Kolik Pada Bayi dan Tips Mengatasinya

“Bu, teman Caca kan baru punya adik tuh. Tapi dia katanya sebel sama adik bayinya,” suatu ketika Azka bercerita mengenai temannya di sekolah yang ibunya baru saja melahirkan.
“Oya? Kenapa? Bukannya seneng ya punya adik bayi yang lucu?” Tanya saya.
“Kata teman Caca sih, dia ngga senang, soalnya adiknya rewel, nangis terus. Adik bayinya cengeng. Jadi dia ngga suka,” jawabnya tanpa menoleh dari aktivitasnya menggambar kartun di kertas HVS.
“Emang kenapa sih bayi itu cengeng, Bu?” Azka menengadahkan mukanya dan balik bertanya.
“Hmmm, penyebab bayi menangis bisa bermacam-macam. Bisa aja dia dicubitin kakaknya,” jawab saya sambil tersenyum. Azka pun tertawa, mungkin dia sedang membayangkan temannya yang mencubiti adik bayinya. “Bisa juga karena kolik,” lanjut saya menjelaskan. Saya jadi teringat sebuah percakapan.
“Aduuh, semalam anakku rewel, nangis terus. Aku kurang tidur,” keluh seorang teman kerja suatu pagi di kantor. Di mukanya tergambar gurat-gurat kelelahan, dengan mata sedikit bengkak akibat kurang tidur.
“Mau tumbuh gigi atau gimana Mbak?” Tanya rekan kerja yang lain prihatin.
“Ngga sih, normal kok,” jawab si teman, “apa itu yang dinamakan kolik ya?”
“Hmmm, bisa jadi kolik. Biasanya sih kalau bayi menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas itu disebut kolik. Nanti juga sembuh sendiri,” timpal yang lain.
“Kolik itu apa sih?” Lamunan saya terhenti. Azka bertanya dengan muka penasaran.
“Kolik itu gangguan pada bayi. Biasanya karena ada gangguan yang menyebabkan perutnya sakit. Karena belum bisa ngomong sakit, jadinya ya nangis terus-terusan,” jawab saya, berusaha menerangkan dengan bahasa yang dapat dimengerti olehnya.
“Oooh, begitu ya,” Azka memanggut-angutkan kepalanya, seolah mengerti apa yang saya bicarakan.
Ngomong-ngomong bayi rewel, saya pikir, beberapa ibu yang mempunyai bayi, pernah mengalami kondisi dimana si kecil rewel dan menangis terus menerus tanpa henti, atau yang biasa kita disebut kolik. Rasanya panik banget kalau si kecil menangis tiada henti, apalagi saat si kecil nangis sejadi-jadinya, dengan muka memerah sambil mengepalkan tangannya.
Dulu, begitu menikah, tidak berapa lama saya pun hamil. Azka lahir 9 bulan kemudian. Rasanya dunia berubah begitu cepat.
Saat dia lahir, saya belum mengerti seputar gangguan-gangguan pada bayi. Berbeda saat adiknya lahir, di mana saya sudah lebih siap.
Pada saat kelahiran anak pertama, saya tidak mengerti apa itu kolik, apa penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya. 6 bulan pertama rasanya kepala mau pecah. Hampir setiap hari, terutama di malam hari, Azka menangis kencang. Saya sempat kesal pada diri sendiri karena tidak berhasil membuatnya tenang atau berhenti menangis.
Sampai saat inipun, terkadang saya suka merasa bersalah padanya, kalau ingat saat awal-awal kehadirannya di dunia ini. Walaupun saat ini dia tumbuh cantik dan pintar, perlu beberapa waktu untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan feeling insecure-nya, yang kemungkinan timbul karena saya tidak segera memeluk atau menenangkannya saat dia mengalami kolik ataupun gangguan lainnya.
Menurut penelitian, persentase bayi yang mengalami kolik cukup besar, yaitu sekitar 40%. Tenang Bunda, jangan panik. Ternyata kita tidak sendirian. Ngomong-ngomong, apa sih itu kolik?
Kolik adalah nyeri pada bagian perut bayi karena adanya gangguan pada ususnya. Para ahli belum mengetahui secara jelas apa yang menyebabkan kolik pada bayi. Jadi kolik ini sedikit bersifat misterius nih. Tetapi, pada umumnya mereka yakin bahwa penyebab kolik, salah satunya adalah karena adanya gangguan pencernaan pada si kecil.
Seperti yang kita tahu, sampai usia tertentu, pencernaan si kecil masih berkembang dan masih peka. Normalnya sistem pencernaan si kecil harus mampu menyerap semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tapi, di awal-awal tumbuh kembang mereka, enzim yang membantu mencerna protein dan laktosa belum bekerja secara sempurna. Dengan demikian, ini berakibat pada tidak terserapnya protein susu dan laktosa secara sempurna. Nah, sisa-sisa protein dan laktosa yang tidak terserap ini terbawa ke usus besar, di mana usus besar merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Sisa nutrisi dan bakteri ini bisa menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan ketidaknyaman pencernaan, seperti perut kembung, sering buang angin, buang air besar tidak lancar, dan rewel tidak jelas.
Kolik pada bayi gejalanya khas, yaitu bayi menangis keras dan terus menerus. Mukanya bisa kemerahan atau pucat, perutnya kembung dan keras. Kedua tungkainya ditekuk ke arah perut serta kedua tangan mengepal.  Serangan ini berhenti jika si kecil kecapaian, buang angin atau buang air besar. 
Tapi, perlu diwaspadai saat:
1.      Frekuensi menangis si kecil di luar norma. Jadi penting mengetahui intensitas dan lama bayi menangis. Biasanya bayi yang mengalami kolik, menangis lebih dari 3 jam sehari, 3 hari dalam seminggu.
2.      Menangis kencang sekali disertai dengan memuntahkan cairan berlebihan.
3.      Demam melebihi 38 derajat celcius.
4.      Jika si kecil mengalami diare, atau buang air besar dengan bercak darah.
5.      Kulit atau bibir si kecil berwarna kebiruan
6.      Si kecil mengalami gangguan tidur.
Gangguan kolik pada umumnya terjadi saat menjelang malam atau bahkan di malam hari. Tidak diketahui secara pasti kenapa bayi mengalami gangguan kolik pada waktu-waktu ini. Diduga proses fermentasi makanan (susu) di pagi hari baru terjadi pada malam hari, sehingga menyebabkan bayi mengalami nyeri atau kembung di perutnya.
Ada beberapa tips mengatasi kolik pada bayi, salah satunya adalah dengan memeluk dan menenangkannya.
Yang perlu diperhatikan lagi mengenai gangguan kolik, yaitu masalah waktu tidur bayi. Saat bayi mengalami gangguan di malam hari, tentunya akan mengganggu pada kualitas tidurnya. Padahal, saat tidur adalah waktu terbaik untuk tumbuh kembang si kecil secara optimal, termasuk perkembangan otaknya. Demikian juga gangguan pencernaan akan membuat si kecil kehilangan nafsu makan, sehingga dia akan kehilangan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Tidak mau dong yak, si kecil kesayangan kita tumbuh kembangnya tidak sempurna?
Sekarang telah ada Enfagrow A+ Gentle Care dengan teknologi PHP (Partially Hydrolized Protein) yang diproduksi di Belanda.
Enfagrow A+ Gentle Care adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, di mana kandungan proteinnya merupakan protein halus yang mudah dicerna untuk perut si kecil yang peka. Diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi yang merupakan komponen hemoglobin, Asam Folat yang berperan untuk pembentukan sel darah merah, Vitamin B1, B6 dan B12.
Kemasan Enfagrow A+ Gentle Care terdapat dalam dua ukuran, yaitu kemasan 900gr dan 400gr.

 Gangguan kolik pada bayi? Ngga perlu panik ya, Bun. Tenangkan bayi dan buat mereka merasa nyaman, dan jangan lupa untuk memperhatikan asupan nutrisinya, supaya tumbuh kembang mereka sempurna. Nah, jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gangguan pencernaan bisa klik di sini, atau Bunda bisa juga mencari tahu kondisi kesehatan saluran pencernaan si kecil melalui Wikipoop. Semoga si kecil sehat selalu ya, Bun.

14 komentar:

  1. Lah saya baru ngerti klik. Dulu waktu adik saya masih kecil. Porsi yang paling banyak untuk jatah ngejagain ade itu saya karena saat itu kk saya masih kerja sbgai bidan desa. Kalau adik saya rewel ngak jelas hal terbaik yang saya lakukan adalah pura-pura mati mba :D

    BalasHapus
  2. wah makasih bu ilmunya bu...
    jadi ingat waktu anak kami, Si Al, masih kecil (sekarang 2 thn)... sering rewel ndak jelas kenapa...
    mungkinkah kolik?
    semoga bisa menjaga anak kami lebih baik lagi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm, rewel banyak penyebabnya sih Mas. Bisa juga minta ganti popok..hehe. Tapi kalau kata Mas Darso rewelnya ga jelas..mungkin bisa jadi sih si kecil lagi mengalami gangguan pencernaan.

      Hapus
  3. saya bru aja 2hri lalu punya sepupu baru bun, bbrapa malam ini nangis terus sih rewel malah klo siang anteng bboknya. klo nangis mukanya merah sih, cuma perutnya gak tau saya, coba deh ntr mlem klo nangis saya sruh bbik ngecek perutnya.. moga aja bukan kolik..serem jg penyakit sih kecil begini ya bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah..semoga adik sepupunya baik-baik saja yaaak..

      Hapus
  4. Saya harus baca ini, karena suatu hari nanti saya akan menjadi seorang ayah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..calon ayah teladan nih...
      Pasti banyak diburu perempuan nih...

      Hapus
  5. Anak-anakku belum pernah sih, tapi boleh banget buat ilmu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga sih ngga kenapa-napa ya Mbak Anisa..

      Hapus
  6. Aduh kasihan ya mbak, masih bayi sudah ada gangguan penyakit seperti kolik ini, pasti rasanya sangat tidak nyaman bagi si bayi. Semoga Enfagrow memberi solusi ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gangguan seperti kolik ini ternyata memang bisa mengganggu kualitas tidur si kecil, padahal pada waktu tidur itu kan kalau ngga salah perkembangannya sedang berlangsung yak..

      Hapus
  7. susu PHP ini bgs utk bayi alergi susu jg kan ya.. anakku minum susu partially hidrolized (PHP) juga mbak, dari umurnya sebulan, krn g asi memang.. soalnya dia alergi susu biasa... yg kakanya malah lebih parah, pakenya susu yg FULL HIDROLIZED, krn yg PHP ttp ga mempan.. lebih mahal yg full, dan cuma dijual di apotik... untungnya si adek bisa yg PHP dan dijual banyak.. jd gampang nyarinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Susah juga memang ya Mbak kalau punya bakat alergi. Sama seperti anak saya yang pertama. Udah gitu susah pula dia minum ASI... jadi pemilihan susu instan perlu pertimbangan masak-masak.

      Hapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan