Saya, Graha Sriwijaya dan Air Panas

graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, saya bersama anak-anak, tentu saja bersama ayah mereka, menempuh perjalanan darat lebih dari 1.000 kilometer untuk sampai di Bumi Sriwijaya, demi mengejar pertemuan sang rembulan dan mentari. Ceritanya bisa dibaca di sini: 1.000 Kilometer Mengejar #WonderfulEclipse

Hotel Murah Dekat Jembatan Ampera


Setelah seharian berkendaraan nonstop, kurang lebih 10 jam, dengan bantuan Waze dan Google Map, kami tiba di parkiran Hotel Graha Sriwijaya. Ini adalah satu-satunya hotel dari hasil perhitungan jarak di Google Map, yang terdekat dengan landmark-landmark terkenal Kota Palembang. Tentu saja saya tertarik, walaupun saya sedikit meragukan kenyamanannya dilihat dari foto-foto yang bertebaran di website juga dari harganya yang relatif sangat murah untuk hitungan hotel yang dekat dengan pusat keramaian. Azka dan Aisya saja langsung cemberut ketika saya booked hotel melalui Traveloka. Saya tahu, mereka membayangkan liburan di hotel mewah seperti Aston, Novotel dan hotel-hotel berbintang-bintang lainnya.

“Ibu sengaja deh, pilih hotel murah,” begitu komentarnya Azka ketika saya klik tombol konfirmasi pemesanan hotel. Matanya seolah menuduh saya pelit. “Bukan sayang, Ibu pilih ini karena paling dekat dengan Jembatan Ampera,” jawab saya, “lagi pula ini tidak jelek-jelek amat kok kelihatannya,” sambung saya lagi, padahal dalam hati, jujur saya pun meragukannya. Dan akibat kegalauan ini, saya putuskan hanya booked 1 kamar untuk satu hari. Sebuah keputusan yang kemudian akan saya sesali habis-habisan.

Tiba dipelataran parkir sekitar jam 05.00 sore dalam keadaan lusuh, termasuk si Jenderal Hitam pun tidak luput dari tempelan tebal debu jalanan, kami disambut hangat oleh satpam Graha Sriwijaya Hotel. “Baru tiba ya Bu. Dari Banten ya Bu? Perjalanan yang lumayan,” sapa si Bapak melihat plat nomor A si Jenderal Hitam. Saya tersenyum mengangguk. “Capai ya Dek?” Sapanya pada anak-anak, “besok pagi berenang ya. Ada kolam renang di belakang.”
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Wow! Ada kolam renangnya juga ternyata. Mendengar kata-kata kolam renang, anak-anak pun langsung bersemangat. Saat memasuki lobi hotel, saya pikir, hmmm..., not that bad. Lebih dari lumayan untuk ukuran hotel dengan kisaran harga 300 – 400 ribu per malam, mengingat lokasinya yang dekat sekali dengan Jembatan Ampera dan Mesjid Sultan Mahmud Badaruddin. Saya ingat, tadi rasanya tidak memerlukan waktu lebih dari 5 menit untuk sampai ke Graha Sriwijaya setelah kami berbelok dari Jembatan Ampera.

Kami mendapatkan kamar di lantai-3, yang terletak tidak jauh dari pintu lift. Setelah meletakkan barang-barang, kami membersihkan badan terlebih dahulu di kamar mandi yang berukuran cukup luas. Terbayang enaknya badan disiram air hangat shower, setelah badan lelah akibat perjalanan jauh seharian. Ternyata kenyataan tidak seindah bayangan. Petugas hotel menjanjikan untuk memeriksa kran air panas dan memperbaikinya. Dan kami pun setelah sholat Magrib, memutuskan keluar berkeliling.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Betul saja perkiraan saya, bahwa hotel ini yang terdekat dengan ikon-ikon kota Palembang. Menyusuri Jalan Merdeka ke arah kiri dari Graha Sriwijaya, tidak seberapa jauh terdapat belokan menuju ke arah Sungai Musi. Dari kejauhan terlihat di ujung jalan gemerlap lampu restoran River Side, yang sangat terkenal di Kota Palembang. Sebelum mencapai restoran, kami melewati Benteng Kuto Besak (BKB), yang merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Area BKB ternyata sangat meriah di malam hari. Mobil-mobil gowes yang berhiaskan lampu berwarna-warni meramaikan jalanan sekitarnya. Palembang mirip dengan Malaka yang gemerlap di malam hari.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Hanya dengan memutari BKB, kita akan sampai kembali di Graha Sriwijaya. Tempat ini betul-betul strategis dilihat dari segi lokasi. Harganya pun tidak begitu mahal. Akhirnya saya putuskan untuk memperpanjang waktu hunian hotel menjadi 2 hari. Yang ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pihak hotel, karena besok sudah penuh, tidak ada lagi kamar tersisa. Kegalauan yang berujung penyesalan. Hiks, andaikan saya tidak galau kemarin, mungkin sudah tidak usah pusing-pusing lagi harus mencari hotel untuk besok. Menyesal memang tidak pernah datang duluan. Satu-satunya menyesal duluan adalah ketika berjalan menuntun kambing terus kena seruduk! Pasti bilangnya, “nyesel deh, jalan duluan.”

Sarapan Bubur Khas Ayam Palembang


Keesokan harinya, di pagi hari setelah puas keliling-keliling area BKB, melihat sunrise dengan latar belakang Jembatan Ampera yang terkenal, memasuki Monumpera, kami kembali ke hotel untuk sarapan.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Sarapan di Graha Sriwijaya sebetulnya sudah tersedia sejak pukul 06.00 pagi, hanya saja karena kita mengejar matahari pagi, kita baru sarapan sekitar pukul 07.00 pagi. Area restoran cukup nyaman dan berkelas walaupun tidak terlalu besar. Sarapan pagi yang tersedia berupa menu sarapan ringan, seperti bubur ayam, bubur kacang, lontong sayur, mie goreng, roti, dan buah-buahan.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

 
Bubur ayam di Palembang sedikit berbeda dengan bubur ayam yang ada di Jawa. Di Palembang, bubur ayam juga diberi kuah, sama seperti halnya bubur ayam di Kuningan. Hanya saja kuahnya yang berbeda. Jika di Kuningan, kuahnya berupa sop kaldu bening yang gurih, di Palembang kuahnya berwarna kecoklatan seperti semur. Rasa kuahnya kaya akan rempah-rempah, dan agak sedikit asam segar. Enak, tapi saya lebih memilih sop kaldu bening gurih tanpa tambahan rempah-rempah. Hehe.

Berenang & Fitness di Graha Sriwijaya Hotel


Setelah perut kenyang sarapan pagi, waktunya berenang!

Kolam renang berada tepat di belakang hotel. Bisa diakses melalui pintu di dalam ataupun berkeliling keluar melalui deretan mesin ATM. Tanpa berpikiran kemungkinan kolam renang tidak gratis, kami pun dengan percaya diri menuju ke kolam renang yang terlihat mirip dengan gelanggang renang untuk klub membership renang. Di depan pintu masuk ke kolam renang, kami ditanya, kami celingukan bingung dan saya balik bertanya dengan sok manis, “kalau tamu hotel, bisa berenang di sini Mas?”

Si Mas mengiyakan sambil menanyakan voucher untuk berenangnya. Wah, kami tidak punya vouchernya nih. Akhirnya, terpaksa kami membawa kembali perlengkapan renang, balik menuju hotel. Ayahnya menanyakan ke resepsionis mengenai ketentuan berenang, dan kami pun mendapatkan dua buah voucher dari Graha Sriwijaya. 1 voucher berenang yang berlaku untuk 2 orang dan 1 voucher fitness yang berlaku untuk 2 orang juga. Secara voucher berenangnya hanya berlaku untuk 2 orang, jadilah anak-anak saja yang berenang, orang tuanya cukup menunggu di kursi.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Karena waktu kami terbatas, harus buru-buru chek out dari hotel supaya kami leluasa berkeliaran ke Pulau Kemaro dan sekitarnya, voucher fitnessnya tidak kami pergunakan (padahal fitness centernya kelihatannya bagus tuh, huhu #menangis). Jadi rupanya dalam komplek Graha Sriwijaya Hotel, terdapat fitness center, ATM center, mini market, futsal indoor, karaoke room, swimming pool, restoran and dimsum, dan juga tempat spa.  

Air Hangat oh Air Hangat!


Sebelum kami check out, kami mandi dahulu, karena saking asyiknya mengekplor area BKB dan sekitarnya, baru sadar dari pagi belum mandi. Aduuh, pantesan dari tadi kok ada bau yang semerbak mewangi.

Harapan mendapatkan siraman air hangat pun harus pupus, karena sampai kami mau check out pun, kran air belum bisa diperbaiki. Whuaaa! Air hangat, oh air hangat, kemanakah engkau mengalir? Tidakkah kau kasihan melihat kami yang dilanda kelelahan butuh siramanmu. Haha, lebay mode on deh. Eh, tapi bener lho, air hangat tidak mesti di tempat yang dingin seperti Bogor saja, di daerah yang panas pun perlu, untuk mengurangi pegal-pegal sehabis berjalan seharian. 

Terlepas dari air panas, saya tetap memberikan nilai plus buat Graha Sriwijaya. Oya, satu hal lagi, wifi tidak tersedia di dalam kamar. Whatever, terlepas dari kedua hal ini, jika saya punya kesempatan mengunjungi Palembang kembali, secara pribadi saya akan memilih kembali hotel ini. Lokasinya strategis banget! Mau sholat berjemaah di Mesjid Sultan Mahmud Badaruddin, tinggal jalan kaki, mau ke Jembatan Ampera mlaku juga sangat bisa, mau menikmati makan di River Side Resto tinggal modal dua kaki, mau ke BKB, Museum Sultan Mahmud Badaruddin, dan Monumpera, within walk distance!

Buat kamu yang tidak terlalu bermasalah dengan fasilitas hotel, suka hal yang tidak ribet dan tidak bermasalah dengan jalan kaki, Graha Sriwijaya recommended banget. Bagaimana tidak? Kamu tinggal parkir mobil di parkiran hotel, jalan kaki ngga sampai 10 menit sudah sampai di Jembatan Ampera, tanpa kamu harus ribet mikirin harus parkir dimana. Apalagi kalau ada event seperti Gerhana Matahari Total kemarin, dijamin nyari tempat parkir susah, kalaupun ada, keluarnya susah karena ketutup kendaraan yang lain. Di samping itu juga, sangat mudah jika kamu ingin melihat sunrise di pagi hari dari atas Jembatan Ampera, dan yang pasti komplek hotel ini lumayan lengkap, termasuk ada barber shop di deretan depan. Asyik kan? Kehabisan uang pun gampang, ada ATM center di dekatnya. Kantor Pos dan Rumah Sakit pun dekat, hanya tinggal berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, berarti bisa dikatakan kamu telah berkontribusi pada lingkungan, karena telah mengurangi emisi CO2 ke udara. Jiah, keren banget bahasanya, berkontribusi, xixi.
graha sriwijaya hotel murah dan strategis di palembang

Terletak di Jalan Merdeka No. 9, Graha Sriwijaya hanya berjarak 30 menit dari Bandara, kurang lebih 400 meter dari Mesjid Agung, 500 meter dari Jembatan Ampera, Graha Sriwijaya memang strategis sekali untuk yang tidak mau pusing memikirkan kendaraan. Tersedia berbagai tipe kamar, dari mulai deluxe, business dan executive. Kemarin saya memesan kamar yang deluxe, dengan harga sekitar Rp. 381.912/malam sudah termasuk breakfast. Dan dipastikan saya akan booked di sini lagi jika pergi ke Palembang, kecuali kalau tiba-tiba dapat durian runtuh, mendapat voucher menginap gratis dari hotel bintang 5 di Palembang, ya terpaksa saya harus mengalah.

Graha Sriwijaya Hotel
Alamat   : Jl. Merdeka No. 9, Palembang, Sumatera Selatan 30135
Phone     : +62-711-373338

6 komentar:

  1. Buburnya memang beda ya mbak di Palembang dengan yang ada di Jawa. Ini kuahnya memang kelihatan agak kecokelatan, enak sepertinya,, pingin ngerasain jadinya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beda kuahnya. Kalau buburnya sih sama, bubur beras. Cuma kuahnya yang lebih beraroma rempah-rempah begitu.

      Hapus
  2. AKu penasaran sama bubur dan lontong sayurnya. Kapan ya bisa ke sana? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya saya pikir kuah sop dikasih kecap gitu Mbak, tapi ternyata bukan. Lidah belum terbiasa. Kalau lontong sayurnya, sayurnya sedikit lebih bersantan mungkin ya, jangan2 namanya bukan lontong sayur yak. Hehe.

      Hapus
  3. wah belum emrasakan bubur ayam Palembang,jadi penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buburnya sih sama Mbak, hanya kuahnya saja yang sedikit berbeda.

      Hapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan