Cek Kiriman Pos, Yuuuk!!



Hari ini kugembira
Melangkah di udara
Pak Pos membawa berita
Dari yang ku damba
Sepucuk surat yang manis
Warnanya pun merah hati
Bagai bingkisan pertama
Tak sabar ku buka

Lantunan lagu Vina Panduwinata, Surat Cinta, yang dibawakan oleh salah seorang teman pada acara lomba karaoke di pabrik mau tidak mau membongkar ingatan saya ke masa-masa lalu. Masa ketika sedang gemar-gemarnya surat menyurat.
Ya, dulu sebelum adanya teknologi handphone yang bisa mengirimkan pesan singkat, komunikasi tulisan dilakukan melalui telegram ataupun melalui surat menyurat.
Saya ingat, saat itu saya selalu tak sabar menunggu bunyi kring sepeda Pak Pos dengan tas coklat berlogo pos di bagian belakang sepedanya.
“Menunggu surat dari kekasih, Mbak?”
Haha, bukaaan.
Hobi saya semasa gadis adalah berkorespondensi dengan para sahabat pena yang berada di luar negeri, plus mengkoleksi perangko dan kartu pos dari berbagai negara. Selain membuka wawasan, berkorespondensi juga membantu saya dalam belajar bahasa Inggris. Mau tidak mau supaya bisa berkomunikasi, saya harus belajar, ya masa iya kirim surat ke orang Jerman pakai bahasa Indonesia.
Dulu, satu-satunya cara untuk berkirim pesan ya melalui Kantor Pos. Ada satu Kantor Pos yang terletak tak jauh dari rumah saya. Biasanya saya berjalan kaki menuju Kantor Pos untuk mengeposkan surat yang akan saya kirim. Entah berapa sering saya menginjakkan kaki di sana, rasanya tidak terhitung.
Saking seringnya, saya jadi tahu mengenai sejarah Kantor Pos. Keberadaannya cukup panjang mewarnai sejarah Bangsa Indonesia. Kantor Pos pertama kali didirikan di Batavia, yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Jakarta. Didirikan atas prakarsa Gubenur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746.
Adapun tujuan didirikannya Kantor Pos ini untuk menjamin keamanan surat-surat, terutama bagi mereka yang berdagang di luar Jawa atau yang datang dari dan pergi ke Belanda. Setelah itu, Kantor Pos Semarang pun lahir, 4 tahun kemudian.
Kalau diingat kembali, keberadaan Kantor Pos memberikan warna tersendiri pada kehidupan saya. Saya ingat waktu mendapatkan bingkisan ulang tahun dari sahabat pena yang berasal dari Jerman, mungkin karena perjalanan sangat jauh menggunakan kapal laut, pada saat sampai coklat yang berbentuk sinterklas sudah tidak jelas bentuk dan rupanya. Atau saat saya dan kawan-kawan berburu perangko sampul hari pertama di Kantor Pos Pusat. Ah, semuanya menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Hingga saat ini, Kantor Pos terus berbenah. Banyak pelayanan yang ditawarkan oleh Kantor Pos. Tidak hanya surat menyurat ataupun pos wesel saja, tetapi juga telah merambah ke hal lainnya seperti pembayaran berbagai tagihan dan angsuran. Dari mulai pembayaran PLN, PAM, angsuran, kartu kredit, PBB dan pajak daerah, pembelian pulsa, hingga ke belanja online ataupun pembayaran lainnya seperti zakat, tiket ataupun pembayaran TV kabel.
Dulu, saya sering menunggu-nunggu Pak Pos lewat. Jika hari itu Pak Pos tidak lewat, berarti tidak ada kiriman untuk saya. Rasanya selalu dalam penantian, karena kita tidak pernah tahu status pengiriman sudah sampai dimana. Tapi sekarang, zaman sudah berubah, sekarang kita pun bisa memonitor status pengiriman barang atau cek kiriman barang melalui website Kantor Pos dengan Lacak Kiriman. Jadi kita kita mengirim barang/wesel kita bisa mengetahui status pengirimannya. Tinggal buka website Kantor Pos, kemudian cek kiriman. Lebih memudahkan.
Sumber Foto: Facebook Pos Indonesia
Ah, suka dengan kemajuan Kantor Pos sekarang. Buat kamu yang penasaran untuk cek kiriman, sekarang sudah bisa kan caranya? By the way, semoga semakin Kantor Pos selalu berinovasi yang semakin memudahkan para pelanggannya. Sukses terus Kantor Pos!

10 komentar:

  1. Sama spt KAI Pt.Pos jg mampu bertransformasi y mbmjd lbh baik. saya jg dlu pengguna jasa kantor pos untuk LdRan masa SMU hahaha

    BalasHapus
  2. Bagus juga ya Pos Indonesia, biasanya saya hanya pakai JNE.

    BalasHapus
  3. waah... kantor pos sekarang tambah keren ya, bisa cek kiriman segala :)

    BalasHapus
  4. Akhirnya kantor pos juga berbenah, masih ingat dulu ke kantor pos kalau kirim wesel atau terima wesel sampai bayar2 sesuatu yang ngantrinya lumayan panjang :)

    BalasHapus
  5. Sayaa jugaa senang sekali dengan perubahan PT.Pos sekarangg mbaaak. Kalau kiriman ke luar negeri selalu pakai EMS nya Pos indonesia, selain kiriman mudah dilacak harganyaa juga lebih terjangkau drpada yg lain. Pos indonesiaaa kece banget skrng 😁

    BalasHapus
  6. saya masih suka sih pakai pos utk pengiriman barang ke area2 yg jauh. Soalnya kl pake seperti armada pengiriman barang begitu harganya mencekek leher jk barang dikirim ke daerah terpencil apalagi ke luar negeri :)

    BalasHapus
  7. salut sama PT. POS Indonesia yang tetap bertahan di tengah menjamurnya jasa pengiriman lain :)

    BalasHapus
  8. Wah, samaa, aku dahulu punya banyak sahabat pena mba, ada sensasi tersendiri ketika mendengar suara bel sepeda pak pos

    BalasHapus
  9. waaah hebat, sahabat penanya udah banyak dari yang luar negri

    BalasHapus
  10. Kalau sekarang, kantor pos biasanya untuk kirim paket. Karena ke Sumatera masih cukup murah juga sih kalau by pos.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan