Rabu, 30 Maret 2016

Saya Tidak Pernah Bikin Laporan Pajak!

“Pulang yuk! Udah malam, ngantuk!” Ajak si bebeb dengan nada sedikit kesal, karena sudah jauh-jauh keluar rumah, hasilnya nihil. Saya pun manyun. Duh bagaimana mengirimkan laporan pajak yang deadline-nya tinggal 2 hari lagi ini? Untuk pergi menyerahkan langsung ke kantor pajak rasanya ngga mungkin kecuali harus mengambil cuti. Padahal cutinya juga limited banget. Belum lagi kebayang antrean panjang mengular, karena pasti kebanyakan orang melaporkan SPT menjelang akhir-akhir masa deadline.

Eh, lagi bingung begitu, dengar dari teman katanya ada laporan pajak online, jadi ngga mesti ribet harus datang ke kantor pajak. Syaratnya harus punya EFIN, dan EFIN ini didapat di kantor pajak. Berbekal informasi dari teman juga, yang katanya pengambilan EFIN bisa diwakilkan, malam tadi saya memaksa si bebeb mengunjungi rumah keponakannya untuk titip mengambilkan EFIN dari Kantor Pajak Serang. Kebetulan keponakan kerja di daerah Serang, dan dekat ke kantor pajak.

Menunggu keponakan yang belum pulang, saya iseng-iseng baca blog tentang tata cara pelaporan pajak online, yang ternyata di situ tertulis bahwa pengambilan EFIN tidak bisa diwakilkan. Kalaupun bisa, itu diurus oleh perwakilan kantor masing-masing. Kaget dong saya.

“Kirain datang ke sini mau titip itu sudah tahu prosedurnya,” kata si bebeb dengan nada suara yang sedikit menyalahkan, “coba di telepon temannya, bener ngga bisa diwakilkan.”

Berhubung sudah malam, saya ngga enak dong menelepon. Akhirnya saya hanya kirim Whatsup yang tiada balas. Hiks. Menanyakan pada teman yang kerja di kantor pajak pun, centrangan Whatsup cuma satu terus menerus. Sepertinya sinyal pun lelah hayati.

“Kalau ngga bikin laporan kenapa emang? Ngga usahlah, kalau udah telat mah,” si bebeb mulai bikin sebel.

“Ngga bisa! Nanti kena denda!”

“Berapa dendanya?”

“Rp 10.000.000!” Sahut saya asal nyablak. Si bebeb kaget, “masa sih?” Saya juga tidak tahu sebenarnya sih sangsi jika tidak bikin laporan pajak. Eh, apa iya ya sebanyak itu dendanya? Saya intip LG G4 saya, searching di Mbah Google, berapa denda jika tidak membuat laporan pajak. Hehe, saya nyengir. Ternyata tidak semenakutkan itu. Tapi tidak menarik perkataan saya. Saya diam, pura-pura tidak tahu denda yang sebenarnya. Biarin bebeb cuti tanggal 31 Maret. Hihihi, curang yaak.

Kebanyakan dari kita memang malas membuat laporan pajak, termasuk saya. Ada teman yang cerita bahwa sudah beberapa tahun ini tidak buat laporan pajak. “Yang penting kan saya sudah bayar pajak,” katanya, “masa harus bikin laporan lagi.” Dan untungnya dia ngga pernah kena random sampling, jadi aman-aman saja. Ada yang juga alasannya karena malas antre di kantor pajak. Ada juga yang bilang, “sama aja yang lapor dan ngga lapor ngga ada bedanya, mending ngga lapor.”

Haduh, tapi saya tidak seberani itu. Saya tidak berani untuk tidak melapor. Maklumlah dari dahulu anak mamih, anak baik, tidak suka melanggar aturan. Bener-bener anak manis kaaan?

Balik lagi ke EFIN, akhirnya saya tidak jadi menitipkan pada keponakan si bebeb. Saya bawa kembali persyaratan dokumen (KTP dan NPWP). Saya pasrah, ya sudahlah paling bikin laporan hari Sabtu, dan kena denda paling mahal Rp 200.000 karena terlambat 2 hari. Tapi saya juga tidak putus usaha. Saya tweet Ditjen Pajak, menanyakan apakah EFIN bisa diambil di kantor pajak manapun dan apakah bisa diwakilkan.

Semua jawaban muncul di pagi hari. Baik dari teman-teman maupun dari KPP Cilegon. Ternyata pengambilan EFIN bisa diwakilkan dan EFIN bisa didapat di kantor pajak terdekat, tidak mesti mengambil di kantor pajak domisili. Sempet juga tanya jawab dengan teman yang bekerja di kantor pajak.

“Kena denda Rp 100.000 kalau laporannya tanggal 1 April 2016,” kata teman ketika ditanya apa sangsi kalau terlambat laporan pajak pribadi.

“Kalau telatnya 1 bulan?” Tanya saya iseng. “Sama Rp 100.000,” jawabnya, “memang kecil, hanya sayang saja berkurang kepatuhan.”

“Kalau sama sekali ngga bikin bagaimana?” Tanya saya lagi

“Nanti dihimbau Account Representative suruh bikin,” jawabnya, yang membuat saya berpikir, ah cuma dihimbau ini.

“Pas nanti Account Representative melakukan penyisiran dan kena, pasti disuruh laporan bertahun-tahun dan kena denda,” lanjutnya menjelaskan, “sayang kalau ngga lapor, riweuh lah kadituna. Lagian sekarang tahun penegakan hukum.”

“Gampang kok dengan e-filling, cuma tinggal masukin angka yang ada di form A1 yang dikasih dari kantor itu saja,” teman meyakinkan bahwa aplikasi e-filling sangat gampang, “ikuti yang bener ya, jangan ikut yang ngga lapor,” katanya lagi.

Nah, begitulah ternyata kalau tidak membuat laporan pajak. Belum bisa membuktikan sih, tapi kalau ada yang mau uji nyali silahkan dicoba untuk tidak membuat laporan pajak.

Singkat cerita hari ini saya dapat EFIN. Yang kemudian saya aktivasi langsung dengan cara mendaftar di http://djponline.pajak.go.id/, setelah itu akan terkirim link untuk aktivasi melalui email. Daaan..., berhubung hari ini adalah 1 hari menjelang deadline. Susah sekali untuk mendaftar dan memperoleh link aktivasi sekalipun. Setelah mencoba beberapa kali dengan notifikasi error di capctha (kode keamanan tidak sesuai), akhirnya berhasil juga mengaktivasi. Itu pun setelah menggunakan handphone, sedangkan dari kompi, sama sekali tidak bisa. Sebuah link terkirim ke email saya, dan langsung teraktivasi. Dari sini hambatan kedua pun muncul, ternyata saya tidak bisa login. Sepertinya server pajak sedang down karena saking banyaknya yang mengakses. Duuh, sebal sekali. Berkali-kali dicoba pun ternyata tidak bisa. Teman saya malah tidak bisa sama sekali daftar atau register di websitenya. Setiap kali dimasukan data, website selalu bilang bahwa NPWP telah terdaftar.

“Ah, ngapain bikin laporan pajak?” Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan saya dari belakang, ketika sedang ruwet-ruwetnya mencoba login ke e-filling yang hasilnya gagal melulu. “Saya seumur-umur ngga pernah bikin laporan pajak,” katanya lagi.

What’s! Parah banget sih nih sesepuh!

“Serius?” Tanya saya setengah ngga percaya. Dia menganggukan kepalanya, “serius lah.” Saya pun terbengong ria. Kok bisa? Ngga pernah kena sisir Account Representative lagi.

“Waaah! Ternyata ada yang lebih parah dari gua,” ledek saya. Dia pun tertawa, “iya ngga pernah bikin laporan pajak kayak ginian. Yang bikin menteri keuangan di rumah.”

Arrghh! Gubraaaak!! Bantal, mana bantal? Pengen nimpuk ngga sih rasanya. Orang lagi kesusahan masukin e-filling, eh sombong sekali dibikinin sama menteri keuangan rumah.

“Udah, tenang aja. Diperpanjang ini kok,” katanya melihat muka saya yang udah pengen nimpuk.

“Ah, yang bener diperpanjang?” saya setengah ngga percaya sekaligus agak lega. Berarti masih ada waktu dong untuk bikin laporan pajak. Ngga mesti terburu-buru. “Serius, ada edarannya. Diperpanjang sampai 30 April,” sahutnya sambil mengunyah makanan.

“Ah, tanggal 30 April mah, deadline untuk laporan pajak perusahaan kali,” kata saya menyangsikan perkataannya. “Nanti saya kirimin Whatsup,” katanya.

Sebelum dia kirim Whatsup, saya sudah tweet duluan dong ke KPP Cilegon, menanyakan apa betul kabar e-filling diperpanjang? Dan dijawab dengan manis oleh pemilik account KPP Pratama Cilegon, bahwa berita itu betul adanya.

Yeaah! Yippy! Masih lama eung! 30 April 2016! EFIN udah dapat walaupun situasi sempat sedikit menghangat sama si bebeb. Aktivasi pun kelar, tinggal isi e-filling nih! Mudah-mudahan sih ngga ada masalah. Soalnya teman ada juga yang saat masukin data malah keluarnya selisih melulu, ngga nihil. Ternyata kudu pake trik tertentu juga katanya supaya hasilnya nihil, sesuai dengan form A1 nya.

Berhubung saat ini belum berhasil masuk e-filling, untuk artikel e-filling dan beberapa pengalaman mengisi e-filling, saya posting terpisah ya nanti. Terima kasih buat teman-teman yang telah membantu sehingga saya akhirnya bisa dapat EFIN, juga account twitter KPP Pratama Cilegon yang berbaik hati melayani cuitan-cuitan saya seputar EFIN.


Sekarang mau bikin rujak alpukat dulu plus gula jawa. Ciao!

Senin, 28 Maret 2016

Di Pasir Putih, Kugenggam Erat Tanganmu

pantai pasir putih lampung wisata murah meriah
Terjebak Tidak Bisa Pulang 

"Sebelum acara selesai, nanti Mbaknya ngga bisa pulang duluan. Menunggu kita selesai ritual, baru Mbaknya bisa pulang," kata seorang pria yang menggunakan rompi dengan tanda pengenal dibelakangnya. Sepertinya pria tersebut tergabung dalam komunitas masyarakat Bali di Lampung. Saya kaget, termangu mendengar penjelasannya. Menunggu selesai ritual Melasti di Pantai Pasir Putih Lampung? Jam 12.00 saja acara masih belum dimulai karena masih menunggu kedatangan masyarakat Bali dari seluruh pelosok Lampung.

Minggu, 27 Maret 2016

Akibat Kalap, Menyesal Berkepanjangan

pengalaman belanja online belanja diskon
Terkadang menertawakan kebodohan sendiri lebih menghibur daripada bertahan untuk selalu terlihat keren di hadapan orang lain. Ngomong-ngomong masalah mengakui kebodohan, hari ini saya kalap habis, yang berakhir menyesal berkepanjangan gara-gara tergoda diskon super murah.

Sabtu, 26 Maret 2016

Mengintip Geliat Kehidupan Di Kota Venesia of East

denyut kehidupan sungai musi palembang the venesia of east
Pernah tidak terbanyang sebelumnya, moda transportasi apa yang digunakan orang-orang di zaman kerajaan-kerajaan dahulu kala? Bagaimana mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, bagaimana kerajaan-kerajaan itu bisa menaklukan daerah-daerah jajahannya untuk masuk ke dalam batas kekuasaannya, dan bagaimana mereka menyampaikan berita kerajaan ke seluruh pelosok negeri? Dengan berkuda? Atau berjalan kaki? Atau naik burung Rajawali seperti Brama Kumbara?

Jumat, 25 Maret 2016

Mencari Jejak Cinta Pangeran Tiongkok & Putri Palembang di Pulau Kemaro

mencari jejak cinta pangeran tiongkok dan putri palembang di pulau kemaro
Mengunjungi Palembang tidak lengkap tanpa mengunjungi Pulau Jodoh. Pulau Jodoh adalah sebutan lain untuk Pulau Kemaro, sebuah delta kecil di muara Sungai Musi. Konon kabarnya pulau ini terbentuk dari jasad Siti Fatimah, seorang putri raja Palembang, yang tenggelam mencari suaminya Tan Bun Ah. Pulau inilah yang dianggap sebagai wujud bersatunya dua insan yang saling mengasihi, sehingga pulau ini juga terkenal dengan sebutan Pulau Jodoh. Tetapi, apakah betul jenazah Putri Siti Fatimah dan Pangeran Tiongkok yang berada di pulau ini?

Rabu, 23 Maret 2016

10 Soundtrack Drama Korea & Jepang Favorit Saya

10 soundtrack drama korea & jepang favorit
Bosen ga sih baca postingan saya tentang kuliner beberapa hari ini? Berhubung lagi run out ide menulis kuliner dan traveling, padahal sebetulnya banyak yang pengen saya ceritain, postingan kali ini saya selingi dengan soundtrack drama Korea & Jepang favorit saya yang ngga lekang dimakan waktu, walaupun drama-drama baru bermunculan. Entah kenapa, saya addicted banget sama lagu-lagu ini. Nah, sambil menunggu drama Descendent of The Sun-nya selesai (berhubung saya pengecut, ngga berani nonton sebelum tamat), simak yuk, list soundtrack Korea & Jepang kegemaran saya berikut ini:

Oya, urutan ini bukan berdasarkan ranking lho ya.

Chongukgateun No – Yoo Hae Jun – Mr. Goodbye

Drama Korea yang satu ini termasuk drama lawas. Tapi saya suka dengan soundtracknya. Sebetulnya ada beberapa yang saya suka dari Ost-nya Mr. Goodbye ini, tapi saya pilih ini karena iramanya yang nge-beat dan saya suka dengan drama dengan pemeran utama Ahn Jae Wook dan Lee Bo Young ini.

Sesuai dengan dramanya, lagu Chongukgateun No yang dinyanyikan oleh Yoo Hae Jun ini juga bernuasa sedih, tentang keterpaksaan meninggalkan wanita yang dicintainya. Simak saja arti dari lirik lagunya berikut:

No matter how it pains me to be without you, I have to leave (seberapapun sakitnya tanpa dirimu, aku tetap harus pergi)
I may swallow back my tears and put on a smile (Aku mungkin menahan air mataku dan tersenyum)

Jalan ceritanya campuran antara lucu dan sedih. Lucu dengan tingkah polah Lee Bo Young juga Ahn Jae Wook. Tetapi di bagian akhir sedih, karena ternyata si pemeran utama prianya bermasalah dengan operasi jantungnya. Sempat berharap PD-nin ngasih happy ending, tapi rupanya PD-nin tetap mau menjaga rasionalitas dari dramanya. Endingnya dibiarkan terbuka, dan diserahkan pada penontonnya untuk menebak. Arrrgh! Desigh! Desigh! #Mukulinbantal.

Funky Dance – Crying Nut – Hello Miss

Hello Miss ini dibintangi oleh Lee Ji Hoon dan Lee Da Hae sebagai pemeran utama. Dramanya sih kocak, dan saya suka dengan akting mereka. Jalan ceritanya, seperti umumnya drama Korea dimana awalnya pemeran utama pria berantem melulu sama pemeran utama wanita, dan ujungnya malah saling suka dibumbui dengan cinta segitiga, perebutan harta warisan, dan juga hambatan yang harus dilalui pemeran utama agar bersatu.


Salah satu soundtrack yang saya suka di drama Korea Hello Miss adalah Funky Dance. Iramanya nge-beat juga, cenderung ramai. Tapi saya suka. Apalagi soundtrack ini dilantunkan pada saat ending dimana akhirnya Lee Ji Hoon berhasil meyakinkan tetua adat untuk dapat menikahi Lee Da Hae, keturunan terakhir dari klan terhormat. Pesta pernikahannya sangat ramai, dan lagu ini cocok dengan adegannya itu.

Hurt – Ali – Rooftop of Prince

Penggemar drama Korea pasti tahu dong judul drama yang satu ini? Rooftop of Price yang dibintangi Park Yoo Chun. Di sini Yoo Chun berperan sebagai pangeran mahkota dinasti Joseon, yang setelah kematian misterius istrinya, datang ke masa depan (time travel), ditemani oleh 3 orang pengawalnya. Bisa kebayang dong lucunya sang pangeran mahkota yang mengalami culture shock, datang dari masa lalu ke masa depan, yang jelas-jelas berbeda.



Walaupun ceritanya komedi, tapi ada bagian yang sedih romantis. Pada bagian akhir nanti terkuak misteri kematian istrinya yang sesungguhnya, dan siapa yang sebetulnya mencintainya dengan tulus sekaligus melindunginya. Soundtrack Hurt-nya Ali, mewakili adegan-adegan ini. Saya suka sekali dengan melodinya, termasuk liriknya yang melukiskan perasaan cinta yang tidak bisa dimiliki dan cukup puas dengan menyaksikan dari jauh.

To You Who I Will Love Again – The Princess Man

The Princes Man ini memang paling top! Selain dramanya bagus banget, soundtrack-soundtracknya pun keren-keren punya. Saya kesulitan memilih soundtrack favorit dari drama ini. Rasanya semuanya favorit, haha.


To You Who I Will Love Again ini sebetulnya hanya alunan instrumentalia. Isi liriknya sih cuma la lalala lali lali lala yang diulang-ulang. Tapi saya suka banget dengan melodinya.

One Day of Love – Park Wan Kyu – The Princess Man

Awalnya DVD Princess Man ini hanya menambah tumpukan koleksi DVD drama Korea yang belum sempat saya tonton. Eh, ternyata nonton drama yang satu ini ngga bisa berhenti dan dilewati langsung ke ending, karena tiap bagiannya sangat menarik. Gabungan antara sejarah, perebutan kekuasaan dan kisah cinta terlarang antara Park Si Hoo yang berperan sebagai Kim Seung Yoo dan Moon Chae Won yang berperan sebagai Lee Se Ryung putri kesayangan Pangeran Suyang.

Di awal ceritanya lucu, karena kesalahpahaman antara Seung Yoo dan Se Ryung yang diawali karena rasa penasarannya Se Ryung mengetahui calon suaminya sehingga menyebabkan dia menyamar menggantikan putri Kyunghye. Ayahnya Seung Yoo sendiri menolak perjodohan ini karena mengetahui ambisi ayah Se Ryung untuk mengambil alih tahta Raja Munjong (ayah Kyunghye). Pertikaian inilah yang kemudian menyebabkan kisah cinta sedih antara Seung Yoo dan Se Ryung. Bagaimana sih ya mencintai wanita yang ayahnya pembantai seluruh keluarganya? Ah, pokoknya siapin tissue deh buat nonton drama yang satu ini. Akting Park Si Ho keren deh di sini. Sayang doi kena scandal, yang menyebabkannya kena banned. Hmmm, tapi tahun ini katanya doi sudah mau main drama lagi bareng Yoon Eun Hee. Iih, ga sabar nunggu dramanya.


One Day of Love, salah satu judul soundtrack drama The Princess Man, melukiskan perasaan cinta sekaligus benci, perasaan hancur karena tidak bisa menyingkirkan perasaan cintanya walaupun ingin. Nih, simak saya kata-katanya Park Wan Kyu:

Why are you crying, why are we a sad fate
You don’t answer even if I ask, I love you, I love you
Until the last moment, I’ve never forgotten about you even for a single day
In my life, next life, even if I can meet you, I tear up because of you
Even if the sad fate’s shadow covers me, I can’t get rid of myself who love you

Jiaaah, romantis banget! Di kehidupanku, di kehidupan yang akan datang, meskipun jika aku bisa bertemu denganmu, aku terkoyak karena dirimu, meskipun bayangan takdir sedih menyelimutiku, aku tidak bisa menyingkirkan diriku yang mencintaimu.

Meleleh deh. Melting! Melting!

True Love – Fuji Fuyima – Ordinary People

Drama ini merupakan drama jadul. Eits, pada tahun 1990-an, ini drama favorit kita-kita. Dulu sebelum booming drama Taiwan dengan Meteor Gardennya, atau musim drama Korea seperti sekarang, drama Jepang pernah menjadi tontonan teratas selain drama Amerika Latin.

Drama ini bercerita tentang 5 orang siswa universitas yang tergabung dalam kelompok “Asunaro”. Seperti drama-drama lainnya yang menguras emosi, Ordinary People berkisah tentang cinta segitiga (atau malah segi banyak), persahabatan dan kehidupan dari ke 5 orang yang mempunyai latar belakang, karakter berbeda-beda dan kehidupan yang berwarna. Kesalahpahaman, ketakutan menyakiti perasaan orang lain, rendah diri sebagai anak haram, menyukai sesama jenis, kecemburuan, cinta, semuanya ada di Ordinary People.

Saya suka dengan akting Takuya Kimura sebagai sosok Osamu di drama ini. Selain itu juga saya suka dengan soundtracknya, True Love yang dibawakan oleh Fuji Fuyima. Zaman itu rasanya keren, seorang cowok, maju di panggung sekolah, memetik gitar dengan menyanyikan lagu ini. Liriknya bikin klepek-klepek deh! Sekaligus sedih. Uhuk


Furikaeru to itsumo kimi ga waratte kureta, kaze no youni sotto
Mabushi sugite me o tojite mo ukande kuru yo, namida ni kawatteku
Kimi dake o shinjite, kimi dake o kizutsukete
Bokura wa itsumo haruka, haruka, tooi mirai o, yumimiteta hazu sa

The Moon Has Passed – Beige – The Slave Hunters/Chuno

The moon is crying sadly,
The moon is smiling sadly,
Like your teary eyes,
Like my withering dreams,

Itu sebagian arti lirik lagu The Moon Has Passed yang dilantunkan Beige yang digunakan sebagai soundtrack drama The Slave Hunters atau Chuno yang dibintangi Jang Hyuk, Oh Ji-ho dan Lee Da-hae. Bisa dibilang ini pertama kalinya saya menyaksikan aktingnya Jang Hyuk. Tapi walaupun sebagai pemeran utama di drama ini, saya justru malah mendukung Lee Da-hae bersatu sama Oh Ji-ho. Waktu itu para penggemar Chuno terbelah antara yang menginginkan Lee Da-hae bersatu kembali dengan Jang Hyuk, tuannya yang selalu mencintainya dan menghabiskan hidupnya mencari kekasihnya Lee Da-hae, dan penggemar Chuno yang justru menginginkan Lee Da-hae bersatu dengan Oh Ji-ho, sang jenderal yang terfitnah yang telah menyelamatkannya. Oh Ji-ho waktu memerankan Jenderal Song Tae-ha di drama ini keren banget, terpaksa saya memilih Oh Ji-ho sama Lee Da-hae, daripada Jang Hyuk.

Kenapa yak, drama Korea itu pemilihan soundtracknya selalu pas dengan adegan yang sedang berlangsung? Sebetulnya mereka bikin drama sekalian dengan soundtrack, atau mencomot lagu siapa pun untuk dicocokan dengan dramanya?

Lagu ini pas banget menggambarkan perasaannya Dae-gil (Jang Hyuk), ketika kehilangan Lee Da-hae. Aduh, beneran deh, tatapan mata sedihnya saat tahu Lee Da-hae telah bersama Jenderal Song Tae-ha. Atau saat Dae-gil melawan para prajurit yang mengejar Lee Da-hae dan Oh Ji-ho, dengan tekad melindungi sampai nyawa penghabisan. Hiks, jadi sedih.

Ah, pokoknya saya suka soundtrack ini dan juga dramanya.

Goodbye My Love – Ailee – Fated to Love You

Saat menonton Chuno, saya tidak terlalu suka dengan Jang Hyuk. Tapiii, ini berbalik sejak saya nonton Fated to Love You. Aduuuh, saya tiba-tiba jadi penggemar beratnya Jang Hyuk! Saya cari kembali drama-drama yang dibintangi Jang Hyuk, dan saya senang sekali ketika tak lama setelah Fated to Love You, Jang Hyuk kembali berperan sebagai pangeran yang kena kutukan di Shine or Go Crazy.

Soundtrack-nya Fated to Love You bagus-bagus, tapi yang paling saya suka adalah Goodbye My Love-nya Ailee.

You, bol suga eobseodo, deureul su eobseodo (You, I can’t see you, I can’t hear you)
Geuraedo nan gwaenchanha (But I’m okay)
Ibyeori seulpeodo tto gaseumi siryeodo (Goodbyes are sad, my heart aches)
Geudaeman haengbokhadamyeon useul so itdamyeon nan ... (But if you’re happy, if you can smile, then I ...)



Tuh kan, liriknya pas lagi menggambarkan perasaannya tokoh Fated to Love You. Bagaimana pedihnya, sengsaranya Jang Hyuk menahan perasaan cintanya pada Jang Nara, dan terpaksa berbohong supaya Jang Nara meninggalkannya karena sakit yang dideritanya. Hiks, sedih banget pas, Jang Hyuk kembali ingatannya dan memutuskan meninggalkan Jang Nara. Sedih juga saat mereka kehilangan bayinya, dan bagaimana Jang Nara berusaha kembali ke sisi Jang Hyuk sebelum pergi ke luar negeri. Paling sedih saat Jang Nara akhirnya tahu perasaan Jang Hyuk saat masuk ke ruang persembunyian Jang Hyuk dan menonton video yang dibuat Jang Hyuk sebagai pengingat jika dia kembali hilang ingatan. Whuuaaa!! Nangis deh! Pas banget nih soundtrack, dari mulai liriknya sampai nadanya, mendukung habis.

Back In Time – Lyn – The Moon That Embraces The Sun

Siapa penggemar Lee Soo Hyun? Cung! Cung! Ngga kelewat nonton The Moon That Embraces The Sun dooong?

Drama ini merupakan salah satu yang best ever deh menurut saya. Didukung soundtracknya yang aduhai, plus pemain-pemainnya yang penghayatan habis. Baik pemain cilik maupun pemain dewasanya superb!

Adegan yang paling saya suka saat Lee Hwon (Yeo Jin Goo) kecil tergila-gila dengan Heo Yeon Woo (Kim Yoo Jung), berbagai macam kelakukan konyolnya membuat saya ketawa dan nyengir-nyengir sendiri (duh, untung jauh dari rumah sakit jiwa), juga saat Lee Hwon dewasa jatuh cinta kembali dengan Wol (Ha Ga In) yang tidak lain adalah Heo Yeon Woo. 

Kalau adegan sedih yang saya suka adalah saat Lee Hwon kecil meratapi, mengejar Yeon Woo yang dibawa paksa keluar istana karena sakit, kemudian malam-malam Lee Hwon mendatangi kediaman Yeon Woo dan memberikan satu tusuk konde bulan memeluk matahari, dan dia bilang dihadapan Yeon Woo yang sakit parah bahwa tusuk konde yang satunya akan diberikan saat Yeon Woo menjadi istrinya kelak. Satu adegan lainnya adalah saat Lee Hwon dewasa mengetahui dari Ibu Shaman bahwa Wol adalah Yeon Woo. Aduh, akting Lee Soo Hyun, bikin hujan deras di mata dan hati. Penghayatan sekali! Seolah sakit banget, mengingat perlakukannya pada Yeon Woo saat dia jadi Wol. Menyayat hati deh, bikin merinding.

Lagu Back In Time-nya Lyn juga seperti hanya Ost drama Korea yang lain, cocok banget dengan adegan-adegan di drama ini. Sesuai banget dengan tema.

The light that is fading in the clouds, falling at the window is too noisy
The cooling memory is just like the sound of the rainwaters,
Capture my heart, refuse to leave
That increasingly strong, lock in the nostalgia
Couldn’t I step back in time, back to the time when you give me a hug
I follow the tortuous path that is wet
Look back at our memories together



Tuh kan sesuai banget dengan Lee Hwon yang terperangkap dalam masa lalu, Lee Hwon yang tidak bisa melepaskan kenangannya terhadap Yeon Woo. Lee Hwon, setelah kepergian Yeon Woo yang tragis di masa kecil mereka, menolak untuk menerima cinta yang lain, hidup dalam bayangan kesedihan. Suka banget sama lagu ini.

Sangatsu Kokonoka – Remioromen – One Litre of Tears

Kalau drama yang satu ini saya belum pernah nonton sebenarnya. Tapi saya suka soundtrack lagunya yang berjudul Sangatsu Kokonoka yang  berarti 9 Maret. Lagu ini dinyanyikan oleh Remioromen, salah satu group yang populer di Jepang. Katanya sih drama One Litre of Tears ini bagus sekali, bahkan sampai dibuat remarknya di beberapa negara termasuk Indonesia. 


Nah, itu 10 soundtrack favorit saya, kalau teman-teman soundtrack kesukaannya yang mana yaa? Atau ada yang lain yang ngga ada di top 10 saya ini? Sharing dooong, terima kasih.

Selasa, 22 Maret 2016

Ketagihan Ikan Bakar RIca-Rica Pondok Lesehan BM, Anyer

Kuliner Anyer Enak Murah Pondok Lesehan BM
Sudah lama mengetahui nama Pondok Ikan Bakar BM ini. Setiap menyusuri jalanan Anyer, pasti Pondok Ikan Bakar ini selalu tertangkap kedua belah mata ini. Kalau tidak salah, sepanjang Anyer ada dua buah pondokan. Saya lupa persisnya disebelah mana. Kalau tidak salah sekitar Jalan Raya Karangbolong ada satu pondok. Orang bilang ikan bakar Pondok Lesehan BM Anyer enak sekaligus lebih murah dibanding beberapa tempat yang menyediakan menu sama. Alhamdulillah, saya belum pernah menikmati kelezatan ikan bakar Pondok BM ini, sampai saat ulang tahunnya seorang teman di pabrik.

Minggu, 20 Maret 2016

Dari Bandeng Hingga Tteokbokki

Berawal dari postingan starus Mbak Nurhikmah Imani, pemilik Pempek Arane yang mengabarkan tentang akan adanya Serang Festival Culinary 2016 yang bertema Serang Lautan Bandeng (bukan Bandung Lautan Api lho) yang diadakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kota Serang. Di statusnya Mbak Noeng, demikian beliau sering disapa, memerlihatkan kedatangan Chef Ranu Vishuda, pemecah rekor MURI sebagai chef tercepat Indonesia 2015 dengan memasak 100 resep mie dalam waktu yang sangat singkat. Berhubung kudet alias kurang update, saya ngga tahu chef Ranu, tetapi satu yang saya catat adalah tanggal festival tersebut akan berlangsung. Terus terang saya penasaran apa yang akan ditampilkan Arane bersama Chef Ranu Visudha di festival kuliner ini. Kalau Arane sendiri rasanya seantero Serang pasti sudah tahu lah yak. Pempek yang paling terkenal di Serang dan sekitarnya, yang bahkan pelopor mobil pempek keliling. Tapi kira-kira kejutan apa yang bakal ditampilkan mereka?

Jumat, 18 Maret 2016

Si Tipker Yang Bikin Pelit

kuliner cilegon martabak bandung kiki martabak tipis kering
“Duh, ingin ke Bandung nih, mau coba martabak tipis kering yang lagi tren di sana,” kata saya kepada teman saya, suatu ketika dalam perjalanan berangkat menuju tempat kerja.

“Ngapain jauh-jauh ke Bandung? Disini juga ada,” jawab Uni kebingungan mendengar saya ingin ke Bandung hanya karena ingin martabak tipis kering. 

Kamis, 17 Maret 2016

Saya, Graha Sriwijaya dan Air Panas

graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, saya bersama anak-anak, tentu saja bersama ayah mereka, menempuh perjalanan darat lebih dari 1.000 kilometer untuk sampai di Bumi Sriwijaya, demi mengejar pertemuan sang rembulan dan mentari. Ceritanya bisa dibaca di sini: 1.000 Kilometer Mengejar #WonderfulEclipse

Selasa, 15 Maret 2016

9 Langkah Mudah Mengurangi Mabuk Laut Pada Anak-Anak

langkah mudah mengurangi mabuk laut
Mabuk laut itu berjuta rasanya. Kalau naik mobil atau kendaraan darat, kita mabuk, masih bisa minta berhenti, istirahat sebentar menghirup udara segar, rasa mual pun berangsur hilang. Lah, kalau di tengah laut, bagaimana cara menghentikan kapal? Kalaupun kapal berhasil berhenti tetap saja terombang-ambing ombak, apalagi jika ombak besar, duh rasanya isi perut mau keluar semua. Sebetulnya baik mabuk laut maupun mabuk darat, sama-sama menjengkelkannya. Dan biasanya orang mencoba berbagai macam cara atau tips untuk mengurangi kadar mabuknya. Ya, kalau mabuk terus menerus, kapan travelingnya dong? Hehe.

Dulu, teteh yang suka nemenin anak-anak, kalau mabuk sudah ngga ingat apa-apa. Sepanjang jalan muntah terus menerus. Makanya si teteh, jarang pulang kampung. Saya pun dahulu seperti itu. Saat saya masih kuliah di Bandung, ketika balik ke Bandung selepas pulang kampung sering saya menggunakan travel dari Kuningan. Biasanya travel berangkat dini hari, karena saya mengejar kuliah pagi. Entah karena jalanan yang berliku-liku, saya sering mengalami mabuk di kendaraan, dan biasanya senjata andalan saya adalah antimo dan kantung kresek hitam. Herannya kalau arah sebaliknya, dari Bandung menuju Kuningan, sedikit pun saya tidak pernah mengalami mabuk.

Penyebab Mabuk Laut & Akibat Yang Ditimbulkan

Fenomena mabuk ini sepertinya ada hubungan dengan getaran ataupun goncangan dari kendaraan ataupun kapal. Jadi sistem sensorik kita tidak sejalan dengan goncangan tersebut. Jadi otak menerima hal yang berbeda antara yang dirasakan dengan apa yang kita lihat. Misalnya, saat berada di dalam kapal, kita merasakan kapal naik turun atau goyang mengikuti gelombang di lautan. Apa yang kita rasakan itu dicatat di salah satu bagian telinga, dan telinga kita mengirim pesan syaraf ke otak bahwa kita memang bergerak naik turun. Tetapi, mata kita justru menangkap bahwa ruangan tidak bergerak, dan kedua mata kita mengirim sinyal syaraf mengatakan kepada otak bahwa kita tidak bergerak. Nah, bentrok deh itu sinyal! Satu bilang bergerak, satu bilang ngga bergerak.  Kebayangkan kalau kita terima informasi kanan dan kiri berbeda? Yang ada kepala mumet ngga tahu mana yang benar. Itu juga yang terjadi saat kita mabuk. Hmmm...mungkin itu sebabnya, saat kita pejamkan mata, perasaan mual agak sedikit berkurang ya. Ketika otak menerima sinyal yang berbeda, mungkin otak akan merespon SOS kali ya, sehingga merangsang produksi zat histamin, yang ujungnya menimbulkan reaksi mual dan ingin muntah.
langkah mudah mengurangi mabuk laut

Atau bisa jadi alasan psikis seperti saya tempo dulu. Giliran pulang kampung happy, jadi ngga merasakan mabuk, tapi giliran balik buat kuliah, sepertinya langsung stress berat, sehingga diperjalanan mabuk tidak berdaya. Haha, itu namanya mabuk karena alasan psikis. Yang pasti sih faktor pencetus utama adalah karena faktor keturunan, faktor kondisi tubuh yang tidak fit dan faktor perut dalam kondisi kosong.

Jangan sepelekan mabuk laut lho. Jika mabuknya berat, tekanan darah bisa anjok sehingga bisa menyebabkan seseorang pingsan. Demikian jika muntah-muntah hebat terus menerus. Tubuh akan mengalami dehidrasi dan kekurangan mineral. Nah kalau sudah sampai kekurangan mineral, katanya itu bisa berpengaruh terhadap kinerja jantung dan otot.

Tips Mengurangi dan Mencegah Mabuk Laut

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi mabuk laut? Berikut tips untuk mengatasi mabuk laut:

1]. Jangan biarkan perut kosong
Sebelum berangkat, isi perut terlebih dahulu hingga kenyang.Tapi jangan sampai kekenyangan lho. Malah kalau kekenyangan akan memicu mual juga. Biasanya saya minta anak-anak minimal makan barang 5 suap nasi, walaupun terkadang mereka protes ngga mau makan, karena ingin makan pop mie hangat di atas kapal. Eh, sebetulnya yang hangat-hangat seperti itu juga membantu mengatasi mual di perut sih.

2]. Pejamkan Mata
Kalau rasa mual menyerang dengan hebat, lebih baik pejamkan mata. Seperti saat kemarin menyeberang dari Merak ke Bakauheni, anak-anak sudah ribut saja merasa mual.

“Ibu, mual,” keluh mereka, “ombaknya besar ya?”

Kalau sudah begitu, biasanya saya meminta mereka untuk memejamkan mata dan tidur. Enaknya, mereka gampang tertidur. Bangun-bangun sudah sampai di Bakauheni. Ntar mereka dengan bangganya bilang, “sebentar amat Bu, udah sampai, kok aku ngga mual sama sekali?” Jiaah, padahal tadi siapa yang ngeluh mabuk laut.
langkah mudah mengurangi mabuk laut

3]. Gunakan Minyak Kayu Putih atau Balsam
Menghirup uap kayu putih atau balsam, katanya bisa mengurangi gejala mabuk, disebabkan aromanya yang segar. Bagi saya, prinsip ini tidak berguna. Aroma minyak kayu putih, hidung saya masih bisa menerima. Tapi jika sudah berurusan dengan bau balsam, duh rasanya kepala mendidih, saking ngga sanggupnya mencium aroma balsam yang menyengat.

4]. Mendengarkan Musik atau Melakukan Kegiatan yang Disukai
Nah, kalau ini cara yang asyik mengatasi mabuk laut. Tidak hanya mendengarkan musik sih, apa saja yang ingin didengarkan boleh, seperti misalnya murotal Al-Qur’an. Mendengarkan musik atau muratal Al-Qur’an, membuat kita lebih rileks, dan hal ini ternyata terbukti ampuh dapat mengurangi mabuk laut. Musik, murotal Al-Qur’an adalah salah satu hal yang berguna untuk traveling.
langkah mudah mengurangi mabuk laut

5]. Berjalan ke Buritan Kapal dan Menghirup Udara Laut
Dulu, saya pernah mengarungi samudera di sisi Barat Pulau Sumatera, traveling dari Teluk Bayur menuju Tanjung Priok bersama seorang teman. Gelombang samudera lebih besar ketimbang gelombang Selat Sunda, sehingga perasaan mual tidak berhenti-berhenti. Biasanya, untuk mengurangi rasa mual, saya menuju buritan atau geladak kapal. Berada di luar dan menghirup udara laut sedikit membantu menghilangkan mabuk laut. Hanya saja kelemahan cara ini adalah, muka menjadi gosong terbakar sinar matahari, apalagi jika berada di buritan atau geladak kapal saat matahari meninggi. Nah, kalau ingin mencoba cara ini untuk mengurangi mabuk laut, jangan lupa pakai sunblock dan pakaian tebal (jaket) untuk menghindari masuk angin karena angin laut sangat kencang. bekerja.



langkah mudah mengurangi mabuk laut

6]. Pilih Posisi Dengan Goncangan Terkecil
Carilah kabin penumpang yang berada di tengah-tengah jika naik kapal laut, karena posisi ini sangat kecil goncangannya. Dengan goncangan yang minim, diharapkan mabuk laut dapat dikurangi. Hmmm..., kalau kebetulan kapal lagi kosong sih dapat bebas milih di mana saja, tapi kalau kondisi lebaran yang sangat padat, kita tidak bisa memilih, kecuali dulu-duluan datang.

7]. Jahe Hangat & Buah-Buahan
Jika anak kita tipenya mudah mabuk laut, tidak ada salahnya membawa jahe hangat dan buah-buahan. Katanya jahe telah terbukti efektif dapat mengurangi perasaan mual-mual selama dalam perjalanan / traveling menyeberangi lautan. Untuk balita, bisa juga menggunakan parutan jahe dibadannya. Jika mual muncul, tawarkan buah-buahan untuk menghindari dehidrasi akibat mabuk laut.

8] Pijitan Mesra
Jika anak kita merasa tetap pusing dan mual, lalukan pijatan mesra di jemari tangan dan telapak tangan anak. Minta juga mereka menggerak-gerakan tangan dan kakinya guna memperlancar peredaran darah.

9]. Minum Obat Anti Mabuk
Buat saya, ini adalah cara terakhir jika segala macam cara tidak berhasil mengurangi mabuk laut. Hehe, sebenernya sih karena saya ngga suka minum obat sih. Bila ingin minum obat anti mabuk, sebaiknya diminum satu jam sebelum berangkat, sebab jika kita minum saat kapal akan mulai berangkat maka obat tidak akan efektif bekerja.

Zaman saya kecil dulu, saya masih ingat, selain minum obat anti mabuk, biasanya orang tua saya menutupi udel dengan salompas. Entahlah, bagaimana hal itu berpengaruh untuk mengurangi rasa mual akibat mabuk. Tetapi saya rasakan memang ada pengaruhnya juga.

Nah itu 9 langkah mudah untuk mengurangi mabuk laut pada anak-anak. Semoga bermanfaat ya.