Aman Memilih Investasi

“Ku, sepertinya kita harus mulai berinvestasi, nih.” Suatu sore misua, tiba-tiba mengalihkan obrolan ke masalah investasi.
“Tumben, tertarik berinvestasi. Biasanya kalau diajakin ngomong investasi suka langsung nolak duluan,” sahut saya.
Yaaah, itu kan dulu,” elaknya.
Saya jadi teringat beberapa teman yang melakukan investasi tapi akhirnya mengalami kegagalan, yang akhirnya mengurungkan niat saya untuk mempengaruhi misua untuk berinvestasi.
Sebut saja namanya Ahmad. Dia diajakin seseorang untuk investasi pada sektor perumahan. Ahmad dijanjikan akan mendapatkan bagi hasil yang menggiurkan dari kerjasama tersebut. Ahmad hanya diminta untuk menanamkan modal untuk membantu pembangunan rumah untuk sebuah developer. Di 3 bulan pertama, Ahmad mendapatkan bagi hasil sesuai dengan yang dijanjikan, tetapi menjelang bulan berikutnya pembayaran mulai tersendat. Ahmad mulai curiga dan meminta pengembalian modalnya. Dan ternyata kecurigaannya benar, si developer mangkir melakukan pembayaran atas progres rumah yang sedang dikerjakan oleh partnernya Ahmad.
Lain lagi dengan cerita Sabit. Untuk menambah-nambah penghasilan keluarga, dia membuka usaha warung makan kecil-kecilan. Awalnya berjalan lancar. Tetapi menjelang bulan kedua, Sabit menceritakan bahwa usahanya ada yang “ngerjain”. Makanan yang dibuatnya selalu cepat basi, padahal baru saja dimasak. Akibatnya usaha warung makannya pun tidak berlangsung lama dan bangkrut. Entahlah, apakah memang ada hal semacam itu di dunia ini, saya kurang memahaminya.
Kembali ke ajakan suami untuk berinvestasi, sebetulnya banyak cara untuk berinvestasi. Salah satunya adalah investasi reksadana.
Investasi reksadana ini ada berbagai jenis: reksadana pasar uang, reksadana pasar tetap,  reksadana terproteksi, reksadana campuran, reksadana saham dan reksadana syariah.
Bagaimana cara kita memilih jenis reksadana yang sesuai?
Hmmm, itu tergantung dari goal kita. Jika kita menginginkan pengembalian yang besar, kita bisa pilih reksadana saham. Tetapi tentu saja, high risk high return, jika kita memilih reksadana saham.
Jika menginginkan investasi reksadana yang relatif lebih aman dan stabil, kita bisa mengambil jenis investasi reksadana pasar uang atau pasar tetap. Reksadana pasar uang relatif paling stabil dan aman jika dibanding jenis reksadana lainnya.
Jika kamu menginginkan investasi yang sesuai dengan syariah Islam, kamu bisa memilih reksadana syariah. Tapi tentu saja hasilnya tidak akan sefantastis reksadana saham. Umumnya saat ini, investasi berbasis syariah relatif lebih kecil dibanding yang lainnya, tetapi relatif lebih stabil.
Untuk investasi reksadana, apakah kita memerlukan modal yang besar? Ternyata untuk investasi reksadana kita tidak memerlukan investasi yang besar, bisa dimulai dengan pembelian Rp 100.000. Lebih dari itu, keuntungan yang dihasilkan melalui investasi reksadana tidak tergantung dari besar kecilnya pembelian awal, tetapi tergantung dari manajer investasi yang mengelola reksadana. Nah, jadi perlu ya, memastikan manajer investasi yang berpengalaman dan kompeten untuk mengelola reksadana kita.
Terus bagaimana untuk jangka waktu investasinya? Apakah bisa hanya kurang dari setahun?
Investasi reksadana sendiri memerlukan jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung dari jenis reksadana yang dipilih. Jika kamu tidak sabar untuk menikmati hasil investasi, ada baiknya kamu memilih reksadana pasar uang karena lebih stabil. Sedangkan untuk jangka waktu 1-3 tahun, kami bisa memilih reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran bisa dipakai untuk investasi jangka waktu menengah, 3 – 5 tahun. Sedangkan investasi jangka panjang atau lebih dari 5 tahun, kamu bisa memilih investasi reksadana saham. Karena karakteristik investasi reksadana saham cederung fluktuatif, makan instrument investasi ini memerlukan waktu jangka panjang untuk memperolah hasil yan diinginkan.
Bagaimana? Masih bingung memilih investasi?

6 komentar:

  1. Pilihan yg tepat ya Mbak, dana juga terjangkau. HArus cerdas memilih memang :)

    BalasHapus
  2. makasi infonya mba aku baru tau tentang investasi reksadan kek gini hahaha *duh berasa kudet*
    nah itu dy aku takut klo investasi sama orang lain berujung penipuan mending investasi buat usaha sendiri gtu mba kepikiran gtu tp sampe saat ini masih kumpulin modal :)

    BalasHapus
  3. reksadana syariah....hmm info bermanfaat nehh :) nuhun

    BalasHapus
  4. Terima kasih infonya mbak.
    Soalnya saya juga lumayan tertarik dengan investasi reksadana ini.

    BalasHapus
  5. Menarik juga ya investasi model ini, walaupun belum berani untuk melakukannya, setidaknya saya bisa tahu informasinya dulu. nice post gan!

    BalasHapus
  6. Investasi jangka panjang tentunya lebih menarik dan lebih menguntungkan.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan