Lotte Legend Saigon, Hotel Bintang 5 di Jantung Kota Ho Chi Minh

Saigon Yang Menawan
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnamJujur nih, untuk traveling apalagi tujuannya jalan-jalan, bisa dibilang jarang sekali saya bisa nginap di hotel bintang 5. Makanya ketika kemarin menginap di Lotte Legend Hotel Saigon yang merupakan salah satu hotel bintang 5 di Ho Chi Min, Vietnam, saya ngga mau dong ketinggalan momen jeprat-jepret dan mencicipi kenyamanan hotel mewah yang satu ini.
Mendarat di Bandara Internasional Tan Son Nhat, Ho Chi Minh, kami langsung keluar di mendekati pintu 9, dimana mobil akan menjemput kami. Setelah larak-lirik, karena agak-agak takut dipaksa-paksa pakai taksi, akhirnya sebuah mobil van mendarat di depan kami. Seorang laki-laki, umur pertengahan, turun dari mobil dan menyambut kami. "Halo, my name is Tuong."
Ah, entahlah. Setidaknya itu yang terdengar di telinga. Sangat sulit membayangkan namanya dalam tulisan karena pelafalan bahasa Vietnam sungguh jauh api dari panggang. Tulisannya apa, bacanya apa. Ngga nyambung. Bayangkan saja jika setiap huruf bisa dituliskan dan 6 jenis karakter yang dibaca berbeda, ditambah 6 jenis intonasi yang berbeda. Sepertinya saya harus menyerah belajar Bahasa Vietnam.
Kabin mobil tersebut cukup luas untuk ukuran 5 orang. Setidaknya ada 4 deret kursi di bagian belakang, jadi total sekitar 12 kursi penumpang.
Kondisi jalanan kota Ho Chi Minh hampir mirip dengan di Indonesia. Kondisi jalanan di sini cukup bagus. Di sore hari tersebut banyak sekali sepeda motor berlalu lalang. Ya, walaupun agak crowded, setidaknya menurut pengamatan saya waktu itu, pengguna lalu lintas cukup tertib, tidak separah yang diceritakan. Ada juga sih yang model-model ibu-ibu di Indonesia, lampu sen kemana, belok kemana.
Oya, di Vietnam menganut kemudi kanan. Jadi agak sedikit aneh juga memperhatikan lalu lintas. Belum terbiasa melihat seorang wanita yang duduk menyamping hadap kiri saat dibonceng di sepeda motor, jadi ikut oleng melihatnya. Terus yang lebih menakjubkan, para pengendara sepeda motor ini rata-rata mengenakan helm yang mirip helm sepeda. Tapiii, sepertinya tingkat ekonomi negara ini juga lumayan bagus. Teman saya sempat-sempatnya memperhatikan gadget yang dipegang supir yang membawa kami. “Eh, lihat, supirnya aja pakai Iphone. Kalah kita,” bisik teman di sebelah. “Serius?” Tanya saya sambil diam-diam menatap Hp siomay saya. “Di sini barang-barang murah kali yak?” Bisik teman saya lagi. Saya menggeleng, mengangkat bahu. “Mungkin,” jawab saya pendek.
Sesekali kami penasaran dengan bacaan billboard-billboard dan mencoba membacanya. Terkadang kami terbahak-bahak karena pelafalannya jadi lucu. Oya, di Ho Chi Minh, mungkin kita akan terkaget-kaget melihat atribut-atribut bendera yang di Indonesia justru menjadi sangat sensitif. Ya, simbol palu dan arit pada bendera-bendera merah di sana berkibar merdeka.
Tak terasa mobil van yang kami tumpangi sudah mendekati hotel tempat kami menginap. Tidak berapa jauh dari hotel, kami melalui sebuah sungai yang sangat lebar. Di trotoar yang menghadap ke sungai tersebut terdapat monumen meriam. Hmmm, semacam taman yang bisa dikunjungi pasangan.
Lotte Legend Hotel Saigon ternyata mempunyai pemandangan ke arah sungai yang terkenal dengan nama Saigon River di bagian mukanya, sedangkan dari pintu belakang langsung berhadapan menuju ke arah tengah kota, dimana terdapat banyak bangunan wisata sejarah di Ho Chi Minh. Sayangnya pada saat kunjungan saya ke sana, sedang ada pembangunan kompleks semacam apartment di seberang hotel, sehingga kami tidak bisa bebas memandang ke arah sungai.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Atrium Bar, dekat dengan lobi hotel.
Dan, tibalah kami di hotel berbintang 5 ini. Owh, begini penampakan hotel bintang 5, pikir saya. Terlihat para pegawai perempuan mengenakan pakaian tradisional Vietnam yang berupa baju panjang dengan belahan yang memanjang dari samping dada atau perut dan celana panjang di dalamnya.
Resepsionis hotel dengan ramah tamah menyambut kami check in. Ada set toplek kayu berwarna merah berhiaskan bunga di atas meja. Cantik banget. Resepsionis menerangkan ini dan itu dalam bahasa Inggris. Kami pun hanya mengangguk mengiyakan, walaupun ada pelafalan yang kami ngga ngerti. #nyengir. 
"Sorry, for the payment, can we pay with Dong?" Ceritanya kita nanya, bayar hotelnya boleh ga pakai mata uang Vietnam (Dong).
Giliran si resepsionis yang bengong, "Dong?" Dia malah balik bertanya dengan kening berkerut. Haduh, masa mata uang sendiri ngga tau sih? Kita pun geleng-geleng kepala.
"Dong. Vietnam's currency," berusaha menerangkan.
"Oh, Vietnam's currency?" Si resepsionis baru mengerti, dengan senyuman maut meneruskan, "of course, you can."
Terakhir kami baru tahu bahwa pelafalan Dong itu mirip-mirip dom, jadi ngga dibaca –ng di akhirnya. Walah, pantes, sampai tahun kuda gigit besi pun dia ngga bakal ngerti.
Ruang lobi Lotte Legend Hotel Saigon sangat luas. Terdapat 2 buah patung kuda menghiasi area lobi tengah, dimana terdapat juga sebuah grand piano. Pada malam hari di area ini ada pertunjukan biola ataupun piano. Suka deh mendengar alunan musik yang langsung dimainkan dari sumbernya, alias bukan kaset atau video.
Kamar saya terletak di lantai 9, pool view. Kami ditempatkan di lantai yang berbeda-beda. Ada yang dilantai 5, 7, 9, dan 11. Euh, kenapa kita ditempatkan di kamar yang terpisah lantainya. Ngga asyik buat konsolidasi group nih.
"Can we have rooms on the same floor?" Tanya saya yang keheranan, bisa-bisanya kami berempat ditempatkan di lantai yang berbeda dan berjauhan.
"I'm sorry, but you didn't mention on your booking. Now, we're full." Intinya gitu deh. Kamar hotel penuh, kita ngga bilang sih saat booking pengen 1 lantai. Busyet deh, segitu lakunya kah ini hotel? Padahal harganya lumayan mahal. Kalau harus bayar sendiri, mikir-mikir juga mau nginep di sini. Xixixi.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Lorong menuju kamar yang akan saya tempati. Di ujung lorong! Jauhnyaaa...
Ternyata memang ini hotel tingkat huniannya lumayan tinggi. Banyak muka-muka Korea dan Jepang berkeliaran di sini. Pernah saat saya turun ke bawah, satu lift dengan orang Korea yang ramah.
"Malaysian?" Dia melihat jilbab saya.
"No. Indonesian. Business Trip?" sahut saya sambil tersenyum dan balik bertanya.
"Oh. Indonesian. I work at Samsung," lanjutnya. Mungkin dia pikir Samsung terkenal di Indonesia dan pasti saya tahu. Tapi emang Samsung terkenal, salah satunya produk handphone. Secara ngga sadar saya melirik lagi handphone Xiaomi yang saya pegang.
Ngga heran sih jika di hotel ini banyak orang Korea. Lotte adalah salah satu nama perusahaan terkenal di Korea, walaupun terakhir saya dengar ada sedikit kasus yang menimpa perusahaan korporasi ini.
Apa yang Ada di Kamar Lotte Legend Hotel Saigon?
Penasaran dong seperti apa kamar sebuah hotel bintang 5 di Ho Chi Min. Nah ini penampakannya. Luas juga yak dan lengkap.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Mini bar dan lemari pakaian
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Ini bunga apa yak? Warnanya pink salem. Lucu deh. Berkesan banget, "Save the Planet".
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Berkesan oldies yak. Tapi saya suka. Again, "Save the Planet".
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Double bed buat sendiri, Sigh! Kebesaran banget yak.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Meja lengkap dengan informasi wisata (city tour guide).
Kamar mandinya pun luas. Ada shower, wastafel juga toilet duduk. Hmmm, toiletnya sudah bisa ditebak, penuh pijitan-pijitan di samping. Jadi pengoperasiannya elektronik. Kali ini ngga ndeso-ndeso amat saya. Dengan cepat saya bisa menguasai pengoperasiannya. Tombolnya tidak sebanyak waktu saya menginap di hotel bintang 5 di Thailand, yang ada tombol buat mengeringkan bokong segala. Hihihi.
Oya, yang bikin saya berdecak kagum adalah kelengkapan toiletries-nya.  Sampai alat cukur dan sewing set juga ada lho. Saya pikir wajar sih, karena Ho Chi Minh terkenal sebagai kota bisnis Vietnam dibanding Hanoi, tentunya hotel-hotel pun kebanyakan penghuninya adalah para pebisnis atau karyawan. Jadi sejenis set alat jahit pastinya diperlukan. Misal tiba-tiba kancing kemeja copot, bisa langsung dijahit kan?
Ada juga Bath Salt, garam untuk berendam. Well, berendam di dalam bath tub berisi air hangat dan taburan bath salt membantu mengatasi pegal-pegal badan setelah seharian meeting. Bath salt ini berguna untuk memperlancar peredaran darah, mengeluarkan racun, relaksasi dan membantu menghilangkan pegal-pegal atau ketegangan otot. Hmmm, pantas, setelah mandi walaupun setelah seharian beredar, tidur kurang lebih 4 jam, besoknya masih bisa segar bugar.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Lengkap, sampai ada sewing kit segala. Warnanya juga elegan yak, keemasan.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Wastafel lebar dan luas.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Banyak tombol-tombol kan di WC duduk ini? Hayo, gimana cara pakainya?
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Bath tub buat berendam, pakai bath salt dan air panas, membantu menghilangkan penat.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Ada hair dryer juga nih, jadi walaupun keramas malam, bisa kering dengan bantuan ini.
Di dalam laci meja, terdapat pocket book wisata atau city tour guide. Tapi, menemukan tour guide pocket ini tidak membuat saya senang. Tentu saja, karena pasti kami tidak akan mempunyai waktu untuk berjalan keliling kota Ho Chi Minh. Selain tour guide book, tersedia juga post card sebanyak 2 lembar. Duh, cantik banget itu post card! Tapi, saya lupa membawa pulang. Nyesel banget, kenapa saya lupa yak?
Di meja kecil terdapat buah tropis sebagai sebagai compliment. Ada tiga buah bertengger di sana. Buah Naga, Jeruk Sunkies, dan Apel. Sebetulnya menggiurkan. Tapi sampai saya pulang hanya 1 buah yang saya makan. Perut selalu penuh setiap pulang ke hotel di malam hari, jadi ngga ada tempat lagi untuk makan buah. Sayang yak. Oya, herannya di antara kami, hanya saya yang mendapat welcome fruit di kamar. Yang lain ketika ditanya menggelengkan kepala sampai berkernyit. Kalau buah di depan pintu lift ada katanya, tapi ngga ada kalau di kamar. Halah, kok saya dapat? Salah kamar kah saya?
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Welcome Fruits. Buah Naga ini melimpah banget kayaknya di Vietnam. Ada di mana-mana.
"Yang ada mah welcome drink doang," begitu kata mereka, "tapi harus ke cafe hotel." Iya sih, setiap orang mendapat voucher gratis welcome drink di cafe hotel. Lagi-lagi karena kesibukan kita, welcome drinknya ngga kepakai.
Kamar yang saya tempati adalah double bed. Jangan ditanya bagaimana rasanya tidur di kasur bintang 5. Enak banget. Walaupun kelihatannya keras, tapi ngga bikin sakit punggung. Tiap malam, tidurnya ganti-ganti, kan ada dua kasur. Sayang kan kalau cuma satu kasur yang dipakai tidur. Cah ndeso yak. Oya, untuk mini bar-nya juga lumayan lengkap. Ada wine segala, halah, kayak saya berani minum saja. Xixixi. 
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Mini barnya lengkap sekali kan? Oya, kopi Vietnam ternyata enak juga.
Satu hal yang saya amati jika menginap di hotel di luar negeri adalah masalah arah kiblat. Di Indonesia kita terbiasa dengan penanda arah kiblat di langit-langit kamar hotel. Lha di sini? Biasanya nih saya pakai feeling saja. Saya pikir, lha Gusti Allah mah ada di mana-mana, yang penting niat sholat. Wkwkwk. Eh, tapi kali ini kami pergi bisnis trip dengan bos yang care banget. Beliau ngajarin bagaimana menggunakan kompas pada phone android kita untuk menentukan arah kiblat. Astagfirullah, punya Hp kok ngga dimanfaatin baik selama ini. Wkwkwkwk.
Breakfast Yang Penuh Kehati-hatian
Masalah makanan yang sedikit agak sulit. Di Vietnam, daging babi merupakan menu yang biasa ditemukan sehari-hari. Dan kalaupun tidak menggunakan daging babi sebagai material utama, kita ngga tahu juga bagaimana cara memasaknya ataupun campuran kaldunya.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Atrium Cafe, tempat breakfast di Lotte Legend Hotel Saigon, Vietnam
"Which one is pork? We don't eat pork. We're looking for halal food," kita mencoba bertanya ke petugas di bagian restoran.
"Halal food? No pork?" Tanyanya. Kami pun mengangguk. "Come," kata dia sambil berjalan menunjukkan menu-menu yang ada.
"This is pork. This is also pork. This is bacon, it is pork also," si koki menerangkan mana saja yang pork. Busyet deh kok pork semua. Piye, kita makan apa. Ternyata macam-macam bentuknya, ada pork yang tipis banget, judulnya crispy bacon. Kelihatannya sih enak. Hahaha.
"And this is vegetable, halal. This is beef, can't you eat beef?" Tuing!! Dipikirnya yang halal buah sama sayuran doang kali yak. "Ok, thank you," semakin lama kok pusing yak, kebanyakan pork.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Jajaran muffin dan pastry
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Aneka salad, buah dan yogurt
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Kalau ngga salah ini area aneka makanan Jepang, bisa bikin miso sup sendiri.
Akhirnya saya ambil buah dan sereal plus susu terlebih dahulu. Di pojokan ada menu Pho (bacanya mirip phaa, agak ada intonasi bergelombang). Pho ini katanya makanan khas Vietnam. Dia merupakan sejenis ramen atau mie kuah. Saya lihat mirip-mirip mie baso. Ada sawi, toge dan lainnya. Mie yang digunakan macam-macam, ada yang keriting kecil ada yang lebar mirip kwetiau. Selain mie ditambahkan irisan daging sapi, daging ayam dan pangsit. Bahan-bahan ini ditempatkan terpisah dan nantinya si koki akan meramu menjadi semangkuk Pho.
"Is it pork?" Tunjuk saya pada sepiring irisan daging. "No. Beef. This is chicken but this is mix shrimp and bacon," jelas si koki sambil nunjuk ke pangsit yang dia bilang ada campuran daging babinya. "Oh, I would like to have one with beef, no pork," pinta saya. Dia pun membuat satu porsi Pho untuk saya.
Rasanya? Saya sempat mencicipi kuahnya. Rasanya ngga cocok untuk lidah saya. Menurut saya sih kurang gurih bumbunya alias hambar. Sepertinya sih kita harus menambahkan bumbu-bumbu sendiri yang ada di samping meja. Euh, gagal deh mencoba Pho makanan khas Vietnam. Tapi, teman saya sih bilang enak banget. Ah, beda selera kita.
Keesokan harinya, saya ngga sengaja memperhatikan cara meracik Pho. Jadi mie, toge, sayuran irisan daging, pangsit dimasukkan dalam celupan, dan dicelupkan ke kuah yang sedang mendidih beberapa saat. Astagfirullaaah!!! Saya langsung kaget. Kemarin saya sempat cicipi kuah Pho ini. Yang saya ambil memang tanpa pangsit yang mengandung daging babi, tapi kan tempat celupan kuahnya sama. Whuuuaaa!!! Astagfirullaaah!! Langsung kayaknya pengen melorot goser-goser.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Pho Daging Sapi yang bikin kejer!! Dan Setiap lihat ini komat-kamit baca istigfar.
"Udaaah, ngga apa. Orang udah kejadian," kata teman. "Mendingan dari awal ngga usah pengen tahu ini pork apa bukan. Makan aja dulu...," katanya kocak. Iih dasar.
Akhirnya seterusnya saya cuma makan buah, sereal, telor mata sapi, kentang dan roti gandum tanpa isi. Kapok mau ambil yang lain. Padahal ada sushi, ada tumpukan pastry, dan aneka masakan lainnya.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Telor mata sapi setengah matang plus roti. Enaaaak.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Sereal, buah naga plus mango juice
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Buah-buahan untuk sarapan. Jus tomatnya berasa saus tomat!! Mana ambil banyak pulak.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Berdoa, mudah-mudahan gorengnya ngga dicampur, hahaha.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Blenger ngga makan telor mata sapi tiap hari? Alhamdulillah ngga bisulan. Xixixi.
Fasilitas Lotte Legend Hotel Saigon
Sebetulnya fasilitas yang ada banyak, dari mulai kolam renang, cafe, meeting room, fitness center, cafe, restoran, dll. Bahkan shuttle pun ada pada waktu-waktu tertentu untuk mengantar tamu hotel berkeliling kota. Tapi sayangnya kami tidak sempat memanfaatkan fasilitas itu semua.
Untuk yang tidak sempat keliling-keliling mencari makan, sebetulnya di Lotte Legend Hotel ini ada 4 restoran yang siap melayani nafsu kuliner kamu.
Ada Atrium Cafe di Ground Floor dengan menu internasional. Crystal Jade Palace Chinese di lantai 2, yang akan menyajikan menu-menu asli Kanton, dengan seafood segar, dim sum, dan lainnya. Yashino Japanese Restaurant yang juga terletak di lantai 2, dipersembahkan buat kamu penyuka masakan Jepang. Ada juga Oggi Steak & Bar di Ground Floor. Seperti namanya, pastinya di sini menunya adalah steak dan kawan-kawannya yak.
Spa & Fitness pun tidak ketinggalan. Tempat fitness bersebelahan dengan kolam renang. Hmmm, lagi-lagi kita ngga sempat deh buat fitness di sini. Kelihatan dari luar sih asyik, alat-alatnya lumayan lengkap. Oya, kalau pengen belanja juga ada butik kok di hotel ini. Kelihatannya sih bagus-bagus barangnya. Tapiiii, pasti mahal deh. Ah, lupakan saja.
lotte legend hotel saigon ho chi minh vietnam
Kolam renang Lotte Legend Hotel Saigon, Vietnam
Wifi hotel? Lumayan kencang. Tapi saya lupa tes speed wifinya. Hanya saja teman saya juga bilang bahwa wifinya kencang, telpon melalui Whatsapp ke istrinya lancar dan jelas.
Secara keseluruhan, hotel lumayan bagus. Letaknya tidak jauh ke pusat kota Ho Chi Minh. Ke Opera House, Reunification Palace, Ho Chi Minh Park, dan Ben Tanh Market bisa berjalan kaki. Di sekitar hotel juga, kamu bisa berkeliling untuk mengamati kehidupan warga Ho Chi Minh.
Bagi yang tertarik menginap di Lotte Legend Hotel Saigon, alamat lengkapnya ada di bawah ini. Untuk ratenya sendiri sekitar Rp. 1,8 juta rupiah.
Lotte Legend Hotel Saigon
2A-4A Ton Duc Thang Street District 1, Ho Chi Minh, Vietnam
+84-8-3823-3333

6 komentar:

  1. Hastagaaaaah, bisa nginep di hotel bintang lima karena fasilitas kantor mah, masya Allah anugrah banget.. apalagi yang kerja blogger, alahmak, jadilah ini catatan kece badaiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...walaupun sayang sih, karena cuma pake buat bubu berapa jam duang....

      Hapus
  2. Mantep banget mba :D Saya diajak ngayap ke Vietnam trus nginep di hostel aja udah bakalan seneng. Apalagi bintang 5 jekkk... Itu hotel kece kebangetan yak. Iya sih bintang 5, haha... Makan itu yg kadang jadi masalah :D

    BalasHapus
  3. wah nyaman , kapan bisa ke sana, ajak2 aku dong

    BalasHapus
  4. Fasilitas hotelnya lengkap ya mbak (secara 5 star) hihihi...
    Menu makanannya agak ke indonesiaan ya :D
    Wuaaa jadi inget sama sahabatku orang vietnam, waktu sama-sama jadi konsultan IT di suatu perusahaan multinasional. Dia bilang animisme :D. Jadinya aku jarang bahas soal agama sama dia, cuma emang dia sempet nanyain jilbab yang aku pake juga :D hihihi kayaknya aneh gitu buat mereka.

    BalasHapus
  5. Asssikk.
    bunda levi ke Vietnam. jd mampir ke Macau jg gak bunda? haaahh serunyaaa bs ke Luar Negeri yaa bun..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan