Menghasilkan Foto Berkualitas DSLR Dengan Manual Kontrol Kamera Handphone

LG G4 Manual Kontrol Kamera
Sering ngiri ngga sih kalau lihat instagram orang lain yang fotonya bagus-bagus?
Saya sering banget!
Sering juga saya nelen ludah lihat foto-foto makanan yang ciamik, dengan latar belakang ngeblur (bokeh). "Asyeeem! Pengen beli lensa AFS fix 50mm, F1.4!"
Lensa ini katanya sih keren kalau dipakai buat jepret-jepret makanan. Cocoklah buat culinary blogger.
Tapi apa daya, harga lensa impian saya itu hampir sama kayaknya dengan kamera kit dengan lensa standar yang saya beli beberapa bulan yang lalu. Gigit jari deh sampai mau putus deh. Ouch!
Bukannya tanpa usaha sih untuk mempunyai lensa ini. Pernah merayu Kakangmas tercinta. "Ku, beliin lensa sih. Murah kok buat kamu mah."
Dijawab dengan lempeng, "lensa kacamata tuh banyak."
Astagfirullah. Ini anak kampung dari mana sih? Hahaha. Masa lensa kamera disamain dengan lensa kacamata. Arrrggh. Remes-remes kain lap dengan gemes, saking speechless-nya. 
Alhasil terpaksa harus puas dulu dengan kamera DSLR Nikon D5200, dengan lensa standard. Bisa sih sebetulnya dengan ini juga, dengan pengaturan manual, di setting ISO, Aperture dan shutter speed-nya. Idih, ngomong jorok apa sih saya ini, kayak ahlinya fotografi saja.
Tapi masalahnya, kalau bawa-bawa kamera DSLR terkadang malas juga sih. Ukuran bodinya plus beratnya yang kadang suka bikin saya berkeluh kesah. Ih, ini dia tanda-tanda manusia kurang bersyukur, berkeluh kesah. Haha.
Terus saya itu termasuk tipe yang punya penglihatan tajam. Lihat orang punya mirrorless, pengen ikut-ikutan punya. Lihat orang pakai actioncam, pengen beli juga. Hahay, memang manusia ini tidak pernah puas yak. Jadilah kita sebagai sasaran empuk pemasaran produk. Kita? Elo aja kali (telunjuk menghadap ke diri sendiri)!
Nah, berhubung lensa belum bisa kebeli, kamera mirrorless apalagi. Beli lensa atau mirrorless yang murah sih ada sebetulnya, tapi saya mah pengennya yang mahal aja. Plaaak!!! #belagunyalagikumat. Ssst, saya ngecengin Fuji Mirrorless XT-10. Ngecengin doang sih. Langsung tutup brosur, daripada hati pedih melihat angka nol yang berjejer panjang.
Untuk mengobati hati yang pedih, saya alihkan ngoprek LG G4, yang selama ini saya abaikan. Image saya, jika sudah rusak dan ganti mesinnya, pasti kualitasnya ngga sebagus pertama kali beli. Oya, sedikit cerita, LG G4 ini sakit parah banget pas mau Lebaran kemarin, terpaksa masuk rumah sakit khusus handphone untuk diobati. Nah, sejak keluar dari rumah sakit itu, agak saya abaikan sih. Soalnya lagi punya mainan baru. #nyengir.
Entah kenapa baru kali ini saya utak-atik fitur manual kontrol untuk phone camera LG G4. Sebelumnya boro-boro Eh, saya malah jadi ketagihan foto-foto menggunakan manual kontrol LG G4. Bereksperimen menggunakan beragam nilai ISO, bukaan kamera (aperture), white balance, auto/manual focus. Eh, ternyata cukup canggih juga ini handphone!
Ini tampilan untuk manual mode LG G4.
Lumayan lengkap kan? Aperturenya 1.8, ada fitur pengaturan ISO, shutter speed, white balance, pengaturan fokus, exposure adjustment dan lainnya.
Oya, cerita sedikit mengenai ISO, Aparture, dan shutter speed. Tapi, jangan harap deh dapat penjelasan yang ilmiah dari saya. Wong saya fotografer aja bukan kok.
Aperture atau diafragma (orang sering menyebut juga bukaan lensa), untuk mengatur jumlah cahaya yang diterima. Kalau saya sih suka membayangkannya mirip jendela kamar. Kalau jendela dibuka sedikit, cahaya yang masuk pun sedikit, kebalikannya jika dibuka lebar. Aperture biasanya dilambangkan dengan f/1.8, f/2.8, f/5.6 dan seterusnya. Jika angkanya makin kecil berarti bukaan jendelanya makin lebar, artinya semakin banyak cahaya yang melalui sensor.
Shutter Speed, untuk menentukan berapa lama cahaya masuk/dikumpulkan saat diafragma dibuka. Ukurannya dalam detik, misal 4s, 2s, 1/15, 1/125, 1/250s, 1/500s dan seterusnya. Nilai 1/500s dari shutter speed menunjukkan bahwa shutter terbuka selama 1 per 500 detik. Semakin rendah shutter speed, kemungkinan menghasilkan gambar blur akan semakin besar karena efek goncangan kamera (shaking). Untuk mengambil foto objek yang bergerak, atau untuk membekukan gerakan, kita perlu shutter speed yang tinggi.
LG G4 Manual Kontrol Kamera
Shutter speed/exposure time semakin cepat, foto akan lebih gelap karena cahaya kurang.
ISO atau sensitivitas bagaimana sensor merespon terhadap cahaya. Diindikasikan dengan angka 50, 100, 200, 400, 800, dan seterusnya. Setiap angka tersebut mewakili sensitivitas terhadap cahaya. Jadi nilai ISO 100 misalkan, sensitivitasnya terhadap cahaya 2 kali lebih besar dibanding nilai sebelumnya (ISO 50). Kalau kita mengambil foto di ruang gelap (kurang cahaya), dengan menaikan nilai ISO, akan mengurangi kemungkinan blur pada foto yang kita ambil. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai ISO, foto yang kita ambil akan semakin terang. Tapi, kalau terlalu tinggi juga tidak bagus, karena akan timbul yang namanya noise, alias gambar yang kita ambil akan terlihat kasar.
LG G4 Manual Kontrol Kamera
Nilai ISO yang semakin besar bisa menimbulkan noise, terlihat dgn ISO 2700 foto lebih kasar.
Yang sedang saya pelajari saat ini adalah mengambil foto dengan latar belakang blur dan makro fotografi. Latar belakang blur ini erat kaitannya dengan DOF (Depth of Field). Nilai DOF yang sempit (shallow) akan menghasilkan foto fokus pada objek tertentu dan sekitarnya menjadi blur. Sedangkan DOF yang lebar, maka hampir seluruh objek dalam foto akan tampak jelas/tajam. Untuk mendapatkan hasil yang blur atau mempunyai DOF sempit, maka kita harus menggunakan Aperture yang besar. Biasanya ini cocok untuk foto makro atau foto potrait.
LG G4 Manual Kontrol Kamera
Bisa juga membuat efek blur disekitar objek dengan menggunakan kamera handphone.
Itu saja sih yang saya tahu, mudah-mudahan ngga muntah. Hehe.
Hmmm, kalau masalah fotografi sih banyak lah bisa di googling jika ingin belajar lebih jauh. Mulai dari fotografi untuk pemula, sampai dengan trik-trik buat yang sudah mahir.
Berikut ini hasil eksperimen saya menggunakan manual mode pada kamera LG G4. Cukup puas sih dengan hasilnya. Ternyata kamera handphone pun bisa menghasilkan foto keren juga yak. Bagus kan, bagus? Maksa!
LG G4 Manual Kontrol Kamera

LG G4 Manual Kontrol Kamera

LG G4 Manual Kontrol Kamera

LG G4 Manual Kontrol Kamera

Maaf eksperimen fotonya belum banyak. Lain kali mau dicoba untuk mengambil foto pada malam hari dengan long exposure, foto sunset, foto objek yang bergerak, foto landscape, dan lain-lain. Aduh, ngga sabar nih untuk hunting buat foto.
Katanya dalam belajar fotografi, yang penting adalah kita memahami kamera yang kita punya, mau itu kamera DSLR, kamera saku ataupun kamera handphone. Terus harus jepret sebanyak mungkin. Yuk ah, kita sama-sama belajar dengan kamera apapun yang kita punya saat ini. Bismillah, mudah-mudahan bisa konsisten alias ngga tomat, tobat kumat, tobat kumat.

26 komentar:

  1. Makasiii banget mba, langsung diinget2 biar gk lupa dicatet sekalian haha kalah deh kelas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru belajar kok Mbak untuk phone fotografi. Masih meraba-raba dan latihan. Katanya sih semakin banyak latihan kita akan jadi lebih sensitif menentukan ISO, Aperture dan Exposure Time atau kombinasi ketiganya.

      Hapus
  2. Makasih tipsnya mba, bookmarak ah. tapi saya harus baca berulang2 kayanya soalnya gaptek nih. pengenbelajar juga, kalo hape lain sama nggak ya caranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hampir sama sih Mbak. Saya juga pakai Xiaomi. Itu ada manualnya modenya juga. Otomatis modenya juga ada mbak, malah bisa dipilih untuk panorama, potrait, fast motion, dll. Jadi kalau malas pakai manualnya bisa pakai automatis berdasarkan setting yang sudah ada. Yang lain saya belum coba. ASUS pernah coba punya teman. Tapi yang paling saya suka sih LG ini, karena bisa langsung ketahuan kalau kita rubah ISO, Exposure Time, WB, terlihat langsung di layar.

