Geliat Produk Lokal di Tengah Gempuran Produk Asing #SmescoNV

Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Borondong Import
Jika kita menemui produk seperti gambar di samping, apakah kita tertarik ingin membelinya?
Kalau pertanyaan itu ditujukan pada saya, tentunya jawabannya: saya tertarik membelinya. Padahal isinya cuma borondong yang sebetulnya di Indonesia juga banyak. Lain lagi, kalau pertanyaan tersebut ditanyakan pada suami saya, belum tentu dia tertarik ingin membelinya. Sama ketika saya dan pengasuh anak-anak belanja sapu di pasar. Dia memilih sapu yang standar, tapi mata saya tertumbuk pada deretan sapu dengan warna-warna pastel dengan motif bunga-bunga yang harganya sedikit lebih mahal, tetapi karena saya suka, saya minta dia mengganti pilihannya.
Bagi suami saya, yang penting fungsi, walaupun terkadang akhirnya sering kesal karena produk yang dibeli tidak tahan lama. Bagi saya kemasan dan bentuk menjadi pilihan utama, walaupun ujung-ujungnya kecewa karena kualitas barang tidak sesuai dengan harga. Bisa jadi buat orang lain brand atau merk lebih penting daripada sekedar fungsi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan produk, baik itu produk lokal maupun produk luar. Di era serba digital seperti sekarang, begitu mudahnya kita memesan suatu produk, sekalipun produk tersebut di datangkan dari luar negeri. Lihat saja dengan banyaknya brand fashion luar yang memiliki online shopping, dan berapa banyak dari masyarakat Indonesia yang terkena demam berbelanja barang branded.
Nah, kenapa sekarang orang cenderung menyukai memilih produk luar dibanding produk lokal?
"krimnya ringan, cepat meresap, dan tidak lengket di tangan", "kemasannya lucu", "Kualitas kulitnya super, designnya unik", "ini kan produk yang dipakai Lee Min Ho", "produknya laris manis", atau “ini lagi trend. Kekinian dong!”. Telinga kita mungkin telah akrab dengan kata-kata seperti ini, ketika kita membicarakan suatu produk tertentu.
Tidak usah jauh-jauh kita berbicara mengenai nasionalisme bangsa, pada kenyataannya kebanyakan dari kita menyukai hal-hal yang berbau luar negeri. Dalam bidang pariwisata pun contohnya, data wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura periode januari-april 2015, dari jumlah 4.9 juta didominasi oleh Indonesia, sebanyak kurang lebih 893 ribu. Bandingkan dengan jumlah wisatawan Indonesia menuju Sulawesi pada periode Januari-Mei 2015, yang mencapai kurang lebih 344 ribu. Apakah ini tandanya mereka tidak nasionalis? Tentu saja tidak, bukan?

Indonesia, Potensi Yang Terpendam

Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Beragam Kain Batik di Smesco
Pariwisata sangat erat kaitannya dengan produk lokal. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan keindahan alam yang magnificent, beragam etnis dan budaya yang unik. Setiap daerah mempunyai produk andalan yang kaya dengan identitas budaya bangsa dan memiliki nilai seni yang tinggi. Sebut saja kain batik Banten, batik yang mendapat predikat terbaik di dunia dan yang pertama diakui oleh UNESCO. Batik Banten mempunyai 75 motif dan 12 dari motif tersebut telah dipatenkan. Tapi apakah banyak orang Indonesia yang tahu mengenai keunikan, kekhasan, dan kecantikannya? Maaf, saya pun yang tinggal di Banten selama hampir 15 tahun, tidak mengetahui eksistensi dari kain batik yang katanya di setiap motifnya terlukis cerita sejarah kerajaan Banten ini.
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Kain khas Indonesia di Smesco
Kain batik Banten hanya merupakan satu bagian kecil produk lokal Banten. Belum lagi kita berbicara mengenai kain tenun songket Palembang yang asal usulnya dihubungkan dengan kerajaan besar Sriwijaya yang mempunyai pengaruh besar di bumi Swarnadwipa (Pulau Emas), Sumatera; kain tenun rangrang Lombok yang mempunyai motif unik dan warna-warna eksotik; kain tenun sambas Kalimantan yang mempunyai ciri khas melayu dengan dominasi motif tumbuhan (bunga-bungaan).
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Beragam Kain Batik di Smesco
Selain jenis kain yang beraneka ragam, Indonesia juga kaya dengan barang-barang kerajinan juga kuliner. Produk-produk Indonesia ini banyak disukai turis mancanegara, seperti wayang orang, ukiran-ukiran kayu, klenengan unik (gantungan yang berbunyi jika tertiup angin) khas Indonesia. Bahkan beberapa makanan khas Indonesia diakui sebagai sebagai makanan terlezat CNN, seperti rendang dan nasi goreng yang merupakan 2 urutan teratas 50 makanan lezat dunia.
Dengan begitu banyaknya potensi produk lokal yang dapat dibanggakan dan dipasarkan, mengapa produk lokal seolah tidak atau belum mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia? Produk lokal berupaya bertahan, tertatih-tatih di tengah serbuan produk-produk mancanegara. Persaingan ini pun akan semakin ketat dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015, yang mengandung arti bahwa produk mancanegara akan semakin bebas membanjiri pasar Indonesia. Produk lokal akan semakin termarginalkan jika tidak mampu menangkap peluang positif MEA.

Mendongrak Produk Lokal Agar Lebih Keren

Kualitas

Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Kerajinan Rotan di Smesco
Image apa yang pertama kali terbayang ketika berbicara produk lokal? KUALITAS kurang. Sebagian besar mungkin akan menjawab kualitas yang tidak begitu bagus. Tidak MURAH. Ya, sebagian dari kita mungkin akan mengurungkan membeli ukiran kayu jati, begitu mengetahui harganya, walaupun dalam hati mengakui keunikan dan keindahan ukirannya. Kurang MENARIK. Sebagian juga mungkin akan menjawab bahwa produk lokal tidak menarik hati. Ayo, jujur, kelompok yang manakah kita?
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Patung dari Papua di Smesco
Definisi kualitas sendiri cukup kompleks, karena nilainya berbeda-beda tergantung dari persepsi pelanggan. Bahasa mudahnya, kualitas adalah kepuasan pelanggan. Karakteristik dari kualitas sendiri bermacam-macam, bisa berupa performance dari produk itu sendiri, kemudahan mendapatkannya, kemudahan penggunaan, harga yang wajar, aman, design, kemudahan pembuangan, bisa juga berupa karakteristik jasa/servis. Ada kaaan…, orang yang tidak jadi membeli suatu produk hanya karena pramuniaga atau penjualnya jutek? Bagaimana pula jadinya jika kita ingin membeli 1 set kursi rotan yang unik, tetapi sang penjual tidak bisa melayani delivery antar kota?
Jadi kualitas itu sendiri adalah total value. Yaitu nilai keseluruhan manfaat produk yang dirasakan pelanggan dengan jumlah harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut.

Branding & Strategy Pemasaran

Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Topi Khas Bugis di Smesco
Pada kenyataannya mendapatkan kepuasan pelanggan memang sulit, karena tergantung dari persepsi pelanggan yang beraneka ragam. Supaya dapat bertahan dan memenangkan kompetisi, produk lokal harus bisa menangkap keinginan dan kebutuhan berbagai segmen pelanggan yang tersurat maupun tersirat. Kreatifitas dan inovasi-inovasi baru mutlak diperlukan untuk mengangkat brand produk lokal.
Brand atau merk adalah nama, design, simbol dan keseluruhan karakteristik dari produk atau jasa seorang penjual yang membedakannya dengan produk atau jasa yang ditawarkan penjual lain. Riset pasar diperlukan untuk mengetahui karakteristik produk yang diinginkan pelanggan terhadap produk yang akan diluncurkan. Riset pasar yang dilakukan Dove, ternyata menjungkirbalikan persepsi bahwa cantik itu identik dengan muda, pirang, putih dan kurus. Hanya 2% responden yang menganggap cantik itu muda, pirang, putih dan kurus; sedangkan posisi terbanyak ditempati bahwa cantik itu natural. Disinilah Dove masuk memperkenalkan konsep cantik itu adalah natural beauty. Disinilah pentingnya riset pasar, untuk menciptakan produk yang menawarkan manfaat yang unik, sesuai dengan keinginan pelanggan.
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Miniatur Rumah Toraja
Sekarang ini, banyak produk lokal yang mempunyai branding bagus. Contoh nyata adalah cimory, salah satu brand lokal yang memproduksi hasil olahan susu, terus berinovasi, mengeluarkan produk kemasan olahan coklat dengan cornflakes dan bahan lainnya. Yang menarik, kemasannya pun sudah tidak kalah dengan kemasan luar dari segi design dan kualitas. Sepintas kalau tidak membaca tulisannya, mungkin akan menyangka produk luar. "Harganya tapi mahal, Mbak," komentar salah seorang teman. Tidak masalah harga mahal, karena jika pelanggan puas, hati sudah kepincut dengan kemasan dan rasa coklat cornflakes, dia akan kembali melakukan pembelian walaupun harganya mahal.
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Bermacam Kerajinan
Selain Cimory, banyak juga brand lokal yang telah mendunia, sebut saja merk jeans Lea, tidak ada yang menyangka kan Lea adalah produk lokal? Polygon, merk sepeda yang terkenal berkualitas ini ternyata brand lokal. Essenza yang saya pikir keramik buatan Itali, ternyata lokal punya. Nah, tentu kita akan selalu ingat dengan brand lokal yang mendunia satu ini. Indomie. Rasanya sebagian besar masyarakat Indonesia mengasosiasikan produk olahan mie dengan brand Indomie, betul bukan? Belum lagi brand-brand lokal lainnya yang ternyata banyak yang telah mendunia. Produk lokal memang tidak kalah keren kok!
Kualitas memang penting, tetapi branding & strategi pemasaran juga tidak kalah penting. Bagaimana barang berkualitas bagus dapat laris dipasaran, jika hanya sedikit orang yang tahu atau hanya sedikit diingat orang? Bagaimana bisa diterima pasar, jika pelanggan tidak mengetahui manfaat yang didapat jika kita membeli produk tersebut.
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Kerajinan Wayang di Smesco
Ada satu yang menarik yang saya amati dari drama-drama korea yang saya tonton. Selain memang jalan cerita yang menarik, mereka juga sebetulnya memasarkan produk-produk lokal mereka, termasuk pariwisata Korea. Konsep creating image dilakukan dengan menyatukannya unsur-unsur seni, budaya, wisata, produk dalam kesatuan adegan drama. sehingga kita sendiri tidak sadar, telah menjadi target marketnya. Setelah selesai menonton drama tersebut, kita akan tertarik dengan bajunya, tas yang dipakai pemeran utama, merk handphone yang digunakan, dompetnya bahkan ada teman yang mencari charger wireless hanya karena melihat disalah satu adegan si pemeran utama duduk di suatu cafe, mengobrol dengan temannya, dan di atas meja di sampingnya handphonenya sedang di-charge menggunakan wireless pad. Itulah kekuatan reativitas dan think out of box, menciptakan image dan persepsi.
Informasi mengenai produk itu sendiri pun penting. Bagaimana kita tahu eksistensi suatu produk jika kita tidak tahu sama sekali keberadaan produk tersebut? Indonesia tidak kalah cantiknya dengan negeri-negeri tetangga, tetapi mengapa malah kita berbondong-bondong ke luar negeri? Karena informasi yang minim sehingga kita tidak sadar bahwa di depan mata kita ada surga tersembunyi. Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan malah kelihatan.

Semua Elemen Bangsa Harus Bersinergi

Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Kerajinan Kerang di Smesco
Pemerintah juga tidak tinggal diam, berbagai aktivitas untuk pengembangan UKM terus berlangsung. Di daerah-daerah, dibentuk wadah/asosiasi para peserta UKM, dimana mereka mendapat penyuluhan dan bantuan untuk pengembangan UKM. Tetapi sepertinya informasi-informasi seperti ini belum menyebar pada pelaku-pelaku UMK atau mungkin akses terhadap informasi yang terbatas.
Selain itu, pemerintah untuk mengangkat produk lokal ke kancah domestik dan internasional, sejak 2009, UKM Gallery diresmikan oleh Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah - Suryadharma Ali, dengan misi turut serta menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, dengan terus menerus melakukan pengembangan desain agar daya saing produk meningkat sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Di UKM Gallery ini tersaji karya-karya terbaik para pengrajin seluruh Indonesia dengan harga yang kompetitif. UKM Gallery yang terletak di dalam SMESCO Building, Jalan Gatot Subroto Kav.94 Jakarta ini diharapkan menjadi lokomotif bagi pengembangan industri kreatif KUKM. Terdiri dari beberapa lantai, dengan masing-masing lantai berisi produk-produk dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk makanan/minuman khas seperti kopi, madu, bawang goreng, keripik talas, keripik sanjay dan lainnya. Produk herbal dan spa aroma terapi pun tidak ketinggalan, mengisi ruang UKM Gallery. Nah, saat acara Netizen Vaganza SMESCO, saya mencoba keripik talas pedas di salah satu anjungan nusantara di lantai 11. Hmmm...ternyata rasanya enak sekali, sampai saya akhirnya membeli kembali beberapa bungkus keripik talas pedas untuk dibawa pulang. Tuh kan, terbukti produk lokal lebih keren!
Smesco Lokal Brand Lebih Keren
Potensi Boneka sebagai Lokal Brand
Sekarangpun  tidak usah bingung mencari souvenir yang unik untuk expatriat, cukup ke UKM Gallery, semua yang unik, khas Indonesia ada di sini. Duh, jadi kebayang masa lalu, sering tidak bisa jawab, kalau ditanya, “Ina san, cari seperti ini di mana yak?”
Yuk, kita promosikan produk bangsa! Kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli?
Produk lokal akan mendapatkan tempat di hati masyarakat domestik dan internasional jika seluruh elemen bangsa mendukungnya. Saling sinergi antar lembaga seperti pariwisata, UKM, fashion designer, tv entertainment. Semua bersatu padu mempromosikan produk lokal Indonesia. Let's Think Locally Act Globally!

Note: Semua foto koleksi pribadi

3 komentar:

  1. nah itu yg penting, sinergy antar kita sendiri, krn kalo udah bisnis yg diliat pasti untung, jadi kalo lebih untung pake produk luar dan egois, maka susah sinerginya

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak...., semuanya harus bersatu padu.

      Hapus
  2. nah itu yg penting, sinergy antar kita sendiri, krn kalo udah bisnis yg diliat pasti untung, jadi kalo lebih untung pake produk luar dan egois, maka susah sinerginya

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan