pergi sebelum akhirnya menemukan yang pas.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai paham, model pakaian wanita seperti apa yang cocok untuk tubuh mungil saya supaya tidak terlihat pendek atau bahkan terlihat tenggelam. Well, karena saya mengenakan jilbab, tentunya tidak sebebas wanita yang non hijaber saat memilih fashion yang cocok. Tidak mungkin dong saya memilih rok mini ataupun v-neck walaupun pakaian tersebut sangat cocok untuk wanita bertubuh mungil biar kelihatan tambah cute dan imut-imut.

Jadi trik apa yang saya gunakan untuk memilih pakaian wanita yang cocok? Nah, berikut pengalaman saya dalam memadu-padankan pakaian.

1. Pilih potongan di atas pinggang supaya terlihat lebih tinggi.

Saya menyadari bahwa bagian atas sampai pinggang lebih panjang daripada bagian pinggang ke ujung kaki, sehingga jika menggunakan pakaian wanita 2 pieces, saya memilih atasan yang memiliki potongan di atas pinggang atau di dada, membentuk A line. Potongan baju seperti itu membuat saya terlihat tidak buntet.

Potongan A line selain terlihat lebih tinggi juga saya pikir cocok untuk wanita berhijab karena tidak membentuk tubuh.

2. Menghindari pakaian oversize, lebih memilih yang pas di badan.

Nah, ini juga trik yang saya gunakan ketika memilih pakaian. Saya sering rewel jika mengukur bagian bahu, selalu minta supaya di pas di ujung bahu.

Pakaian wanita yang oversize membuat saya terlihat tenggelam. Saya lebih suka memilih pakaian yang pas di badan. Biasanya saya mencari ukuran S jika berbelanja pakaian di mall-mall. Tapi tentu saja perlu diperhatikan juga jangan sampai pakaian yang saya pilih mencetak bagian tubuh saya, apalagi kalau sampai mencetak bagian perut yang menggelambir. Oh, big no!

Oya, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan pakaian oversize. Wanita mungil seperti saya bisa menggunakan atasan oversize asal bawahannya tidak oversize alias pas di badan.

3. Vertical Stripes! It works!

Tips yang satu ini sudah sering saya dengar sejak zaman dahulu kali. Motif garis vertikal ampuh memberikan ilusi supaya tubuh tampak lebih tinggi. Asal jangan berlebihan yak. Cukup misalkan menerapkan motif vertikal pada bagian atas atau bawah, alias pilih salah satu. 

Pakaian dengan garis vertikal memberikan ilusi tampak tinggi

Saya biasanya mengkombinasikan atasan dengan panjang maximum sepanggul dengan celana atau rok maxi berwarna hitam atau gelap.

4. Motif berbunga besar? Owh, tidak deh!

Jangan coba-coba memakai pakaian wanita dengan motif bunga-bunga besar, sebab hanya akan membuat tubuh kita bertambah kecil dan buntet.

Bagaimana dong kalau suka motif flower? Saya biasanya memilih pakaian dengan motif bunga-bunga kecil dan tidak terlalu banyak.

5. Siapa bilang maxi dress tidak bisa digunakan wanita mungil?

Penggunaan maxi dress alias baju terusan panjang sebetulnya tidak disarankan untuk wanita mungil. Tapi, jika kita bisa memilih model, warna dan motif sebetulnya maxi dress dapat mempercantik tampilan si mungil.

Saya biasanya memilih maxi dress dengan potongan yang lurus atau melebar pada bagian bawah (A-line), dengan warna yang netral atau monokrom.

6. Warna netral dan monokrom untuk si mungil 150 cm.

Warna monokrom seperti hitam, dapat memberikan ilusi penglihatan tampak kurus, sehingga kita terlihat lebih langsing. Warna-warna natural seperti abu, coklat muda pun bisa membuat tubuh mungil terlihat lebih tinggi. Oya, warna peach atau pink pastel pun bisa dicoba diterapkan.

Warna hitam memberikan efek ramping dan terlihat tinggi, dipadu dengan tas selempang kecil

Saya kurang suka menabrakan warna-warna yang kontras, karena akan membuat tubuh saya seolah terpotong dua dan terlihat lebih pendek. Saya lebih suka memakai warna-warna yang senada dari atas hingga bawah untuk membuat tubuh terlihat lebih tinggi. Tidak jarang saya sering dikomentari miss matching.

7. Outer atau cargidan? Why not?

Saya sangat suka dengan outer atau cardigan. Untuk pakaian wanita jenis ini saya lebih memilih yang terbuat dari bahan yang tidak tebal, karena semakin tebal bahan, saya merasa semakin berat dan seolah tenggelam dalam outfit yang saya pakai. Saya pilih outer dari bahan-bahan seperti sifon atau katun.

Oh, untuk panjangnya pun saya memilih yang panjang sedang, tidak melebihi lutut.

8. Bisa kok ikat pinggang dipakai untuk menambah cantik penampilan si mungil.

Ikat pinggang sebagai pemanis penampilan bisa dimanfaatkan juga oleh si kecil mungil. Tapiii, hindari pemilihan ikat pinggang yang lebar atau besar. Pilih ikat pinggang yang kecil-kecil.

9. Tambahkan aksesoris yang cocok untuk memberikan ilusi tampak jenjang

Aksesoris apa yang bisa dipakai untuk si mungil?

Hmmm, dulu saya sering memakai aksesoris yang berlebihan. Tapi seiring berjalan waktu, saya mulai menganut prinsip simple is the best.

Kalau hijab saya sudah menggunakan bros yang glamor, ya saya tidak akan mengenakan aksesoris seperti kalung. Tapi jika hijab saya polosan, saya tambahkan kalung panjang yang melewati leher hingga ke dada. Biasanya ini cukup ampuh untuk membuat ilusi tampak tinggi.

Pilihan tas selempang kecil juga akan tambah mempercantik penampilan si mungil.

10. Wedges dan heels untuk menunjang penampilan

Si mungil ingin kelihatan tinggi? Tinggal pakai wedges atau heels sih, bisa nambah 5 cm. Xixixi.

Saya lebih memilih wedges dengan alasan lebih sehat untuk kaki saya, karena ketinggian bawahnya hampir seimbang daripada heels. Ya sekali-kali pakai heels, tapi jika turun naik mobil saja alias yang tidak memerlukan jalan terlalu jauh.

Untuk jalan jauh? Saya pilih flat shoes saja. Lebih nyaman. Pilihan flat shoes untuk si mungil yaitu yang ujungnya sedikit runcing biar terlihat panjang.

Nah itu semua yang saya coba terapkan, walaupun sebetulnya saya juga masih terus belajar untuk memadu-padankannya. Trial and error!

Kalau teman-teman yang satu club dengan saya (punya tinggi 160 cm minus 10 cm), apa yang kalian lakukan untuk membuat tubuh mungil kita tampak lebih tinggi dan tidak tenggelam?

Review Sakura Collagen Anti AGE's Cream

Pasir pantai dan air laut adalah dua hal yang membuat saya addicted. Berada di tempat ini seolah semua kerisauan menguap, berganti dengan ketenangan dan keriangan. Cakrawala terbentang luas seolah tanpa batas membuat hati lapang.
Tapiii ...
Kulitku menjadi bermasalah. Sad 😢.
Sering terekspose cuaca panas dan debu berpengaruh pada kulit
Dulu, saya tidak terlalu peduli. Kulit saya termasuk kulit yang tidak rewel, alias mulus dan jarang sekali berjerawat. Tetapi semakin usia beranjak naik juga sering mampir di beberapa blog-nya beauty blogger, saya seolah tiba-tiba tersadar, ketika saya mengamati beberapa plek hitam bertengger di kulit juga mulai terlihatnya garis halus di sekitar ujung mata. 
Ups, saya ternyata sudah beranjak tua dan saya tidak pernah care dengan tubuh saya selama ini. Terpikir dalam otak lebay saya bahwa selama ini saya telah dholim terhadap kulit dan tubuh saya. Saya kurang mencintai diri saya sendiri. Saatnya telah tiba untuk berbenah. Tidak ada kata terlambat kan? 
Dengan kesukaan saya terhadap laut, juga pekerjaan sehari-hari yang terkadang menuntut untuk bekerja di lapangan, musuh utama kulit saya adalah kontak lama dengan sinar matahari terik juga debu-debu pabrik kimia.
Sinar matahari yang terik, selain memberikan dampak yang langsung terlihat yaitu kulit menjadi kusam, efek jangka panjangnya bisa berpengaruh terhadap penipisan jaringan kolagen kulit. Akibat lanjutannya kulit menjadi kendur atau elastisitasnya berkurang. Kita sering melihatnya sebagai kerutan di bagian-bagian yang sering bergerak, seperti kening, sudut mata, garis senyum.
Sebetulnya elastisitas kulit menurun itu merupakan proses alami, seiring bertambahnya usia. Tetapi sinar matahari juga polusi seperti debu dapat mempercepat proses penipisan kolagen alami tubuh. 
Sakura Collagen Anti AGE's Cream, mempertahankan kekenyalan dan tekstur kulit, mencegah penuaan
Terus terang saya tertarik dengan kolagen sejak ada yang bilang bahwa kolagen juga bisa membuat lembab kulit kita. Itulah sebabnya kolagen sering disebut sebagai skin nutrition. Eh, kebetulan pula PT Meiji Indonesia mengeluarkan Sakura Collagen Anti AGE's Cream, produk anti AGE's pertama di Indonesia. 
Berkenalan dengan Sakura Collagen Anti AGE's Cream
1. Kandungan Sakura Collagen Anti AGE's
Formula Sakura Collagen Anti AGE's Cream diantaranya adalah Sakura ekstrak (Prunus Serrulata Flower Extract) yang berfungsi menghambat proses glikasi, Collagen yang bermanfaat meningkatkan produksi kolagen pada kulit, Pro Vitamin B5 untuk mempercepat regenerasi sel-sel kulit, Sodium Hyaluronate untuk membantu melembapkan kulit, dan Vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan.
Dari ingredients yang tertera pada kemasan, saya tidak membaca adanya paraben. 
Ini dia kandungan lengkap Sakura Collagen Anti AGE's:
Aqua, Isopropyl Palmitate, Glycerin, Isododecane, Hydrogenated Tetradecenyl/Methylpentadecene, Behenyl Alcohol, Propylene Glycol, Triethylhexanoin, Polyglyceryl-10 Pentastearate, Sodium Stearoyl Lactylate, Polycrylamide, C13-14 Isoparaffin, Laureth-7, Collagen, Prunus Serrulata Flower Extract, Panthenol, Phenoxyethanol, Chlorphenesin, Fragrance, Triethanolamine, Sodium Hyaluronate, Tocopheryl Acetate, Disodium EDTA, CI 45430.
2. Anti AGE's 
Apa itu maksudnya? AGEs (Advanced glycation end products) merupakan protein atau lemak yang terglikasi. Senyawa ini diduga dapat menjadi salah satu faktor yang berperan dalam penuaan. Kandungan dalam ekstrak bunga Sakura dipercaya dapat menghambat pembentukan senyawa AGEs ini. 
Jadi diharapkan dengan penggunaan anti AGEs ini, bisa menghambat faktor-faktor penuaan pada kulit kita.
3. Kemasan Produk
Untuk Sakura Collagen Anti AGE's ini bisa ditemukan dalam 2 jenis kemasan. Yaitu kemasan 10 gram yang dibandrol sekitar Rp 160.000 dan kemasan 30 gram yang dibandrol dengan harga Rp 400.000.
Review Penggunaan Sakura Collagen Anti AGE's
Kemarin saya mencoba kemasan 30 gram. Kemasan produk terlihat eklusif dengan paduan warna abu dan pink bunga sakura. Begitu dibuka, cream Sakura Collagen Anti AGE's berwarna pink, which is warna kesukaan saya. Hmmm ... dari warna saja sudah membuat saya jatuh hati. 
Cream terlihat lembut dan ringan.
Cream-nya berwarna pink muda dan terasa lembut di kulit, serta membuat lembab
Saat dioleskan di punggung tangan, cream meresap dan kulit terlihat lembab. Ya, karena kandungan collagen sepertinya. Ditambah lagi dengan kandungan hyaluronic acid yang selain berfungsi sebagai anti-aging, juga dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit sehingga membuat kulit kita halus dan kencang.
Cara pakainya seperti biasa tinggal dioleskan secara merata pada permukaan kulit wajah dan leher. Biasanya saya memakainya dengan urutan sebagai berikut:
1. Membersihkan sisa make up atau debu dengan menggunakan make up removal yang mild.
2. Mencuci muka dengan sabun muka.
3. Menggunakan toner, essense dan serum sebelum mengoleskan Sakura Collagen Anti AGE's.
Creamnya terasa lembut di kulit wajah. Untuk mendapatkan efek yang diinginkan tentunya kita harus teratur dan konsisten menggunakannya. 
Terus terang karena kulit wajah saya tidak pernah rewel, jadi penggunaan Sakura Collagen Anti AGE's tidak membuat wajah saya purging. Alhamdulillah baik-baik saja. 
Nah, kalian sudah coba produk Sakura Collagen Anti AGE's? Share dong pengalamannya.