      Samsung belum pernah coba, apalagi iphone. Tapi iphone 6+ punya bos saya malah cakep banget, walaupun dipakai buat foto di ruang gelap. Ngecengin itu, cuma lihat harganya jadi mengkeret. Xixi

      Hapus
  3. Ini nih, adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari seorang travel,blogger. Kamera. Saya lebih baik lupain mantan ketimbang lupa kamera kalau hendak jalan mba :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...mantan mah atuh wajib dilupakan, kecuali emang niat mau balikan ...

      Hapus
  4. Thanks for the tips, mbak. Bisa saya praktekan nih di HP saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mas Mirwan. Saya juga masih belajar untuk phone photography-nya, karena tetap aja sih ada fungsi yang kurang jika dibanding DSLR camera. Tapi, phone camera saat ini lumayan laaah...

      Hapus
  5. Kualitas fotonya sangat bagus, tak kalah dgn haasil kamera DSLR, perlu dipelajari neh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga masih belajar sih Mas Maman. Masih agak kagok menggunakanya. Kalau secara kualitas, ya DSLR sebetulnya kalau yang udah canggih2 mah keren-keren, fiturnya pun banyak. Tapi, pake phonecell juga lumayan lah Mas, xixixi. Mirip-mirip.

      Hapus
  6. Tipsnya oke banget mbak, boleh dicoba #ngemat,meredam nafsu beli kamera

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, walaupun keinginan itu masih ada. Minimal bisa meredam keinginan beli SLR atau mirrorless terburu-buru. Saya pikir lebih baik beli yang bagus sekalian daripada nanggung-nanggung. Jadi nabung dulu...xixi.

      Hapus
  7. Saya sih belum bisa berbuat banyak untuk foto-foto mbak, IG saya belum maksimal sema sekali hehe, bingung mau upload apa fotonya jelek-jelek sih. Meskipun suka juga ngeliat foto teman pada bagus-bagus.

    Saved deh tipsnya, siapa tahu besok-besok jadi pengen main IG :)

    BalasHapus
  8. Waw hasilnya juga memuaskan ya mbak bagus, kalau begini mah jadi tidak ragu saya untuk mencobanya.

    BalasHapus
  9. Tempalte Blognya keren nih, udah kayak Onlineshop aja modelnya
    NLP SURABAYA

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmmm , kualitas foto juga ditentukan dengan kemampuan orang yang memfoto

      Hapus
  10. Fotonya keren-leren Mba Levina. Dan memang sih, yang namanya fotografi itu ilmu praktek, kudu banyakin praktek biar tambah greget katanya gitu :D hehe

    BalasHapus
  11. Bagusss bgttt bun.
    saya gak jawab terpaksa nih bun, beneran bagus.
    anuu bun.. gambar cake nya menggoda bgt, bagus bgt mata saya memandang bun..

    BalasHapus
  12. ya ampun smartphone sekarang makin canggih aja, sampe bingung pilih yang mana, lama2 kamera digital gak kepake deh

    BalasHapus
  13. Samaan ya. Bawa kamera itu berat dan mesti puter-puter buat menyesuaikan obyek. Nggak tahulah.
    Btw, foto dari hpnya keren! Kalau dari hp aja sudah memadai mendingan pakai hp. Lebih ringan bawanya.

    BalasHapus
  14. wakwaw.. ngalihin hati yang pedih karena gak punya lensa, ngoprek aja LG G4 yang dulu abaikan, tapi oh tapi gambarnya boleh di adu yh sama kamera berkelas :D

    BalasHapus
  15. Mbaa, aku juga skarang kalau foto ya pakai hanpdhone aja mba. Nggak ribet :)

    BalasHapus
  16. ternyata dengan memaksimalkan apa yang kita punya, hasilnya nga kalah bagus yach dengan kamera canggih.

    BalasHapus
  17. wow keren sekali tipsnya, bisa langsung praktek nih, hasilnya gak kalah sama kamera slr atau mirrorless :D

    BalasHapus
  18. oooh, jadi gitu ya mbaaa caranya *manggut2*
    asik mampir ke blog ini, ilmunya padaaat!

    bukanbocahbiasa(dot)com

    BalasHapus
  19. mbaak, makasih bgt postingannyaa. pernah nyobain xiaomi kan buat motret? kapan2 mbahas foto2 hasi jepretan xiaomi donk mbak. hehe.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan