Selasa, 30 Agustus 2016

Pengalaman Terbang Dengan Vietnam Airlines ke Ho Chi Minh, Vietnam

Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Foto taken from Vietnam Airlines Website
Di setiap perjalanan selalu menyisakan kisah yang tidak terlupakan. Salah satunya adalah pengalaman pertama terbang bersama Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city.
Dari awal diberitahu akan direct flight ke Ho Chi Minh menggunakan Vietnam Airlines, terus terang hati ketar - ketir. Bagaimana tidak, setiap review yang saya baca di  Si Mbah kok ngga ada satupun yang punya pengalaman menyenangkan. Ya, level paling menyenangkan adalah sebatas biasa saja.
"Garuda ngga ada yang direct flight ke Ho Chi Minh?"
"Hanya Vietnam Airlines yang direct, Mbak."
Ternyata ngga ada yang direct flight, toh. Tapi ya namanya sudah tugas negara, ya harus terima apa adanya. Toh, Pak Bos juga menggunakan pesawat yang sama. Masak anak buah mau protes pengen naik GA. Ngelunjak amat sih jadi anak buah. Haha.
Tiket yang diissue berbentuk tiket elektronik. Ya, daripada bermasalah di airport, tetap saya print tuh e-ticket. Dari rincian informasi di e-ticket, terminal kita adalah Terminal-2 Soekarno Hatta baik saat pergi maupun kedatangan. Yaaah, gagal deh pengen berselfie ria di terminal baru. Hiks. Sempat berharap berangkat dari Terminal-3 Ultimate, saat lihat di tiket untuk keberangkatan tertulis "terminal not available". Tapi, mimpi deh kayaknya, sebab Vietnam Airlines jatahnya memang Terminal-2.
Tiba hari keberangkatan, hampir saja kita ngga jadi berangkat. Karena si bungsu, yang termuda diantara kita lupa bawa passport. Saat kita lagi asyik ngomongin teman yang ga jadi berangkat ke luar negeri gara-gara visa belum keluar, eh tiba-tiba ada yang nyeletuk di samping saya.
"Saya ngga bawa passport lho, Bu," celetuknya dengan suara pelan dan bengong. Kita pun langsung melirik ke arahnya dengan tatapan tidak percaya.
"Serius?" Kita masih berpikir bahwa dia bercanda. Ah, busyet deh balik ke Anyer, makan waktu berapa lama. Keburu ngga? Sedangkan untuk penerbangan internasional harus 2 jam sebelum keberangkatan.
"Ngga bakal keburu kalau balik ke Anyer," kata si Bapak Supir yang mengantar kita. Ups! Kita langsung memeras otak, mencari solusi yang lebih efektif dan efisien.
“Ada ngga yang bisa nganterin dari sana? Biar menghemat waktu,” kata salah seorang dari kita.
“Oh iya, bisa, Pak. Saya hubungi orang di Anyer untuk nganter passportnya ke sini,” kata si Bungsu.
Hmmm, akhirnya masalah passport terselesaikan. Si Pak Supir sampai ikut-ikutan, saking takut kita terlambat tiba di bandara, dia menyeberang untuk mengambil passport yang ketinggalan, tanpa menunggu mobil yang membawa passport tersebut putar balik di bunderan Serang Timur. “Kelamaan, ntar ngga keburu,” katanya sambil buru-buru keluar dari mobil.
Tiba di bandara betul-betul pas waktu, jadi ngga sempat larak-lirik. Kita pun berhenti di Terminal-2 Bandara Soekarno Hatta, di pintu D, tempat keberangkatan Vietnam Airlines. Di depan pintu D, terlihat tanda-tanda maskapai yang dilayani di Terminal-2. Ya, walaupun di tiket tidak tertulis nama terminal dan gate keberangkatan, kita pede saja masuk.
Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Kita masuk dari Pintu 3, tuh ada tulisan Vietnam Airlines kan?

Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Enaknya masuk dari Pintu 2, ngga perlu muter-muter cari counter check in Vietnam Airlines

Setelah scanning koper dan bawaan, kita masuk mencari counter Vietnam Airlines untuk check in. Sempat bingung juga mencari counter check in-nya. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kita menemukan counternya. Terlihat antrian di counter Vietnam Airlines. Antrian untuk kelas ekonomi dan bisnis terpisah. Kita ngga bisa ikut antri di jalur bisnis walaupun antreannya lebih sedikit. Sempat sedikit manyun juga sih. Nasiiib yang kelas ekonomi. Xixixi.
Saat kami antre, ada seorang foreigner yang ribut sama si Mbak counter yang memakai kerudung, sampai si bule tersebut harus dibawa minggir. Si Mbak keukeuh jelasin bahwa itu orang ngga bisa check in, karena ngga ada visa. Si bule keukeuh juga katanya ngga perlu. Ntah akhirnya keputusannya seperti apa, soalnya kami keburu dipanggil untuk check in.
Setelah mendapat boarding pass, kita pun masuk antrian imigrasi. Nambah cap lagi deh di passport. Asyeeek, lumayan, kasian kan kalau passport isinya kosong melulu. Saking kejar-kejaran dengan waktu, kita ngga sempat cari sarapan dulu, baru sadar setelah masuk ruang tunggu. Halah, udah ngga bisa beli makanan lagi. Tapi, yang penting udah sholat dhuhur dan ashar deh.
Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Menuju ruang tunggu keberangkatan
Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Menuju ruang tunggu keberangkatan
“Lapaaar! Belum sarapan nih,” kata saya.
“Sama. Lapaar,” kata teman dengan muka memelas. Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB.
“Di pesawat dapat makan ngga yak?”
“Kagak tahu. Penerbangan Cuma 2 jam 45 menit. Kayaknya sih ngga dapat,” sela teman yang satunya lagi.
“Mudah-mudahan dapat. Yaah, namanya juga berharap.”
Hihi, 4 orang kelaparan di ruang tunggu bandara, Terminal 2D, berharap keajaiban dapat makan di pesawat.
Sebetulnya saat itu sudah hopeless banget. Kita membayangkan pahit-pahitnya ngga dapat makan di pesawat, ya makan pagi dan siang jam 6 sore di hotel.
Akhirnya kamipun boarding, masuk pesawat. Vietnam Airlines ini ternyata pesawat kecil, dengan formasi kursi 3-3. Kami bertiga dapat duduk berdekatan satu baris, sedangkan satu teman kami terpisah di kursi belakang, terapit seorang gadis cantik dan seorang bule yang tadi sempat salah duduk.
Tidak ada layar TV kecil di depan kursi kami. Layar TV kecil ada tergantung setiap jarak beberapa kursi. Di setiap kursi tersedia headset.
Pesawat sedikit lama tertahan. Awalnya saya kira ada kerusakan mesin, karena ada bunyi jedag-jedug. Duh, scary banget sih. Kayak bunyi koper jatuh, atau apa gitu. Eh, ternyata pesawat agak lama karena nunggu giliran untuk take off. Sigh!
Untuk ukuran pesawat kecil, proses take off pesawat saya pikir berjalan mulus, tanpa begitu berasa goncangannya. Hmmm, ternyata smooth juga nih, ngga seperti dalam bayangan.
Tak berapa lama, terlihat para pramugari membawa rak stainless dorong yang di bagian atasnya terdapat tumpukan roti bulat kecil. “Ssst, dapat makan tuh,” bisik saya dengan mata melirik ke arah si pramugari yang lewat. “Alhamdulillah, ngga jadi kelaparan.”
“Tapi, halal apa ngga?” Tuing, tuing, jadi ragu-ragu lagi.
“Chicken or Beef?” Tiba-tiba si pramugari tadi sudah ada di hadapan kita sambil menunjuk-nunjuk ke arah kertas menu yang berlaminating yang berisikan 2 gambar set menu makanan bertuliskan chicken dan beef.
“Chicken!” serentak kami bertiga. Teman saya yang di belakang pun memilih chicken. Kompakan ya kita. Set menu kami terdiri dari olahan ayam dan mie goreng, semangkuk kecil salad sayuran (kata kita sih itu pecel), semangkuk puding beras, 1 buah roti plus mentega, dan 2 buah gelas kosong.
Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Chicken, noodles, salad, bread, our lunch at Vietnam Airlines

Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Nah, kalau ini menu saat pulang, beef dan nasi, plus roti, salad dan buah.

Hmmm, ternyata enak lho masakan vietnam ini. Hampir sama dengan masakan Indonesia. Pas di lidah kita. Dan saking laparnya, kita langsung menghabiskan porsi masing-masing. Puding berasnya berwarna putih, campur dengan kelapa. Rasanya mirip-mirip dengan awug, hanya saja ini dibikin puding. Ih, ini maskapai sopan banget nih ngasih makanannya. Banyak eung! Sampai perut penuh kekenyangan. Belum lagi minumnya kita bisa pilih, mau orange juice, pineapple, apple, cola, sprite, teh, coffee, bahkan wine pun tersedia.
“Eh, ngomong-ngomong, walaupun ini chicken, halal, kalau cara motongnya beda, tetep aja jatuhnya ngga halal,” celetuk salah seorang dari kami. Desigggh! Merusak suasana makan saja deh!
“Ah, ngga usah menyiksa diri, anggap aja halal,” kata yang lain. “Iyalah, bismillah aja kali yak. Hiks.” Udah masuk perut soalnya.
Tepat pukul 16.55, pesawat landing di Bandara Internasional Tan Son Nhat (SGN), Ho Chi Minh city. Yippy, sampai Vietnam juga euy kita!
Transit to Hanoi! Transit to Hanoi!” Saat kita memasuki bandara, ada dua orang perempuan mengenakan pakaian tradisional Vietnam berteriak-teriak, dan menempelkan stiker di badan beberapa orang penumpang. Nah, orang Vietnam ternyata kalau ngomong Inggris cepet-cepet gitu, dan ada beberapa konsonan yang samar. Sampai-sampai teman saya salah dengar. “Lah, dari Ho Chi Minh ke Hanoi naik taksi? Berapa jam?” Katanya sambil kebingungan. “Idiiih, transit kalee, bukan taksi!!” Teriak kita berbarengan.  
Oya, Vietnam ini kan pemerintahannya komunis yak. Nah, pas tiba di imigrasi, kita sempat tegang juga. Busyeet dah, itu baju seragam mirip-mirip tentara Korea Utara. Ngga ada senyum-senyumnya acan. Bos kita aja sampai sedikit khawatir, beliau bertanya apakah kita ada invitation letter, kemudian beliau juga memastikan kita bisa menjawab kalau seandainya ditanya dimana kita tinggal selama di Vietnam. Kata beliau, orang Jepang dan Korea biasanya banyak kena di imigrasinya.
Eh, yang dikhawatirkan ternyata ngga terjadi. Lancar banget, ngga ditanya-tanya. Langsung aja di cap kedatangan di Vietnam, dengan cap visa tinggal yang berlaku 1 bulan dari tanggal kedatangan. Oya, orang Indonesia jika ke Vietnam, ngga perlu siapin visa di tanah air, karena bebas visa.
Untuk penerbangan internasional, biasanya saya ngga pernah pakai pernak-pernik kalung, sabuk ataupun mengenaikan pakaian dua lapis. Karena dulu pernah kejadian saat di Changi, si petugas meminta saya membuka jaket jeans yang saya kenakan saat melewati scanner machine. Lha, saya udah kebingungan setengah mati, karena kalau dilepas, ya lengan saya kelihatan, duuh aurat atuh (inner saya kutung). Untungnya waktu itu ada petugas India perempuan yang mengerti, dia bilang ngga perlu dibuka. Aaah, leganya. Sejak saat itu, saya ngga pernah pakai pakaian dua lapis (jaket jeans, outer yang tertutup, yang menyerupai jaket).
Begitu keluar dari imigrasi, menukar dolar dengan mata uang vietnam (Dong), kami mendapat harga 1 USD = 22.250 Dong. Kita terus mengambil bagasi di lantai bawah, kita menuju ke luar bandara. Bos saya sudah wanti-wanti, supaya hati-hati, karena banyak orang tidak baik katanya. Siaaap Bos!
Vietnam Airlines menuju Ho Chi Minh city
Ini tempat pengambilan bagasi di Tan Son Nhat International Airport, Ho Chi Minh city.
Hmmm, akhirnya kita menginjak bumi Vietnam. Hampir saja tadi tidak jadi pergi, karena salah seorang dari kami ketinggalan passport. Dan untungnya, entah kenapa kita tiba-tiba ngobrol masalah passport, masalah teman yang ngga jadi berangkat gara-gara visa belum jadi, sehingga membuat teman tersadar bahwa doi ngga bawa passport. Coba kalau sadarnya pas di bandara, pasti ngga bakal keburu untuk ambil passport.
Jadi, sebesar apapun keinginan kita, sebagus apapun rencana kita, jika Allah tidak mengijinkan, maka semuanya tidak akan terjadi. Setuju gaes??? Setuju dong!

Senin, 29 Agustus 2016

Pura Taman Ayun, Tapak Sejarah Kerajaan Mengwi di Tatar Bali

pura taman ayun bali
Jika Jawa terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Candi, rasanya tidak salah jika menyebut Bali dengan sebutan Pulau Seribu Pura. Kemana pun kita pergi, di situ ada pura. Hampir setiap rumah mempunyai pura, begitu pengamatan saya sepanjang perjalanan menuju Pura Taman Ayun yang merupakan pura besar peninggalan kerajaan Mengwi.
Setiap membahas soal kerajaan, dalam bayangan saya selalu terlintas kisah raja dan ratu atau putra-putri raja. Berjalan di istana diiringi pada abdi dalem dan dayang-dayang. Begitu pula saat saya menjejakkan kaki di pelataran Pura Taman Ayun. Terbayang, seorang ratu, ibunda raja, berjalan mengenakan pakaian ada Bali yang berwarna keemasan, diiringi para dayang. Rambut panjangnya menjuntai ke depan melewati bahu dengan hiasan bunga - bunga kamboja. 
Tidak salah saya membayangkan. Jika di Banten ada Kaibon, maka di Bali ada Paibon. Ternyata, Pura Taman Ayun memang merupakan Pura Ibu (Paibon) di Kerajaan Mengwi, Bali. 
Seperti halnya Kaibon di Banten, Pura Taman Ayun juga dikelilingi oleh air. Sehingga seolah-olah pura ini terlihat berada di tengah danau. Sayangnya, saat saya ke sana, sedang ada perbaikan saluran air sekeliling pura. Tetapi tampak jelas, saluran-saluran besar mengelilinginya. Entahlah apakah fungsinya sama dengan yang ada di Kaibon atau tidak.
pura taman ayun bali
Bagian luar komplek Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun dibangun pada abad ke-17 oleh raja pertama Kerajaan Menghwi, Tjokerda Sakti Blambangan. Terletak 18 Kilometer di Utara Kuta. Karena keindahan arsitektur dan juga keagungan peninggalan sejarah ini, Pura Taman Ayun menjadi objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan jika berkunjung ke Bali.
Di kompleks Pura Taman Ayun juga terdapat candi bentar. Seperti halnya di Kaibon, candi bentar ini diduga sebagai gerbang pemisah bagian luar dengan bagian dalam (area biasa). Pura ini sempat hancur pada saat terjadi gempa bumi hebat yang melanda tanah Bali pada tahun 1917. Baru kemudian di tahun 1937 dilakukan perbaikan besar-besaran, juga di tahun 1949 dilakukan perbaikan gapura, candi bentar dan pembuatan wantilan.
pura taman ayun bali
Bagian dalam pertama, terdapat area yang disebut "Wantilan"
Kompleks Pura Taman Ayun mempunyai luas sekitar 100 x 125 meter persegi. Di pelataran luar, kompleks pura ini dikelilingi oleh saluran air. Sedangkan bagian dalam terbagi menjadi beberapa bagian. Hmmm, sepertinya zaman dahulu di setiap tempat sudah ada pembagian area berdasarkan tingkat kesuciannya yak. Tiba-tiba saya pun teringat dengan pembagian area di Keraton Kaibon, peninggalan Kesultanan Banten yang juga telah memisahkan area biasa dengan area suci seperti ruangan masjid keraton.
pura taman ayun bali
Taman hijau dan air mancur di area bagian dalam pertama Pura Taman Ayun.
Bagian dalam pertama dari Pura Taman Ayun disebut Nista Mandala atau Jaba Pisan. Untuk masuk ke bagian dalam pertama ini kita melewati candi bentar. Di sebelah kiri terdapat bangunan yang di dalamnya terdapat miniatur kegiatan sambung ayam. Banguan tersebut sering digunakan untuk pertemuan ataupun pertunjukan seni. Sedangkan di sebelah kanan, terdapat air mancur besar.
Bagian kedua dari kompleks Pura Taman Ayun disebut Madya Mandala atau Jaba Tengah. Di sini terdapat sebuah komplek pura kecil yang diberi nama Pura Luhuring Purnama. Ada sebuah bangunan pura yang disebut dengan sebutan Bale Pengubengan yang berhiaskan relief Dewa Nanga Sanga atau 9 Dewa Penjuru Mata Angin.
pura taman ayun bali
Gerbang candi bentar menuju area bagian dalam kedua Pura Taman Ayun.
pura taman ayun bali
Bale Pengubengan dan bangunan lain di area dalam kedua Pura Taman Ayun.
Beranjak pada bagian ketiga yang merupakan bagian tertinggi dan paling suci dari Pura Taman Ayun. Bagian ini disebut Utama Mandala atau Jero. Untuk memasuki area ini harus melewati sebuah gerbang besar yang bernama Candi Gelung. Bagian ketiga ini tertutup. Sekelilingnya terdapat dinding tembok yang tinggi untuk ukuran saya. Sehingga terpaksa saya jinjit untuk melihat bagian dalamnya. Sebel deh punya badan kecil, sehingga tidak leluasa untuk mengambil gambar bagian dalam Utama Mandala ini.
pura taman ayun bali
Candi Gelung, gerbang pembatas area paling suci Pura Taman Ayun.
pura taman ayun bali
Gerbang Candi Gelung, area ketiga Pura Taman Ayun dikelilingi air juga.
Bagian dalam ini berisikan bangunan-bangunan panjang yang disebut Weru. Sepintas bangunan weru ini mirip dengan bangunan pagoda. Bentuknya menjulang tinggi dengan atap yang bertumpuk-tumpuk khas bangunan pura Bali. Ada sekitar 11 weru dengan ukuran yang berbeda-beda.
Kita tidak diperkenankan masuk ke area bagian jero ini. Jadi hanya melihat dari bagian luar dengan cara mengelilingi komplek pura utama ini. Katanya sih Weru-Weru ini dibangun sebagai pemujaan terhadap para leluhur. Bagian ini hanya dibuka pada saat ada upacara keagamaan. Sebetulnya ada juga pintu di kanan kiri dinding yang mengelilingi komplek bagian ketiga ini yang diperuntukan untuk kegiatan pura sehari-hari.
pura taman ayun bali
Dinding yang mengelilingi area tersuci. Lumayan tinggi untuk ukuran saya.

pura taman ayun bali
Bangunan pura yang terdapat di dalam benteng area ketiga, sebagai tempat suci.

Ketiga bagian di komplek Pura Taman Ayun ini, yang berbeda-beda level ketinggiannya, menggambarkan tingkat 3 tingkat kosmologi dunia. Bagian terendah atau paling bawah melambangkan tempat tinggal manusia (dunia), tempat kedua yang dibagian tengah melambangkan tempat bersemayamnya para dewa dewi, sedangkan bagian tertinggi melambangkan surga tempat bertahtanya Tuhan Yang Maha Esa. Kalau dikaji lebih jauh, keseluruhan komplek Pura Taman Ayun digambarkan sebagai Gunung Mahameru yang terapung di tengah lautan susu, seperti yang dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa.
Selain komplek pura, di sini terdapat pula museum dan bale-bale untuk melepas lelah. Museumnya bernama Manusa Yadnya, merupakan museum yang memamerkan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia dari mulai di dalam kandungan hingga meninggal.
Banyak wisatawan asing yang mendatangi Pura Taman Ayun. Mereka asyik mendengarkan penjelasan pemandu di setiap bagiannya. Sepertinya mereka terkagum-kagum melihat bangunan-bangungan weru yang masih terjaga hingga kini. Sayangnya saya tidak mengerti yang mereka bicarakan, sepertinya sih bukan bahasa Inggris. Dan si pemandu pun ternyata bisa bahasa yang mereka gunakan. Salut deh saya.
Untuk mencapai Pura Taman Ayun ini saya menyewa mobil seharian, dengan tujuan Pura Taman Ayun dan Tanah Lot, karena area ini terletak dalam satu jalur. Sebetulnya ada lagi tempat wisata yang bisa dilalui di jalur ini. Hanya saja karena waktunya kurang, jadi kami hanya mengunjungi dua tempat ini.
Adapun entrance fee untuk masuk ke Pura Taman Ayun adalah sekitar Rp 10.000/wisatawan. Untuk mobil ditarik iuran juga sebesar Rp 5.000/mobil. Harganya kalau menurut saya sih masih sopan yak. Yaaa, itung-itung bersumbangsing untuk penataan kawasan wisata ini. Kalau bagus dan banyak didatangi wisatawan, kitapun pasti ikut bangga dengan warisan budaya ini.
Pura Taman Ayun sendiri kalau dari Denpasar,  kira-kira berjarak 19 kilometer, atau 30 menit berkendaraan. Untuk mencapai Bali sendiri bisa dilakukan melalui perjalanan darat ataupun udara. Tentunya perjalanan darat jika dari ujung Barat Pulau Jawa seperti saya akan melelahkan yak. Perjalanan udara lebih saya pilih, karena lebih menghemat waktu juga tenaga. Banyak kok sekarang ini maskapai penerbangan yang melayani rute ke Denpasar, Bali.
By the way, buat yang mau jalan – jalan keliling Bali dan ingin mencari tiket pesawat murah, mampir saja di Tiket2.com, siapa tahu kamu beruntung mendapat promo tiket murah. Lumayan kan buat menghemat biaya traveling kamu. Aduh, saya pun jadi pengen ke Bali lagi nih, belum kelar semua tempat saya datangi. Jika ke Bali lagi, saya ini ke daerah Karangasem dan Kintamani. Siap – siap berburu tiket pesawat nih . . .

Sabtu, 27 Agustus 2016

Tips Memilih Lipstik Yang Sesuai Dengan Warna Kulit Wajah

tips memilih lipstik sesuai warna kulit wajah
Pernah ngga kamu kesulitan memilih warna lipstik yang sesuai untuk bibir kamu? Saya sering, malah sampai sekarang masih kebingungan untuk memilih warna yang sesuai dan ngga mencolok.
Terkadang kalau melihat orang lain memakai lipstik bagus, pasti deh kita ingin mencobanya.
“Itu lipstik apa? Nomor berapa? Bagus banget yak,” begitu orang bilang jika mengagumi lipstik yang dikenakan orang.
Tetapi ternyata lipstik yang bagus diaplikasikan di bibir orang, belum tentu hasilnya akan bagus diaplikasikan di bibir kita. Frustasi ngga sih? Banget!
Nah, ini ada kiat-kiat memilih lipstik yang sesuai dengan warna kulit kita yang saya baca. Hmmm, untuk sharing dan juga sebagai pengingat untuk saya sendiri.
1.        Pilih warna lipstik satu atau dua tingkat warna alami bibir.
Pakailah lipstik tersebut di bibir bawah, bandingkan warna tersebut dengan bibir atas. Jika warnanya jauh berbeda itu tandanya kita harus memilih warna lipstik yang lain.
2.        Pilih matte atau glossy?
Menjatuhkan pilihan pada lipstik matte atau glossy menentukan hasil akhir penampilan bibir. Lipstik matte akan membuat bibir tampak lebih tipis, tapi glossy atau mengkilap akan membuat bibir tampak penuh atau besar.
3.        Banyak bereksperimen menggunakan berbagai warna lipstik
Kulit putih akan cocok menggunakan warna merah muda, warna-warna nude ataupun krem. Sedangkan jika warna kulit kita sawo matang, hindari warna coklat dan ungu, pilihlah lipstik dengan warna-warna oranye. Untuk warna kulit gelap, katanya coklat atau ungu akan terlihat cocok di bibir kita.
Terus terang saat membeli lipstik di mall – mall, saya sering bingung bagaimana caranya. Terkadang saya tertarik membeli satu warna yang saya anggap cocok, eh, pas di rumah nyeselnya minta ampun. Terus akhirnya saya pun suka bertanya sama Mbak SPG-nya, “Mbak, kira-kira warna lipstik yang cocok buat saya yang mana yak?”
Si Mbaknya menatap, terus mengambil sebuah lipstik berwarna merah. Walaaah, langsung saya tolak mentah – mentah. “Wah, ngga mau Mbak, kalau merah. Ngejreng banget deh! Saya ngga pede makenya.”
Jadi katanya kalau membeli lipstik, kiat – kiatnya adalah:
1.        Harus dicoba
Saat beli lipstik harus dicoba untuk melihat kecocokannya. Nah, kalau kayak saya yang pemalu dan ngga ingin coba di tempat, lebih baik mengujinya pada bagian dalam jari kita, daripada di bagian pergelangan atau permukaan sisi tangan. Ujung jari kita katanya mendekati warna alami bibir. Jadi, cobanya di ujung dalam jari yak.
2.        Hapus yang bersih saat akan mencoba warna lain.
Jika ingin bereksperimen dengan warna lain, bersihkan bibir dengan sempurna sebelum mencoba warna lain. Jika tercampur, hasilnya tentu akan tidak sama
3.        Cobanya di area yang terang, yak.
Jika mencoba, pastikan menggunakannya di area yang terang. Nah, kalau di mall ini sih masalah. Terkadang karena efek pencahayaan, bisa salah mengenali warna nih.
4.        Jangan coba lipstik di toko langsung pada bibir kita
Bisa jadi mengandung bakteri, sehingga tidak disarankan untuk mencoba langsung lipstik di toko pada bibir kita. Lebih baik dicoba pada ujung jari tangan
5.        Cek apakah lipstik mengandung zat berbahaya
Caranya? Oleskan lipstik pada pergelangan lengan. Terus gosok dengan cincin emas atau perhiasan emas lainnya. Jika berubah menjadi hitam, berarti lipstik tersebut mengandung zat berbahaya.
6.        Uji warna lipstik saat tanpa riasan wajah
Nah, ini juga patut dicoba. Menggunakan lipstik tanpa riasan wajah, untuk melihat sejauh mana efek lipstik tersebut membawa dampak cerah ke kulit wajah kita.
tips memilih lipstik sesuai warna kulit wajah
Warna lipstik pilihan saya, Wardah No. 02 dan No. 03
Akhirnya setelah sekian lama, dan penuh perjuangan panjang, saya menemukan lipstik yang menurut saya sih cocok di bibir saya. Yaitu lipstik Wardah No. 02 dan No. 03, matte. Saya sering mencampur kedua warna tersebut di bibir saya. Warnanya menurut saya sih natural, ngga menor. Terus tidak membuat bibir saya tampak lebih tebal.
Selanjutnya, jika sudah menemukan warna yang cocok, saya tidak harus membeli di toko. Sekarang zaman serba digital, bisa beli make up online. Lebih efisien waktu, juga terkadang ada promo – promo produk kecantikan. Tuh kan, double manfaat? 

Kamis, 25 Agustus 2016

Kolik Pada Bayi dan Tips Mengatasinya

“Bu, teman Caca kan baru punya adik tuh. Tapi dia katanya sebel sama adik bayinya,” suatu ketika Azka bercerita mengenai temannya di sekolah yang ibunya baru saja melahirkan.
“Oya? Kenapa? Bukannya seneng ya punya adik bayi yang lucu?” Tanya saya.
“Kata teman Caca sih, dia ngga senang, soalnya adiknya rewel, nangis terus. Adik bayinya cengeng. Jadi dia ngga suka,” jawabnya tanpa menoleh dari aktivitasnya menggambar kartun di kertas HVS.
“Emang kenapa sih bayi itu cengeng, Bu?” Azka menengadahkan mukanya dan balik bertanya.
“Hmmm, penyebab bayi menangis bisa bermacam-macam. Bisa aja dia dicubitin kakaknya,” jawab saya sambil tersenyum. Azka pun tertawa, mungkin dia sedang membayangkan temannya yang mencubiti adik bayinya. “Bisa juga karena kolik,” lanjut saya menjelaskan. Saya jadi teringat sebuah percakapan.
“Aduuh, semalam anakku rewel, nangis terus. Aku kurang tidur,” keluh seorang teman kerja suatu pagi di kantor. Di mukanya tergambar gurat-gurat kelelahan, dengan mata sedikit bengkak akibat kurang tidur.
“Mau tumbuh gigi atau gimana Mbak?” Tanya rekan kerja yang lain prihatin.
“Ngga sih, normal kok,” jawab si teman, “apa itu yang dinamakan kolik ya?”
“Hmmm, bisa jadi kolik. Biasanya sih kalau bayi menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas itu disebut kolik. Nanti juga sembuh sendiri,” timpal yang lain.
“Kolik itu apa sih?” Lamunan saya terhenti. Azka bertanya dengan muka penasaran.
“Kolik itu gangguan pada bayi. Biasanya karena ada gangguan yang menyebabkan perutnya sakit. Karena belum bisa ngomong sakit, jadinya ya nangis terus-terusan,” jawab saya, berusaha menerangkan dengan bahasa yang dapat dimengerti olehnya.
“Oooh, begitu ya,” Azka memanggut-angutkan kepalanya, seolah mengerti apa yang saya bicarakan.
Ngomong-ngomong bayi rewel, saya pikir, beberapa ibu yang mempunyai bayi, pernah mengalami kondisi dimana si kecil rewel dan menangis terus menerus tanpa henti, atau yang biasa kita disebut kolik. Rasanya panik banget kalau si kecil menangis tiada henti, apalagi saat si kecil nangis sejadi-jadinya, dengan muka memerah sambil mengepalkan tangannya.
Dulu, begitu menikah, tidak berapa lama saya pun hamil. Azka lahir 9 bulan kemudian. Rasanya dunia berubah begitu cepat.
Saat dia lahir, saya belum mengerti seputar gangguan-gangguan pada bayi. Berbeda saat adiknya lahir, di mana saya sudah lebih siap.
Pada saat kelahiran anak pertama, saya tidak mengerti apa itu kolik, apa penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya. 6 bulan pertama rasanya kepala mau pecah. Hampir setiap hari, terutama di malam hari, Azka menangis kencang. Saya sempat kesal pada diri sendiri karena tidak berhasil membuatnya tenang atau berhenti menangis.
Sampai saat inipun, terkadang saya suka merasa bersalah padanya, kalau ingat saat awal-awal kehadirannya di dunia ini. Walaupun saat ini dia tumbuh cantik dan pintar, perlu beberapa waktu untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan feeling insecure-nya, yang kemungkinan timbul karena saya tidak segera memeluk atau menenangkannya saat dia mengalami kolik ataupun gangguan lainnya.
Menurut penelitian, persentase bayi yang mengalami kolik cukup besar, yaitu sekitar 40%. Tenang Bunda, jangan panik. Ternyata kita tidak sendirian. Ngomong-ngomong, apa sih itu kolik?
Kolik adalah nyeri pada bagian perut bayi karena adanya gangguan pada ususnya. Para ahli belum mengetahui secara jelas apa yang menyebabkan kolik pada bayi. Jadi kolik ini sedikit bersifat misterius nih. Tetapi, pada umumnya mereka yakin bahwa penyebab kolik, salah satunya adalah karena adanya gangguan pencernaan pada si kecil.
Seperti yang kita tahu, sampai usia tertentu, pencernaan si kecil masih berkembang dan masih peka. Normalnya sistem pencernaan si kecil harus mampu menyerap semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tapi, di awal-awal tumbuh kembang mereka, enzim yang membantu mencerna protein dan laktosa belum bekerja secara sempurna. Dengan demikian, ini berakibat pada tidak terserapnya protein susu dan laktosa secara sempurna. Nah, sisa-sisa protein dan laktosa yang tidak terserap ini terbawa ke usus besar, di mana usus besar merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Sisa nutrisi dan bakteri ini bisa menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan ketidaknyaman pencernaan, seperti perut kembung, sering buang angin, buang air besar tidak lancar, dan rewel tidak jelas.
Kolik pada bayi gejalanya khas, yaitu bayi menangis keras dan terus menerus. Mukanya bisa kemerahan atau pucat, perutnya kembung dan keras. Kedua tungkainya ditekuk ke arah perut serta kedua tangan mengepal.  Serangan ini berhenti jika si kecil kecapaian, buang angin atau buang air besar. 
Tapi, perlu diwaspadai saat:
1.      Frekuensi menangis si kecil di luar norma. Jadi penting mengetahui intensitas dan lama bayi menangis. Biasanya bayi yang mengalami kolik, menangis lebih dari 3 jam sehari, 3 hari dalam seminggu.
2.      Menangis kencang sekali disertai dengan memuntahkan cairan berlebihan.
3.      Demam melebihi 38 derajat celcius.
4.      Jika si kecil mengalami diare, atau buang air besar dengan bercak darah.
5.      Kulit atau bibir si kecil berwarna kebiruan
6.      Si kecil mengalami gangguan tidur.
Gangguan kolik pada umumnya terjadi saat menjelang malam atau bahkan di malam hari. Tidak diketahui secara pasti kenapa bayi mengalami gangguan kolik pada waktu-waktu ini. Diduga proses fermentasi makanan (susu) di pagi hari baru terjadi pada malam hari, sehingga menyebabkan bayi mengalami nyeri atau kembung di perutnya.
Ada beberapa tips mengatasi kolik pada bayi, salah satunya adalah dengan memeluk dan menenangkannya.
Yang perlu diperhatikan lagi mengenai gangguan kolik, yaitu masalah waktu tidur bayi. Saat bayi mengalami gangguan di malam hari, tentunya akan mengganggu pada kualitas tidurnya. Padahal, saat tidur adalah waktu terbaik untuk tumbuh kembang si kecil secara optimal, termasuk perkembangan otaknya. Demikian juga gangguan pencernaan akan membuat si kecil kehilangan nafsu makan, sehingga dia akan kehilangan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Tidak mau dong yak, si kecil kesayangan kita tumbuh kembangnya tidak sempurna?
Sekarang telah ada Enfagrow A+ Gentle Care dengan teknologi PHP (Partially Hydrolized Protein) yang diproduksi di Belanda.
Enfagrow A+ Gentle Care adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, di mana kandungan proteinnya merupakan protein halus yang mudah dicerna untuk perut si kecil yang peka. Diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi yang merupakan komponen hemoglobin, Asam Folat yang berperan untuk pembentukan sel darah merah, Vitamin B1, B6 dan B12.
Kemasan Enfagrow A+ Gentle Care terdapat dalam dua ukuran, yaitu kemasan 900gr dan 400gr.

 Gangguan kolik pada bayi? Ngga perlu panik ya, Bun. Tenangkan bayi dan buat mereka merasa nyaman, dan jangan lupa untuk memperhatikan asupan nutrisinya, supaya tumbuh kembang mereka sempurna. Nah, jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gangguan pencernaan bisa klik di sini, atau Bunda bisa juga mencari tahu kondisi kesehatan saluran pencernaan si kecil melalui Wikipoop. Semoga si kecil sehat selalu ya, Bun.

Rabu, 24 Agustus 2016

Napak Tilas Jejak Kerajaan Islam Banten

jejak kerajaan islam banten
Badan pesawat baru saja menyentuh landasan pacu.
4 orang perempuan tergesa-gesa keluar dari pintu pesawat menuju terminal kedatangan. Salah seorang perempuan tersebut menarik anak perempuan kecil yang merengek.
"Ayo cepat, lapar nih, cari nasi dulu!" Ajak perempuan berambut sebahu kepada ketiga wanita berkerudung. Ketiganya mengangguk mengiyakan. Tengak-tengok, akhirnya yang dipilih adalah sebuah restoran ayam goreng yang terletak di luar terminal kedatangan. Yang mereka cari adalah NASI!

Minggu, 21 Agustus 2016

PIXY Two Way Cake Cover Smooth, Traveling Lebih Menyenangkan

PIXY Two Way Cake Cover Smooth
The Essential Journal
Sebagai seorang yang termasuk sebagai mahluk cantik bernama perempuan, saya malu mengakui bahwa saya tidak ahli dalam hal perdandanan.
Hmmm, bukan berarti saya anti dengan make-up, tetapi terus terang saya bingung menggunakannya. Entahlah, apakah ini ada hubungannya dengan bidang study yang saya ambil, atau kebanyakan teman saya laki-laki, atau jenis pekerjaan saya yang banyak berurusan dengan lapangan, atau memang pada dasarnya saya ini tomboy? Yang pasti, saya masih tetap seorang wanita, karena saya masih tertarik dengan laki-laki. Jiaaah!
Mungkin karena saya sering berhubungan dengan dunia teknis, sering kali saya tidak peduli dengan make up. Ditambah kulit saya juga termasuk yang tidak pernah bermasalah, sehingga saya pun jarang menggunakan produk kecantikan. Saking ngga pernah bermasalahnya, kadang ada juga yang menganggap saya anak kuliahan. “Pulang kuliah ya, Neng?” Alamak, saya sudah punya 2 anak, Mas. Sepertinya Mas mesti periksa lensa kacamatanya deh, siapa tahu minusnya bertambah.  
Pada dasarnya saya termasuk orang yang ngga telaten dengan perawatan wajah ataupun dengan tata rias wajah. "Ah, ribet!" Seringkali saya bilang seperti itu, jika ada yang menasihati saya untuk bermake up. Habisnya saya trauma gara-gara pernah pakai lipstics, ada cowok yang komentar, "habis makan bayi ya?" Maksudnya bibirnya merah kayak vampir habis hisap darah. Hadeuh, capek deh.
Tapi, melihat teman-teman wanita lain berdandan, terkadang saya suka penasaran, dan akhirnya mencoba. Hasilnya? Gatot! Alias gagal total. Saya merasa seram melihat wajah sendiri. Saya bilang sih kayak lenong. Hahaha. Akhirnya pasrah, tidak menggunakan apapun di wajah.
Tetapi ternyata saya salah. Tanpa menggunakan apapun justru malah akan merusak kulit. Iiih, masa sih?? Iya, contohnya adalah sunblock atau skin protector. Itu wajib lho digunakan. Perannya untuk menghalangi masuknya UVB dan UVA yang berbahaya bagi kulit.
Sinar UVB (Ultra Violet Burning) adalah sinar UV yang mempunyai daya tembus sampai lapisan terluar kulit (epidermis), sedangkan UVA (Ultra Violet Aging) adalah jenis sinar UV yang bisa tembus sampai lapisan kulit terdalam. Efek dari sinar ini dapat menimbulkan kerusakan kolagen, kulit terbakar, keriput, penuan dini, bahkan juga kanker kulit.
Saya pernah diberitahu dokter di klinik kecantikan, bahwa skin protector dipakai bukan hanya saat kegiatan outdoor saja, di dalam ruangan pun sebetulnya kita harus menggunakan skin protector. Selain itu, kita juga harus menggunakan pelembab untuk menjaga kulit tetap sehat.
Duh, makin ribet saja. Banyak betul yang harus diaplikasikan di wajah. Seringkali karena tuntutan pekerjaan, saya terburu-buru sehingga ngga mungkin mengaplikasikan semua itu dalam waktu yang singkat. Belum lagi, saat traveling. Saya suka banget nih traveling, apalagi ke daerah pantai. Hmmm, kepengen sih cantik dan kulit terlindungi saat traveling. Tapiii, ada ngga yak produk yang praktis, dengan daya tahan lama, mengandung skin protektor yang bisa memberikan perlindungan maksimal, sekaligus mengandung pelembab yang diperlukan kulit wajah? Plus syarat lainnya, natural jika diaplikasikan di wajah, tanpa berkesan pakai topeng saking tebalnya.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Nah, beruntung sekali saya kemarin mengenal Pixy, brand kosmetik terkemuka di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Mandom Indonesia Tbk. Perusahaan joint venture Jepang ini, baru meluncurkan produk unggulan terbaru Pixy Two Way Cake Cover Smooth di Mall Ciputra Jakarta Barat pada 6 Agustus 2016 lalu.
Varian terbaru bedak Pixy Cosmetics ini, Pixy UV Whitening Two Way Cake Cover Smooth, melengkapi varian sebelumnya yakni PIXY Compact Powder Pure Finish dan PIXY Two Way Cake Perfect Fit. Produk two way cake ini cocok buat yang menyukai kepraktisan, karena mempunyai manfaat ganda bedak dan foundation dalam satu sapuan.
Apa sih keunggulan PIXY Two Way Cake Cover Smooth ini, sampai membuat saya tertarik?
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
PIXY Two Way Cake Cover Smooth

PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Traveling lebih asyik dengan adanya PIXY Two Way Cake Cover Smooth
PIXY Two Way Cake Cover Smooth ini mengandung Formula Beauty Lock yang membuat make up tampak licin dan halus hingga 10 jam, SPF 30 dan PA+++ yang mampu memberikan perlindungan optimum terhadap UVB dan UVA, Two Way Whitening yang mengandung natural whitening dan Vitamin C membuat wajah tampak cerah dan squalane oil yang menjaga kelembapan kulit sepanjang hari. Tuuuh khan, PIXY Two Way Cake Cover Smooth punya sun protection factor yang cukup untuk kegiatan outdoor. Bukan hanya mempercantik wajah, tetapi juga melindungi kulit wajah dari pengaruh buruk lingkungan.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Kandungan PIXY Two Way Cake Cover Smooth.
Saat traveling minggu lalu ke daerah Anyer, saya coba pakai dong, PIXY Two Way Cake Cover Smooth-nya. Setelah saya coba, ini pendapat saya:  
Kemasan Produk
Kemasan PIXY Two Way Cake Cover Smooth, menurut saya sih cute. Cocoklah buat para remaja ataupun emak-emak yang berjiwa muda. Awal membuka kardus pembungkusnya, saya langsung jatuh cinta dengan bentuk kemasannya yang manis dan sederhana. Saya suka paduan warna putih dan bunga biru serta warna perak dari logo pixy pada kemasannya membuat kesan mewah. Selain itu tekstur timbul dari bunga putih tambah mempercantik kemasan PIXY Two Way Cake Cover Smooth. Dilengkapi dengan cermin dan spons di bagian dalam. Ukuran kemasan pun pas dalam genggaman tangan, sehingga mudah dibawa saat traveling.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Kemasannya bernuansa biru, cover elegan dengan hiasan bunga putih emboss.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Suka dengan kemasannya yang bisa dibawa traveling dengan mudah.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Nih, smart lock system-nya keren yak. Memudahkan pemasangan refill tanpa perekat.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth hadir dalam dua bentuk kemasan, yaitu regular dan refill. Menurut saya designnya kreatif dengan system smart-lock, sehingga memudahkan pemasangan refill tanpa perekat. Kemasan refill-nya pun didesign imut dengan warna biru yang kalem, plus ada spoon-nya juga. Jadi kalaupun mau beli refill-nya saja tidak bermasalah.
Saat ini, kemasan regular dibandrol dengan harga Rp. 43.000, sedangkan kemasan refill Rp. 27.000.
Varian Warna – Truly Asian Beauty
PIXY Two Way Cake Cover Smooth memiliki 5 varian warna yaitu: white ochre (01), pink cream (02), natural cream (03), natural peach (04) dan light caramel (05)
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Beberapa varian warna PIXY Two Way Cake Smooth Cover. Saya baru punya 3 varian.
Dengan varian warna seperti ini, PIXY betul-betul konsisten dengan taglinenya: Truly Asian Beauty. Kelima varian warna ini cocok dengan kulit orang Asia.
Efek Yang Ditimbulkan
Dan, satu hal yang saya suka dari PIXY Two Way Cake Cover Smooth ini adalah formulanya menyatu di kulit, ringan dan tidak berasa tebal, jadi kesannya natural. Ya, mirip gaya fashion Tokyo terkini. Saya suka efek ringan yang ditimbulkannya. Traveling saya jadi berasa lebih asyik, karena formula two way cake menyerap kelebihan minyak dari kulit saya.
PIXY Two Way Cake Cover Smooth
Trying PIXY Two Way Cake Smooth Cover on my face. Kirei desu ka?
Kemudahan Pemakaian
Cara pemakaian PIXY Two Way Cake Cover Smooth ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu: metoda spons kering dan metode spons basah. Jika kita menginginkan tampilan alami, sapukan two way cake dengan spons kering. Tapi jika kita menginginkan hasil yang lebih menutup dan tahan lama, gunakan spons basah.
Kualitas Standar Jepang
Untuk masalah kualitas PIXY Two Way Cake Cover Smooth, rasanya sih ngga mesti diragukan yak, kalau melihat standar acuan yang digunakan, yakni standar Jepang. Tapi jangan khawatir, walaupun mengikuti standarisasi Jepang, pengembangan produk-produk PIXY Cosmetics disesuaikan dengan kebutuhan wanita Asia, termasuk Indonesia.
Oya, kualitas PIXY Two Way Cake Cover Smooth ini juga mendapat pengakuan dari Professional Make Up Artist Jepang, Tsukasa Yamaguchi yang telah mencoba PIXY Two Way Cake Cover Smooth. Menurut Yamaguchi san, produk ini memiliki tekstur yang halus dan licin, daya tutup yang baik, serta tahan lama. Jadi penggunanya ngga mesti sering touch up bedak karena hasil make up tetap cerah selama 10 jam.
Ini diakui juga oleh Mika Tambayong lho. Brand Ambassador PIXY Cosmetics ini sangat antusias dengan hadirnya PIXY Two Way Cake Cover Smooth dengan Formula Beauty Lock. Penyanyi dan artis muda bertalenta dengan seambrek aktivitas ini mengatakan bahwa produk ini sangat cocok buat dirinya yang mempunyai karakter aktif, ceria dan dinamis. Mika juga bilang bahwa produk ini praktis memenuhi kebutuhan sehari-harinya, terutama saat shooting.
By the way, selain PIXY Two Way Cake Cover Smooth, rangkaian produk PIXY yang meliputi Base Make Up, Decorative, dan Skin Care menunjang penampilan dengan kecantikan khas Asia yang sesungguhnya, sesuai dengan tagline: PIXY, Truly Asian Beauty. So, dengan Pixy Two Way Cake Smooth Cover, jadikan pandangan autofocus ke wajah kamu.