Mencari Rumah The Hobbit & Gembok Cinta di Farm House Lembang, Bandung (Part-1)

farm house lembang bandung wisata keluarga
Ingat Frodo Baggins? Itu loh, hobbit yang bertugas menghancurkan cincin warisan dari Bilbo Baggins supaya tidak dikuasai Saurin. Buku dan filmnya sangat terkenal pada zamannya dan mungkin hingga sekarang pun banyak yang belum bisa move on dari sosok-sosok film Trilogi The Lord of The Ring: hobbit, Legolas, Gandalf, dan lainnya. Saya sendiri waktu itu termehek-mehek dengan Legolas.
Suksesnya buku dan film Trilogi The Lord of The Ring ini, ternyata dilihat sebagai suatu peluang untuk membuat satu tempat wisata dengan hobbit sebagai daya tariknya. Yup, kalian betul sekali! Farm House, nama tempat wisata itu.
Kebetulan kemarin ada undangan menginap di Trizara Resort bareng para Travel Blogger, jadilah saya memanfaatkan ini untuk sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Hehe. Dan kebetulan anak-anak juga penasaran ingin berkunjung ke rumah the hobbit. Mereka sangat antusias ketika saya bilang akan mengunjungi Farm House.
"Asyiiik!" Seru mereka sambil berjingkrak-jingkrak saking senangnya. "Farm House itu tempat yang bisa pakai baju kayak orang barat itu kan Bu? Aku lihat di TV. Nanti aku mau sewa bajunya juga ya Bu."
Lho? Kok sewa baju, bukannya rumah hobbit yang dicari yak? Aiiih, ternyata anak-anak lebih update daripada emaknya.
Memasuki kawasan Lembang yang terletak di kawasan Kabupaten Bandung Barat, jam 07.00 pagi, sungguh membuat hati girang. Kawasan yang terkenal dengan kemacetannya itu, di pagi hari tampak lengang, tidak banyak kendaraan berhilir mudik di Jalan Raya Lembang.
"Edun, itu antrian apaan? Pintunya saja belum terbuka, mobil pada antri, memenuhi jalanan," suami menoleh dan menunjuk ke arah antrian kendaraan. "Oh, itu Farm House!" Saya melihat billboard panjang di pinggir jalan.
"Ayo, Bu, kita ke sana!" Azka dan Aisya sudah ribut minta kami berbelok ikut mengantri di belakang mobil-mobil itu.
"Iiih, bukanya aja masih lama. Jam 09.00, De. Kita ke Trizara dulu yak, biar tahu jalur masuknya," kata saya membujuk mereka yang diikuti anggukan kepala-kepala kecilnya. "Nanti lihat Trizara sebentar, terus kita muter lagi masuk ke Farm House."
Dengan mengikuti petunjuk google maps, tidaklah sulit untuk menemukan Trizara, melalui jalur Parongpong. Karena acara masih akan berlangsung di siang hari, jadi kami memutuskan untuk keluar lagi melalui Jalan Pasir Wangi Wetan. Walaupun jalannya relatif kecil, tidak sulit untuk menemukan jalan keluar menuju Jalan Raya Lembang.
Keluar dari pangkalan ojek Gombong, Jenderal Hitam berbelok ke kanan percis di depan Hotel Grand Hani. Tidak berapa jauh, kami pun tiba di Farm House. Waktu menunjukkan pukul 08.45 WIB. Daaan, antrian telah memanjang, sedangkan pintu masuk belum terbuka.
"Gila! Itu orang bertahan di situ dari jam 07.00 pagi tadi?" Ayahnya anak-anak kebingungan dan tak habis pikir. Dia terus memacu mobil melewati Farm House.
"Ayaaaah!" Anak-anak langsung protes karena ayahnya tidak mau berbelok ke Farm House. "Iya sih, penasaran kayak apa Farm House itu," kata saya, "masa jauh-jauh ke Bandung, udah di depan mata, malah dilewatin aja."
Akhirnya karena kalah suara, terpaksa deh berbalik arah menuju Farm House. Saat mendekati antrian terakhir dan mencari tempat untuk memarkir si Jenderal Hitam, juru parkir yang ada di situ memberi isyarat dengan telunjuknya untuk terus maju masuk antrian, bibirnya membentuk bulatan-bulatan yang menyatakan udah buka, udah buka.
Wow, ternyata pintu masuk dibuka lebih awal dari jam seharusnya. Asyiiik, itu berarti kita ngga perlu antri nunggu pintu dibuka.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Jalan setapak menuju ke dalam area farm house. Pagarnya berupa batang-batang pohon artistik
Memasuki gerbang kayu, saya menyadari bahwa untuk para pejalan kaki disediakan jalur di sebelah kiri, sedangkan jalur mobil ada di sebelah kanannya. Seorang pemuda mendatangi kami, di tangannya terdapat lembaran kertas.
"Berapa orang, Pak?"
"Empat," jawab suami saya.
"Semuanya Rp. 90.000, Pak. Yang Rp. 10.000 untuk parkir. Karcis bisa ditukar dengan susu atau sosis," jelasnya.
Tanpa sadar pandangan beralih pada bangunan yang menyerupai bentuk botol susu berwarna putih. Terlihat antrian orang dan setiap orang yang keluar dari antrian membawa satu buah gelas plastik berwarna kehijauan. Di sebelah bangunan botol susu itu terdapat bangunan lain yang juga ada loketnya. Hmmm, di situ sepertinya tempat menukarkan karcis yang kami pegang.
"Nanti aja yak nuker karcisnya. Sekarang masuk dulu aja," ajak saya pada anak-anak, sambil menggiring mereka memasuki sebuah lorong yang kanan kirinya berupa tanaman.
Gembok Cinta "Pengikat" Hati
Tidak jauh dari situ ada sebuah pintu kayu, dan saya pun penasaran membukanya. Wow!!! Ada banyak berderet gembok-gembok tergantung di pagar-pagar besi yang memanjang ke atas membentuk liukan dengan tangga-tangga yang berakhir di ujung atas.
Terbaca "Dijual Gembok Cinta di Sini" pada dinding toko souvenir kecil di dalamnya.  Oalah...gembok cinta toh! Saya tiba-tiba teringat drama-drama Korea atau spot di Korea yang menawarkan wisata gembok cinta. Dan sepertinya ini terinspirasi dari drama Korea.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Banyak banget yak gemboknya. Lucu lagi, warna-warni.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Berpose dengan gembok - gembok cinta. Hmmm, itu pagar kawatnya kuat juga nampung sekian banyak gembok.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Di sebelahnya ada toko souvenir yang menjual gembok cinta. Jadi ngga mesti bawa sendiri dari kampung halaman gemboknya, hihihi.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Hayooo, ada ngga nama kamu di antara kumpulan gembok ini? Bukan hanya pasangan ternyata, ada juga gembok persahabatan.
Dan kami pun menaiki anak tangga sempit itu, diwarnai dengan acara ngambeknya Aisya gara-gara saya tidak mendengar apa yang dia tanyakan tentang gembok-gembok cinta itu.
"Ibu!!! Di sini banyak kunci!" Teriak Azka, terlihat kepalanya menunduk melihat ke dalam sebuah kolam yang seukuran dengan sumur. Kolam tersebut ada di ujung dari deretan tangga gembok cinta ini. Oalah maaak! Ceritanya habis digembok kuncinya dilempar ke kolam ini toh. Mirip-mirip kisah film When in Rome, dimana pemeran utama wanita tanpa sengaja mengambil koin dari pancuran cinta (fountain love). Eh, nyambung ngga yak? Hmmm, intinya mah yang lempar-lempar sesuatu ke kolam, dan dipercaya berhubungan dengan cinta.
Saat melihat ini juga, entah kenapa, saya teringat drama Meteor Garden, dimana sancai melempai koin dan percaya bahwa suatu hari kelak akan kembali ke sini bersama orang yang dicintainya. Hanya saja di kedua cerita ini yang dilempar adalah koin, bukan kunci.
Love Padlock, itu istilah kerennya. Selama ini saya hanya tahunya ada di luar negeri seperti di Perancis, Korea, Taiwan, dan masih banyak tempat di luaran sana yang mempunyai tradisi generasi tahun 2.000 an ini. Tempatnya memang kelihatan romantis yak. Coba saja bayangkan, di tepian sungai Seine di Paris; atau di Jembatan Hohenzoller, Jerman. Bahkan Rusia pun punya tempat untuk mengikatkan si gembok cinta ini, yaitu di Jembatan Luzhkov di Moskow. Kuncinya dibuang ke mana? Ya ke aliran sungai di bawah jembatan.  
farm house lembang bandung wisata keluarga
Yang mirip sumur paling ujung atas itu adalah kolam tempat membuang kunci gembok. Nah, kalau putus atau berantem gimana yak? Perlu di cari lagi ngga itu kunci?
farm house lembang bandung wisata keluarga
Ini yang lagi ngambek ceritanya, jadi agak manyun. Batu-batuan itu adalah dinding kolam tempat membuang kunci gembok.
Tak kalah dengan benua Eropa, Asia pun mempunyai mitos tentang gembok cinta. Sebut saja Namsan Tower di Seoul, Korea. Jepang pun punya, yaitu salah satunya di menara mercusuar yang terletak di Pulau Honshu. Kalau tidak salah, di Taiwan pun, gembok cinta terpajang manis di sekitar Jembatan Kota Fengyuan.
Di Indonesia? Banyak! Sebut saja di Balai Kota Bandung, Kota Malang, Batu, Probolinggo, Jogja, bahkan di Sorong pun telah mengenal tradisi menggantungkan gembok sebagai lambang hati yang tidak terpisahkan. Walaupun sebenarnya di kota-kota besar seperti di Paris, Itali, Taiwan, pemasangan gembok cinta sudah mulai dilarang, karena konon katanya merusak pagar jembatan karena saking banyaknya gembok-gembok besi tergantung.
Saat melihat kunci-kunci berserakan di dasar kolam, satu hal yang saya pikirkan. Kalau seandainya hubungan putus di tengah jalan, apa harus yak ngubek dasar kolam buat mencari kunci gembok? Beuh...saya sih ngga sanggup, jadi cukup menggantungkan gembok di kunci pagar rumah saja lah tiap kali mau keluar rumah. Wkwkwk. Lagian apa iya yak hati bisa dikunci dengan gembok?
farm house lembang bandung wisata keluarga
Berjalan di jalan setapak, kanan kiri penuh dengan love padlock. 
Buat saya, gembok-gembok cinta ini lebih bagus untuk dijadikan tempat berfoto-foto narsis. Daripada rempong harus susah payah cari kunci di dalam kolam.
Di area ini sebetulnya banyak banget yang instagrammable. Cuma sayangnya, Farm House penuh sekali, jadi untuk bisa berfoto-foto, kita harus antri bergiliran. Nah, antrinya sih ngga masalah, yang bikin sebel dan mangkel, udah cape-cape antri, ada aja yang main serobot. Belum lagi yang ikutan masuk frame. Hadeuuuh! Ngga tau deh kapan waktu yang pas untuk datang ke Farm House Lembang ini. Mungkin enaknya jangan pas hari libur yak.
By the way, rumah The Hobbit-nya di mana yak? Dari tadi kok saya ngga menemukan tanda-tandanya. “Bu, mana? Katanya ada rumah hobbit,” tagih Aisya. Saya hanya menggaruk-garuk kepala tak gatal. Entahlah ada di mana rumah si hobbit, Frodo Baggins ini.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Lukisan 3D ala-ala perumahan Eropa. Mirip lagi di Eropa ngga?
farm house lembang bandung wisata keluarga
"Ayah, cape jalan yak? Aku sih seneng lho di sini."
farm house lembang bandung wisata keluarga
"Toko selainya lucu banget kan?"
farm house lembang bandung wisata keluarga
"Mbak, ini apa? Selai? Berapaan?" Beuh, lagaknya lagi bertanya dan menawar.
farm house lembang bandung wisata keluarga
Selai buah asli yang di jual di Farm House Lembang. Lucu yak kemasannya.
farm house lembang bandung wisata keluarga
"Kita rayu Ibu, yuk, supaya mau beliin kita boneka." Persekongkolan merugikan saya.
farm house lembang bandung wisata keluarga
"Ada yang mau beli sayuran? Masih segar loh . . . "

Apakah akhirnya saya berhasil menemukan rumah hobbit di Farm House Lembang? Hmmm, baca yuk kisah selanjutnya di  Mencari Rumah The Hobbit & Gembok Cinta di Farm House Lembang,Bandung (Part-2)

15 komentar:

  1. bagus juga ya gembok cinta nya warna-warni, cocok nih buat di jadi bingkisan oleh-oleh hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..lucu gemboknya warna-warni. Oleh-oleh yaaak...wah, saya sih mendingan dibawain olahan susu aja atau selai buah..xixixi. Terima kasih udah mau ngasih oleh-oleh. Eh? Salah yaaak...

      Hapus
  2. Wkwkwkw gembok cinta begitu masih ada juga ya :D dan yang masang disitu kayaknya lumayan banyak ya Mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ada yang sudah banyak banget. Yang dekat dengan sumur kunci apalagi, penuh. Yang di bawah-bawah sih masih banyak yang kosong.

      Hapus
  3. Ga usah jauh2 ke eropa ya, gembok
    Cinta jg ada di lembang :)

    BalasHapus
  4. Pingin kesini dan foto ala nonik nonik Belanda, hehehe

    BalasHapus
  5. Aku pengen banget ke Farm House karna sudah yakin emang keren banget. Apalagi ada gembok2 cinta itu ;)

    BalasHapus
  6. Nggak bisa bayangin kalo pas Lebaran ke Farm House pasti rame banget, waktu itu saya aja weekend yg bukan Long weekend ramainya bikin susah foto. Well tapi puas memang wisata ke Farm House, aplagi yg didepan rumah hobit :D

    BalasHapus
  7. Keren banget kayaknya...kapan2 musti nyempetin kesana nih...hihihi...

    BalasHapus
  8. di jogja ada gembok2 cinta.. tp ga terlalu laris di gantungin gembok >_<..
    next time kalo mampir ke bandung boleh ini

    BalasHapus
  9. aku udah pernah kesana juga mbaaa, tapi kalau lagi weekend ramenyaaa luar biasa, akhirnya cuma masuk, foto foto bentar, ga sampe 2 jam udah keluar lagi hahaha

    XOXO, Cilla
    http://mkartikandini.blogspot.com/

    BalasHapus
  10. Waaahh blm pernah ke sana.
    Itu kolamnya penuh kunci pasti :))
    Kyknya lbh pas ambil cuti spy gk dtng pas wiken kali ya mbak :D

    BalasHapus
  11. Jadi pengen juga nih mbak masang gembok cintanya, ahi hi hi siapa tahu bisa langgeng.

    BalasHapus
  12. Sayamah jadi kepeikiran untuk buka lapak disana,, jualan gembok,, pasti bisa untung jutaaan rupiah :v

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar. Silahkan tinggalkan jejak, ya.

Follow my media social for any update of articles
Twitter: @mandalagiri_ID
Instagram: mandalagiri_ID

 

Ads

Followers

Ads

Warung Blogger

Hijab Blogger

Kumpulan Emak Blogger

Ads

IDCorner

ID Corners

Fun Blogging

Fun Blogging

Blogger Perempuan Network

Blogger Perempuan